Part 11 : Jealous

120K 10.5K 411
                                    

Untungnya Olivia tidak bertemu dengan Pak Rahmat hari ini, karena apabila bertemu Pak Rahmat, bisa saja bukan, ia mengenali wajahnya?

Semoga saja, Pak Rahmat tidak mengingat wajahnya.

Perempuan berkuncir kuda itu melangkahkan kakinya menuju J'J Bucks. Bel berdenting dan aroma kopi menyeruak saat gadis itu memasuki kafe. Satu alasan mengapa Olivia suka sekali dengan kafe ini, karena aroma kopi nya yang sangat kuat, dan itu membuat ia semakin mencintai minuman yang bernama kopi.

Melihat ke meja-meja yang tersedia, ia tidak melihat batang hidung Oliver. Dimana laki-laki itu? Bukankan ia yang bilang untuk tidak telat?

Ah sudahlah, lebih baik Olivia duduk di meja dekat jendela. Sang pelayan datang menghampiri meja nya dan mengatakan ingin memesan sesuatu atau tidak, lalu Olivia mengangguk dan mengatakan bahwa ia ingin roti bakar dan kopi susu.

Pelayan itu mengangguk, lalu pergi meninggalkan Olivia. Olivia membuka sosial media nya dan terkejut saat melihat timeline twitternya.

5 Seconds Of Summer akan konser di Indonesia!

"ANJIR DEMI APA?!" Ia menjerit lalu menutup mulutnya untuk meredam teriakannya. Orang-orang memperhatikannya dengan tatapan aneh namun dihiraukannya tatapan orang-orang itu.

Kalau Olivia bagaikan papan keyboard, pasti saat ini ia sudah seperti 'asdfghjkl'.

Ia menge-tweet sesuatu di ponselnya dengan tangan yang bergetar dan bibir bawahnya ia gigit agar tidak mengeluarkan suara jeritan nyaringnya.

Hingga tanpa disadari, Oliver sudah ada dihadapannya. Olivia menghiraukan orang yang ada di depannya itu, dan hanya terfokus ke ponselnya.

"Ini anak kenapa sih?" Batin lelaki itu bertanya.

"Woi!" Sapa Oliver agar Olivia menatapnya. Namun perempuan itu tetap diam dan masih terfokus pada ponselnya.

Entah kenapa Oliver kesal. Ia paling tidak suka didiamkan. Terkesan egois memang, mengingat ia pun melakukan hal yang sama terhadap orang lain, namun tetap saja, ia menjadi kesal.

Dengan cekatan Oliver mengambil ponsel Olivia yang membuat perempuan itu terkaget dan mengumpat.

"Anjing."

Oliver menatap Olivia dengan tatapan datar.

"Astagfirullah, tadi gue ngomong apaan! Maaf gue gak tau kalo lo udah ada disini." Ucap Olivia dengan cepat. Sambil menggigiti kukunya ia menatap Oliver dengan tatapan memohon agar ponselnya dikembalikan.

Namun, Oliver menggeleng. "Handphone lo gue sita, nyampe besok."

"Anj- ish, Kok gitu sih?! Itu kan hape gue! Balikin ih!"

Oliver tetap menggeleng sambil menatapnya dengan tatapan datar.

Hingga sang pelayan menginterupsi pertengkaran mereka dengan membawakan pesanan Olivia.

"Lo makan dulu? Kalo gini caranya, gue bakal dateng telat." Ucap Oliver kesal.

"Heh, gue juga butuh asupan gizi buat ngajarin lo. so? shut up."

Oliver membuang muka, dan perempuan itu memakan roti bakarnya dengan cemberut.

"Password hape lo apa?" Tanya Oliver.

"Lo mau ngapain hape gue?!"

Dengan wajah datar seperti biasa, Oliver membuka suaranya. "Kalo lo gak mau ngasih tau password nya, gue bakal pencet password nya dengan ngasal nyampe hape lo ke block."

When The Badboy Meets The FangirlDonde viven las historias. Descúbrelo ahora