Prolog

4.6K 189 17
                                    



Namaku Rema Neoku aku adalah seorang pemalas, sungguh pemalas sehingga aku putus sekolah saat aku Kelas 11 SMA, aku putus sekolah karena suka membolos, walaupun 6 tahun sudah berlalu aku tetap berada dirumah menjadi Penyendiri NEET Otaku, ketika aku membuka jejaring sosial aku terkadang iri terhadap mantan teman temanku semasa aku bersekolah dulu, mereka bersekolah di universitas ternama bahkan diluar negri, tidak ada yang sepertiku yang menjadi pengangguran dan menjadi orang yang tidak berguna sepertiku. dulu aku mempunyai mimpi namun mimpi itu sekarang akan selalu menjadi mimpi.

Diusiaku sekarang yang meranjak 30 tahun aku menyadari bahwa hidup ini bukanlah hidup yang aku inginkan, aku memang ingin hidup tenang tentram dimana aku dapat tidur dan makan saja, namun setelah orang tuaku meninggal 5 tahun yang lalu aku merasakan sesak didada, perasaan akan penyesalan yang amat sangat, apa yang aku lakukan disini? ,menjadi beban ibu dan ayahku? Aku selalu begini, jika aku punya kekuatan tuk kembali kemasa lalu, aku ingin pergi ke masa lalu, namun inilah aku, aku hanyalah seorang NEET yang gemuk pemalas yang hanya bisa menghayal saja dan tidak mau berusaha.

Beberapa Hari setelah 5 tahun kematian orang tuaku, aku menyadari kesalahanku, aku... aku akan berusaha keras, itulah sumpahku dalam hati, dan pertama-tama aku akan mulai berusaha keras untuk mendapatkan yang namanya PEKERJAAN, namun mau bagaimana lagi, ijasahku hanya sampai SMP, di era serba canggih seperti ini tidak ada yang menerima seseorang sepertiku namun Setelah mencoba beberapa lama akhirnya aku mendapatkan pekerjaan, walaupun itu menjadi kuli pasar, namun tidak masalah, ini kan kerjaan bukan.

beberapa bulan setelah aku mendapatkan pekerjaan, rumah yang selama ini aku tempati di jual oleh kakak dan adikku, mereka menatap dingin padaku seakan aku ini sampah yang hanya menguras uang mereka, mereka di beri amanat untuk mengurusi aku namun semakin lama mereka merasa jijik dan acuh padaku, mereka memukuliku dan melemparkanku ketengah jalan, di tengah hujan lebat aku berjalan menyusuri jalan sempoyongan, darah yang masih menetes di wajah ini terhapus oleh dinginnya air hujan yang lebat ini, air hujan ini terasa bagaikan serpihan es yang tajam yang menusuk-nusuk diriku, dingin.....aku kedinginan disini, aku.. Aku benar benar menyesal... Aku....aku berjanji akan bekerja lebih keras lagi.. Aku janji akan membuat orang tuaku dan keluargaku bangga padaku... Aku janji akan menjadi kakak atau adik terbaik yang pernah ada... aku sungguh menyesal menyia-yiakan waktuku, Walaupun aku mengkatakan seperti itu, aku tetaplah aku, walaupun aku berhasil membuat diriku tidak pemalas namun didalam masih sama, aku tetaplah sang pemalas yang hanya bisa main game dan nonton anime saja, sial sial sial kenapa diriku ini seperti ini, andaikan saja aku dapat memutar kembali waktu.

ditengah hujan ini juga aku merasa sangat pusing, badanku panas, sepertinya aku terkena demam , nafasku sangat berat dan terengah-engah dan tiba-tiba aku menyadari kalau jalan yang aku tempuh ini jalan buntu yang hanya berujung penyesalan, disaat terakhir aku berusaha terlihat keren dengan mencoba menghalangi kawanan perampok, aku ditikam berkali-kali diperut, kaki dan tangan, tapi setidaknya pengorbananku tidaklah sia-sia, aku berhasil membuat perampok itu tertangkap,Hahaha aku tertawa kecil sambil menahan rasa sakit, Rasa perih dan terasa seperti terbakar disekujur tubuhku, aku tidak dapat menggerakan tubuhku lagi dan hujan ini semakin lama semakin dingin, rasa sakit semakin terasa sakit sehingga membuatku tersiksa, apakah aku akan mati?? Kalau aku mati setidaknya aku mau mengatakan minta maaf sama kakak dan adikku, kakakku yang dulu menyayangiku dan membimbingku dan adikku yang imut yang dulu mengikutiku kesana kemari, maafkan kakakmu yang tidak berguna ini, ditengah pikiran itu aku tidak dapat melihat lagi, semuannya gelap walaupun mataku terbuka, semakin lama rasa sakitku tidak terasa kembali, hanya terdengar suara detak jantungku yang kian lama melemah, yang aku tau aku telah Mati.

Tales Of ErdaniaWhere stories live. Discover now