NBA

164K 7.5K 335
                                    

"Yezkiel.." panggil Karina sembari mencolek tangan kanan Yezkiel yang sedang sibuk menyalin tugas.

"Hmm??" Gumam Yezkiel tanpa mendongak.

"Bantuin gue dong." Rengek Karina dengan nada memelas.

"Ntaran aja, gue masih sibuk. Tuh, tuh sama si Alden ae."

"Yah, Kiel mah gitu. Yaudah deh." Karina pun beralih dari meja Yezkiel ke meja Alden yang jaraknya beberapa bangku.

Sepeninggalannya Karina, Elvira pun datang dengan balutan jaket parasut kebesaran ditubuhnya dan tas ransel putih. Yezkiel mengangkat kepalanya, mengikuti pergerakan Elvira dari awal gadis itu memasuki pintu kelas.

"Pagi, Vira." Sapa Yezkiel ketika Elvira menghempas tubuh tepat disampingnya.

"Pagi, El." Balas Elvira sembari mencubit hidung Yezkiel gemas.

Yezkiel tercengang, ia merasa seakan ada sengatan listrik menyengat sekujur tubuhnya ketika tangan Elvira mencubit hidungnya.

"Vir, lo tau ngga?" Yezkiel mengusap tengkuknya sambil tertawa.

"Sayangnya gue ngga tau." Jawab Elvira santai.

Tawa Yezkiel langsung sirna. Langsung terhenti. Benar-benar terhenti. "Kayanya lo bakat banget bikin mood orang jatuh."

"Anjir, kata-kata lo persis banget kaya si monyet Dhirga." Kekeh Elvira tanpa rasa bersalah.

"Tuh kan, tuh kan. Argh!!" Yezkiel mengacak rambutnya geram.

"Lo kenapa sih?" Dahi Elvira mengernyit dan didahinya juga seakan ada kata-kata 'Lemot mode on' yang ditulis dengan spidol hitam permanent.

Mata Yezkiel memicing. "Lo-le-mot-ba-nget. Le-mot!" Yezkiel menekan setiap suku kata yang terlontar dari mulutnya.

"Lo katain gue lemot?! Kurang ajar banget!!!!" Elvira memukul lengan Yezkiel sekeras yang ia bisa. Mulut Elvira tak habis-habis mengeluarkan kutukan-kutukan yang sangat tak enak didengar.

"Ya ampun!! Ngga, ngga!! Gue bercanda, Vira!!" Yezkiel menangkis setiap pukulan dari tangan mungil Elvira.

"Terus tadi itu apaan?!" Tanya Elvira sambil melotot kejam.

"Lidah gue kepeleset dari jalur awal, seriusan deh." Yezkiel menangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk simbol 'peace'.

"Rese banget lo jadi cowo. Untung temen sekelas, kalo bukan, pasti langsung gue mutilasi jadi 99 bagian." Desis Elvira yang langsung memalingkan wajahnya kearah lain.

'Temen kelas? Cuma temen kelas ya? Oke, sakit banget. Ngga berdarah tapi sumpah demi semua barang mahal yang belum sempet gue beli, sakitnya itu kerasa ada banget.' Hati kecil Yezkiel bermonolong panjang lebar sambil kedua tangannya sibuk meremas dada.

***************

Kriinggg!!!!

Bell istirahat berbunyi nyaring, membuat para siswa berhamburan keluar dari kelas untuk mengisi perut yang sedari tadi keroncongan. Bahkan ada siswa yang keluar mendahului sang guru yang bahkan belum keluar dari kelas.

Tolong tanyakan Elvira. Gadis itu, gadis itu sedang sibuk menjelajah alam mimpi sejak jam ke3, karna jam pelajaran ke 3 dan 4, guru yang seharusnya mengajar tidak masuk karena alasan harus menghadiri undangan pernikahannya sendiri. You know what I mean, dear({})

Jadilah Elvira memilih untuk beristirahat karena kondisi perut yang tak mendukungnya unuk bergerak bebas. Remember 'bendera jepang'? Yezkiel yang memang memahami kondisi Elvira saat itu pun tak bertingkah usil untuk mengganggu Elvira. Cewe PMS itu lebih bahaya daripada omelan guru BP atau tonjokan Dhirga.

Badboy For Little Girl ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ