Part 1 : Better Than Words

252K 13.9K 2.1K
                                    

"Anjir! Niall lagi balesin mention orang-orang!" jerit batin Olivia saat ia membuka handphone nya dan muncul sebuah notifikasi dari twitter nya.

Saat ini ia sedang berada di kelas, karena kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung. Lalu, ia beranjak berdiri dan izin kepada guru nya untuk ke toilet.

Ya, cara ini sering ia lakukan saat idola nya sedang membalas tweet-tweet fans nya, atau juga saat sedang followspree.

Olivia segera keluar dari kelas, lalu membuka aplikasi twitter nya dan mengetikkan sesuatu disana. Hingga akhirnya terdengar suara jeritan dari toilet laki-laki, yang membuat ia penasaran.

Olivia berjalan dengan perlahan seraya memasukkan handphone ke dalam saku rok nya.

"Mana duit lo?" tanya seseorang dari dalam sana. Olivia pun merinding mendengar suaranya.

Olivia membuka pintu toilet itu secara perlahan dan terlihat dua orang laki-laki. Salah satu nya memakai kacamata yang ia yakini merupakan anak kutu buku.

Laki-laki berbadan tegap dan tinggi itu menarik kerah baju si kutu buku hingga badan si kutu buku itu terangkat.

Olivia yang tidak tega melihat hal itu lantas mendobrak pintu tersebut, yang membuat kedua laki-laki itu menoleh kepada nya.

Laki-laki berbadan tegap itu melepaskan kerah si kutu buku, dan si kutu buku itu berlari keluar toilet dengan ketakutan.

Tinggal lah mereka berdua disana. Laki-laki itu menatap Olivia dengan tatapan tajamnya. "Siapa lo?" tanya nya datar.

"Lo gak perlu tau siapa gue, tapi gue bilangin ya, lo tuh gak boleh menindas orang tau gak! Masih jaman menindas orang hah? Pake otak lo dikit, kek!" ucap Olivia kesal, tentu ia kesal karena melihat laki-laki itu membully orang yang tidak bersalah sama sekali.

"Udah? Selesai ceramah nya? Gue cabut," ucap Oliver lalu berjalan keluar toilet dengan gaya dinginnya seperti biasa.

Baru kali ini, ada seorang perempuan yang melawan Oliver ketika ia sedang membully anak-anak, sebelum nya tidak pernah ada yang seperti ini. Dan, ini juga baru pertama kalinya Ia bertemu dengan perempuan itu.

Baik, mari kita jabarkan satu-satu. Oliver Jonathan Naufaldi, seorang pembully kelas kakap di SMA Cendrawasih. Ia merupakan ketua geng yang sangat terkenal di hampir seluruh sekolah SMA di Jakarta. Ia diberi nama Oliver karena Mama nya adalah keturunan orang Belanda, dan Jonathan diambil dari nama Almarhum kakeknya serta Naufaldi yang merupakan nama belakang Ayahnya.

Ia merupakan anak tunggal. Kurang kasih sayang dari orangtuanya, membuat ia menjadi anak yang nakal dan suka menindas anak-anak yang menurutnya dia anggap lemah.

"Mau rokok?" ucap Chandra sambil memberikan rokok berkemasan putih tersebut ke Oliver. Namun, Oliver menolaknya.

Chandra. Adik kelas nya yang merupakan kelas 10. Ia adalah orang yang nyolot, dan apabila beradu argumen dengan seseorang, pasti yang memenanginya adalah Chandra.

Saat ini mereka sedang berada di belakang gedung sekolah. Oliver sering membolos dan ia juga sering masuk bk setiap hari yang membuat orang tua nya serta gurunya kewalahan.

"Malam ini mau ke pub gak? Udah lama gue gak kesana," ucap Adrian sambil menghembuskan asap rokoknya, yang dibalas anggukan oleh Oliver.

Adrian, teman se-geng nya Oliver. Ia adalah seorang player, pintar merayu, dan juga sering menggonta-ganti pasangan setiap hari layaknya mengganti pakaian.

"Eh lo-lo pada mau tau gak si, gue lagi su- ANJIR LARI! ADA PAK RAHMAT!" teriak Fino yang membuat teman-temannya langsung berlari dengan kencang seperti dikejar-kejar anjing.

When The Badboy Meets The FangirlDove le storie prendono vita. Scoprilo ora