Parting With Friend

1.2K 88 4
                                    

Sudah seminggu berlalu setelah kejadian itu, tapi bulu kuduk kami masih berdiri, bukan karena pengalaman betarung melawan minotaurus tersebut tapi melainkan Sister Ai yang membuat Kami Serasa didalam Neraka.

Gereja Highpraise  adalah  sebuah gereja dan panti asuhan, jadi tidak mengherankan jika ada pasangan yang datang untuk mengadopsi anak, rata-rata yang mengadopsi adalah orang mampu, tapi tidak jarang juga ada pasangan keluarga bangsawan yang datang untuk mengadopsi anak untuk meneruskan Garis keturunannya atau hanya sebagai Alat politik pernikahan, tapi digereja Highpraise agak sedikit berbeda dengan panti asuhan biasa karena adanya DEMON SISTER AI, yang membuat aturan yang mengadopsi harus mampu menangani sifat dan sikap anak serta mampu menompang hidup anak baik jasmani atau rohani dan dilarang menggunakan anak sebagai alat politik untuk kaum bangsawan, banyak yang tidak setuju dengan sister ai, karena ideal-nya yang membuat anak yatim piatu susah diadopsi tapi pendeta sangat setuju dengan sister Ai karena Kebahagian seorang anak disini merupakan kebahagiaannya juga, oleh sebab itu hanya di Highpraise aturan itu diberlakukan.

Seperti Biasa Kami Ber-6 Berkumpul Di Atap gereja sembari melihat langit malam, perbincangan kali ini tentang adopsi

"Hei Kalian, apa kalian ingin diadopsi?" (Yuuto)

"Heh! Aku sih tidak mau, tidak mau terkekang larangan orang tua" (Gin)

"Kalau Aku sih OK Ok saja" (Yuki)

"Ka..Kalau aku mau saja, asal tidak melarangku menjadi penyihir" (Minori)

"jika aku, aku tidak terlalu peduli mau diadopsi atau tidak asalkan impianku menjalankan Panti asuhan sendiri terkabul" (Ayane)

"Oi Kazuya, Apa kau ingin diadopsi?" (Gin)

"Hmm? A~h Tidak Juga, Aku hanya ingin menemukan dan membahagiakan ibuku, itulah tujuanku" (Kazuya)

"Hei Kazu-chan, Apa kau tau Ibumu seperti apa? aku bertanya seperti ini karena seberapa keras aku mengingat siapa orang tuaku tetap aku tidak mengingatnya" (Yuki)

" Aku selalu ingat, seperti apa ibuku, siapa namanya dan bagaimana sifatnya, heh! mengigatnya membuatku tertawa" (Kazuya)

"Kau beruntung sekali Kazuya, mengetahui orang tuamu" (Ayane)

"Tidak Juga Ayane, Karena Aku memang mengenal ibuku tapi lain cerita jika membicarakan ayahku" (Kazuya)

"Aaa~h, Gak ada gunanya disini, ayo tidur-tidur, Oi Kalian, Ayo Kembali" (Gin)

Keesokan Harinya, seperti biasa, kami menjalani rutinitas kami, belajar, membersihkan, mencuci tapi hal yang membuat hari ini berbeda itu karena disini yang dulunya banyak anak kini hanya segelintir anak saja yang terlihat beraktifitas karena banyak yang diadopsi termasuk Ayane dan Yuuto yang pergi meninggalkan Gereja Highpraise, Kami menanggapnya Wajar saja, Yuuto walaupun agak aneh tapi dia tampan, ayane sangat cantik sehingga membuat banyak kaum bangsawan yang ingin mengadopsi mereka, awalnya mereka ber-2 menolak dan terus menolak sehingga membuat Sister Ai marah dengan mereka, dan memberi nasihat pada mereka

"Yuuto, Ayane, dengarkan apa yang aku ucapkan, diadopsi bukanlah hal yang buruk, kalian bisa merasakan apa yang anak lain rasakan, yaitu rasa sayang orang tua" (Sister Ai)

"Tapi sister, aku tau maksudnya baik tapi kami ber-6 tidak bisa dipisahkan" (Yuuto)

"Aku juga tidak ingin berpisah dengan semuanya juga" (Ayane)

"Heh... kalian ini.., dengarkan apa yang aku katakan ya, memang sulit mengucapkan perpisahan tapi sadarilah, perpisahan  bukan berarti akhir dari hubungan namun awal dari sesuatu yang baru, jika kalian tetap seperti ini, maka kalian tidak akan merasakan hal yang baru, dilingkungan baru" (Sister Ai)

Tales Of ErdaniaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora