Part 4

18.6K 884 21
                                    

EMPAT

Ketika Keno di tugaskan untuk meminta tanda tangan senior yang berzodiak sama dengannya, ia lebih memilih untuk pergi ke kantin dibanding melaksanakan tugasnya.

“Jul.. Rev ke kantin yok!” hasutnya pada kedua temannya.

“Lah, kan kita harus minta tanda tangan kakak kelas? kali aja nanti kakak kelasnya cantik trus gue pacarin deh!” Julian berkhayal tentang apa yang akan ia lakukan nanti akan berhasil.

“Bukannya lo sama Beby?” Keno mengercit bingung, bukankah temannya yang satu ini sedang berpacaran dengan gadis yang notabene nya mantan Revi.

Julian dengan wajah sok tampan menjawab “Udah putus tuh!”

Kepalanya sedikit menengadah dengan nada angkuhnya “Gila! Playboy kampung!” di toyor kepala Julian sangking gemasnya.

“Mendingan gue, daripada lo jomblo! Cari cewek sana hush..” Katanya dengan gerakan tangan mengusir.

Dalam hati Keno ingin sekali mengatakan kalau ia sudah memiliki kekasih, namun dengan cepat niat itu segera diurungkan.

“Enggak ah!” akhirnya kalimat itulah yang Keno keluarkan.

“Lo iblis banget No, ngajak kita ke kantin” Revi mendorong lengan Keno cukup keras.

"Tapi ayo dah!" lanjut Revi sambil merangkul Keno menuju kantin.

"Dasar pasukan iblis!" lirikan sinis Julian ke arah kedua temannya.

"Lo juga member nya Juling, udah ayok ah!" Kata Keno sambil merangkul bahu Julian dan berjalan ke arah kantin bersama. 
Sesampainya di sana mata mereka hampir terlonjak keluar, melihat banyaknya kakak osis bertebaran di sana. Seakan mereka tahu kalau ada saja peserta mos yang akan melanggar peraturan. Akhirnya Keno dan kedua temannya memutuskan untuk ke ruang staff, untuk mencari data tanggal lahir yang berzodiak sama dengannya. Matanya meneliti satu persatu nama dan tanggal lahir para seniornya, namun tak sampai 5 menit keberuntungan memihaknya dan dengan mudah ia menemukan zodiac yang sama dengannya.

Disana ada dua orang berzodiak sama sepertinya. Yang satu berjenis kelamin perempuan dan yang satunya lagi laki-laki. Lalu Keno mutuskan untuk memilih yang laki-laki, pria itu bernama Alvero Sumanto kelas XI MIA 2. Keno bergidik ngeri, mengetahui nama belakang kakak kelasnya itu. Bisa saja sehabis di mintai tanda tangan lalu dirinya akan di makan, mengingat kisah terjadi saat bom Bali 27 Juli. Dengan cepat ia menghapus pikiran itu dan langsung melesat ke arah kelas XI MIA 2. Sesampainya Keno di depan pintu, matanya menyisir suasana kantin hingga menemukan seorang gadis sedang mendekati salah satu senior nya dan gadis itu tentu saja kekasihnya. Namun ia tak memperdulikan mereka, Keno langsung masuk ke kelas hanya itu untuk tujuannya.

Disana terdapat dua wanita yang sedang asyik bergosip ria, dengan sedikit ragu ia bertanya karena takut mengganggu. Tapi dengan keberanian nya ia bertanya pada salah satu gadis yang menurutnya lumayan cantik. Tapi jika di bandingkan dengan kekasih nya, sudah pasti cantikkan gadisnya.

"Permisi kak.. Numpang tanya, yang namanya Alvero Sumanto yang mana ya?" tanya Keno dengan nada sopannya bahkan ia sedikit merunduk untuk menunjukkan tanda ia menghormati sang senior.

Gadis itu memandang Keno dengan tatapan berbinar dan tak berkedip, seakan baru saja menemukan berlian di depan mata.

"A-apa nyari siapa? Vero?" gadis itu malah gugup luar biasa dan Keno meraba wajahnya bingung, apakah ada yang salah dengan wajahnya.

HIDE-CompletedDove le storie prendono vita. Scoprilo ora