Let's Break

173K 7.9K 1.5K
                                    

Ada yg mau gabung grup line BFLG ngga??
Kalau ada yg berminat, komen dan tuliskan idline kalian di kolom komentar yew;3;3 ntar di add sama ownernya;3
Buat yg udah temenan sama aku di line, bisa langsung chat klo mau gabung;3

*************

"Vira, ini udah mau masuk dua minggu lho." Kata Mutiara secara tiba-tiba ketika mereka sedang meluangkan waktu bersama seusai jam pelajaran olahraga.

Elvira melirik Mutiara dengan ekor matanya. "Terus?"

"Ya terus lo ngga punya niat buat minta maaf atau minta klarifikasi kek gitu ke Dhirga?" Tanya Karina sambil mengusap tengkuknya ragu.

Elvira memutar bola matanya malas ketika mendengar pertanyaan Karina.

"Kenapa mesti gue yang minta maaf? Kan ini salah dia." Ujar Elvira dingin.

"Tapi lo juga salah, lo ngga mau denger penjelasan dia dulu. Apa sih salahnya luangin waktu lo beberapa menit buat denger penjelasan Dhirga?" Tutur Desandra dengan tangan yang berpeluk tubuh.

"Udah deh, jangan bahas dia mulu. Gue bosen." Gerutu Elvira sembari menenggak air mineral langsung dari botolnya.

"Tapikan.... Eh, baru aja diomongin, si Dhirga udah nongol aja." Kekeh Mutiara.

"Panjang umur tuh si Dhirga." Timpal Karina.

"Berarti dia ngga mau cepet-cepet mati." Sambut Desandra yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Elvira. "Ngapain lo pelototin gue kaya gitu? Ngga terima?" Tanya Desandra sambil balik memberi tatapan tajam pada Elvira.

Elvira mencebik malas. Tanpa sengaja Elvira menoleh ke belakang dan hatinya memanas melihat pemandangan indah dihadapannya. 'Dasar Playboy.' Rutuk Elvira dengan tangan yang tanpa ia sadari mengepal ketika merutuki pemandangan dihadapannya.

"Sialan. Si Zamora datang-datang asal ngerangkul aja tuh. Minta ditabok kayanya." Umpat Karina dengan mata yang sudah memancangkan kilat.

Dada Elvira semakin bergemuruh kencang ketika melihat Dhirga merespon baik rangkulan Zamora dilengannya, dengan menyelipkan anak rambut Zamora ke belakang telinga sehingga membuat Zamora meyunggingkan cengiran kegirangannya.

'Sialan.' Umpat Elvira dalam hati. Elvira menggeleng sambil tersenyum sinis. Dadanya sesak, sakit dan perih. Dan saking sakitnya, air mata pun tak bisa keluar dari mata Elvira. Walaupun sebenarnya Elvira sangat ingin menangis saat itu untuk mengurangi sesak dihatinya.

"Labrak ae, Vir. Gedek gue ngeliatnya." Ucap Desandra yang langsung bangun dari duduknya.

"Shttt.... Sandra ih, duduk...." Mutiara menarik tangan Desandra sehingga gadis berambut lurus itu kembali duduk dibangkunya.

Bertepatan dengan duduknya Desandra, Elvira pun segera bangkit dari duduknya dan langsung beranjak pergi tanpa berpamitan pada ketiga sahabatnya. Saat melewati Dhirga dan Zamora, Elvira dengan sengaja menabraknya pundak di lengan kiri Dhirga dengan keras sehingga membuat Dhirga menyungging senyum smirknya tanpa diketahui oleh Elvira. Sementara Zamora menatap kepergian Elvira dengan rasa kemenangan.

**************

Yezkiel mengemas peralatan tulisnya dari buku catatan, buku paket dan pulpen ke dalam tas ransel coklat miliknya. Yezkiel melirik jam tangan yang melilit dipergelangan tangan kirinya, jam menunjukkan pukul 12:45 siang dan sekitar 15 menit lagi bell pulang akan berbunyi.

Badboy For Little Girl ✔Where stories live. Discover now