Part 3 : Hell Larzay!

93 14 2
                                    

"Y/n!!!!"

Aku memutar bola mata dengan malas. Menaikkan sebelah alisku, menanyakan kepadanya ada apa?

"YOU WON'T BELIEVE THIS."
"Just show me," kataku lalu fokus dengan sandwich-ku.

Lalu gadis berdarah Jerman itu mendekatkan iPhone-nya. Aku menyipitkan mataku.

Seketika rongga dadaku sesak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seketika rongga dadaku sesak.

Kemana perginya semua oksigen?

"Oh Lord! Is that fuckin real?????"

Temanku mengangguk meng-iya-kan.
"Gotta go. Seems he didn't like to be in there."

Aku mengangguk lemah. Selera makanku raib begitu saja. For the first time in forever, aku membuang samdwich-ku yang tak berdosa. Sial! Aku makan 3 gigitan!

Beep..

"Ya halo?"

"..."

"Tidak. Aku sedang sibuk."

"..."

"Persetan dengan cemburu. Lebih baik aku menungging di tengah jalan."

Fiuh

Aku mengeluarkan HP-ku dan mencari username kekasih tercinta seroang Luke Hemmings.

Kupandangi foto itu dengan tatapan menyedihkan. Tapi, hey, tunggu!

"Seems he didn't like to be in there."

Laura ada benarnya. Aku tersenyum miring. Terkadang cewek itu bisa menjadi sepeka ini.

Kau terpaksa berfoto dengannya, Mr. Hemmings.

~~~~

Aku memasuki apartemenku. Yup, from now on, aku akan tinggal sendiri yey!

Setelah pesta bodoh kakakku, mom akhirnya mengijinkanku untuk tinggal sendiri. Big thanks to my big bro! :*

"Y/n?"
"Eh? Calum?"
"Kau sungguh-sungguh tentang tinggal sendiri?"
"Ya begitulah. Come in."

Aku menyeduh dua cangkir teh hijau untukku dan Calum. Hening. Aku hanya menatap uap yang mengepul dari kedua cangkir itu.

"Kau sakit hati?" Calum memecah keheningan.
"Maksdumu?"
"Larzay thingy."

Aku tertawa. Sebisa mungkin kubuat itu terdengar renyah. Ya walau hatiku gundah...

Dia mendekat ke arahku. Memelukku dalam diam. Aku bingung atas perlakuannya.

Tak lama kemudian, Calum melepas pelukannya.

Aneh, kenapa aku merasa kehilangan.

"I know you're a strong girl, aren't you?"
"Calum sungguh, aku baik-baik saja. Apa otakmu itu teracuni drama korea?"
"Tapi, Y/n, aku belum pernah melihat drama korea."

Aku terkikik geli membayangkan si cowok fake Asian ini menonton drama korea.

Tunggu, sebelum kalian bertanya-tanya kenapa aku bisa tau soal drama korea, lemme explain.

Aku, Y/n. Gadis semata wayang yang berasal dari Indonesia. Dahulu aku gila segala hal berbau korea, namun sayang, setelah aku mengenal 5SOS, aku tidak segila itu. Namun tetap saja, aku masih support hal berbau korea.

Skip.

Orang tuaku adalah orang yang sangat kaya raya. Mereka mengenal orangtua Luke dengan baik. Itulah mengapa aku bisa pernah berpacaran dengan dia.

"Hey? You're spacing out."

Aku segera sadar kembali. "I'm sorry."

"You ok?"

"Of course."

Hening kembali.

"Calum, kau tertarik melihat drama korea?"
"What?"
"Drama negara kelahiranmu," kataku sambil menaikkan dan menurunkan alisku bergantian, bermaksud menggodanya.
"Shut up you idiot!"

Aku tertawa terbahak-bahak. Calum memang sensitif soal kata Asia.

"Kita akan menontonnya setelah kau jadi pacarku," gumamnya.

"Apa?"

Dia berdehem dan bergeleng. "Gotta go. Aku sedang latihan. Ashton must look for me. See you, idiot," katanya lalu mencium puncak kepalaku. Aku melihat punggungnya berbalut hoodie pergi menjauh.

"Thanks Calum," lalu tanpa sadar aku tersenyum seperti layaknya orang gila yang telah jatuh cinta.

-tBC

A/n : Wah gaje sumpah. Maap yak, itu ganyam banget. Apalagi part dramanya ngehehehe. Btw emg aku ga suka Larzay. Tp menurut aku ceritanya ga bash yang keterlaluan kok wkwk. Jadi kalau kalian spread any hate, ga aku tanggepin nyaw.

Vote+comments yaa. Jgn jadi silent reader ;_; kasihanilah istri sah Luke ini :* see youuu fellas!

DisappointmentWhere stories live. Discover now