forgive me

160K 7.5K 297
                                    

Tok tok tok!!

Elvira yang semulanya sedang sibuk bergelut dengan selimut langsung duduk tegak diatas kasur setelah mendengar pintu kamarnya diketuk. "Siapa?" Tanya Elvira dengan suara serak.

Hening. Tak ada jawaban.

Elvira mendengus kasar sambil tangannya bergerak mencepol rambutnya yang tergerai bebas.

Tok tok tok!!

Pintu kamar Elvira kembali mengeluarkan suara ketukan yang membuat Elvira langsung bangkit dari posisi duduknya. Dengan langkah gontai, Elvira berjalan kearah pintu. Kedua pipi Elvira mengembung dengan bibir yang mengerucut kesal.

"Siapa?" Tanya Elvira tanpa mau memutar knop pintu kamarnya.

Tok tok tok!!

"Ditanya tuh jawab dong!" Bentak Elvira sebal. Dangan gerakan ogah-ogahan, Elvira pun memutar knop pintu dengan ocehan-ocehan khas ala Elvira.

Saat pintu kamar Elvira terbuka, Elvira mengernyit heran melihat pemandangan dihadapannya.

Dhirga. Iya Dhirga, badboy nya sedang berdiri tegak dihadapannya. Dhirga mengulas senyum manisnya dengan sebucket bunga mawar pink ditangannya. "Hai, gorila." Sapa Dhirga sambil melangkah masuk kedalam kamar Elvira.

"Heh! Yang ngizinin lo masuk itu siapa?" Tanya Elvira galak.

"Aku ngga perlu izin buat masuk ke kamar calon istri aku. Eh, aku bawain kamu mawar pink. Ini asli, ngga dicelup-celup." Dhirga menghulurkan bucket mawar pink itu pada Elvira.

Elvira memutar bola matanya malas, dengan acuh tak acuh, Elvira meraih huluran Dhirga.
"Makasih. Mau ngomong apa?" Tembak Elvira to the point.

"Mau ngasi kamu penjelasan kedua. Kan kemaren kamu ngga percaya sama omongan aku." Jawab Dhirga sembari merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk Elvira.

"Penjelasan apa lagi? Ngga cukup penjelasan yang kemaren? Gue capek dengerin penjelasan lo yang gue ngga tau itu bener atau ngga." Gerutu Elvira sebal.

"Kali ini seriusan, aku udah tau asal muasal permasalahan kita."

"Oh. Jadi selama ini lo ngga serius sama gue?"

"Yaampun. Bukan gitu sayang.. Dengerin penjelasan kedua aku dulu, please."

"Nein. Cukuplah." Elvira mengangkat tangannya ke udara.

"Terakhir deh. Seriusan terakhir. Setelah itu, terserah kamu mau percaya atau ngga." Pinta Dhirga dengam waja memelas yang ia miliki.

Elvira menimang-nimang permintaan Dhirga. Kata-kata Desandra tiba-tiba terngiang dipendengaran Elvira.

"Tapi lo juga salah, lo ngga mau denger penjelasan dia dulu. Apa sih salahnya luangin waktu lo beberapa menit buat denger penjelasan Dhirga?"

Elvira menghirup nafas dalam-dalam sebelum ia hembuskan dengan beratnya. "Oke. Penjelasan terakhir." Putus Elvira sembari mengambil tempat tepat disamping Dhirga.

"Ini semua ulah Zamora. Dia komplotan sama Rio, temen lama Bayu." Dhirga memulai cerita dengan menyangkutkan nama Zamora dan Rio sehingga akhir cerita. Dhirga melirik Elvira dengan ekor matanya, jelas terlihat raut kebingungan diwajah cantik yang ia kagumi. "Kamu inget penjelasan aku kemaren waktu didalam mobil?" Tanya Dhirga.

Elvira mengangguk, mengiyakan pertanyaan yang terlontar dari bibir Dhirga.

*flashback mode on*

"Aku ngga pernah ngirimin kamu foto itu. Bahkan aku sendiri ngga tau kapan foto itu diambil." Ujar Dhirga seraya menangkup pipi Elvira dengan tangan besarnya.

Badboy For Little Girl ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat