Learn To Love - 17

20.4K 1.8K 29
                                    

Pelajaran Bu Laily tengah berlangsung. Sedari tadi Prilly terus saja menjadi bulan bulanan saat pelajaran itu.

Prilly hanya bisa sabar. Ali menatap iba Prilly. Tinggal menghitung hari ujian akan berlangsung. Jadi Prilly hanya fokus belajar.

***

"Angel, kita harus buat perhitungan sama Prilly itu." Bu Laily menyeringai.

Angel tertawa mengiyakan.

"Bersiaplah keluar dari sekolah ini Prilly!" Angel Dan Bu Laily tertawa.

***

Prilly berjalan dilorong sekolah dengan langkah besar. Ia tak tahan ingin ke kamar mandi. Apalagi Prilly minggu ini jadwalnya datang bulan. Jadi semakin membuat perutnya mulas.

Ia mendorong pintu kamar mandi.

Prilly tak sadar, jika sedari tadi ada yang berniat jahat olehnya.

Angel mengunci kamar mandi dari luar. Kemudian menaruh tanda bahwa toilet sedang rusak.

Lampu kamar mandi ia matikan. Setelah itu, Angel dan Bu Laily terkikik pelan, ia mengambil segayung ember berisi air dingin dan menjatuhkannya dari atas hingga masuk ke dalam kamar mandi itu. Setelahnya, mereka keluar dari kamar mandi itu

*

Prilly terlonjak saat lampu tiba tiba padam dan air yang jatuh dari atas. Ia dengan cepat membenarkan bajunya dan mendorong pintu. Tapi gagal! Sama sekali tak bisa dibuka.

"Toloongg! Wooy! Diluar ada siapa siih!? Jangan main main doong!" Prilly mencoba mendobrak dobrak pintunya tapi tak bisa.

"Toloongg! Mommy! Daddy!! Toloong!" Prilly mengeluarkan air matanya.

"Tolong aku Ali.."

**

Fikiran Ali tiba tiba terfokus pada Prilly. Jantungnya berdegup seperti menandakan ada yang tidak beres dengan gadis itu.

"Prilly kenapa ya?" Ali mengangkat bahunya.

"Mungkin udah ada dikelas."

Bel masuk kelas berbunyi. Ali segera berlari kekelasnya. Sepi. Tak terlihat Prilly disana.

Tembem mana siih?

"Oke anak anak kita lanjutkan pelajaran kemarin ya." Pak Anto masuk dan menjelaskan pelajaran yang kemarin.

Ali tak fokus. Ia memikirkan Prilly yang entah dimana. Tak biasanya Prilly bolos pelajaran seperti ini.

Ada yang gak beres.

Angel melirik Ali yang sedang panik. Ia tersenyum kecut.

"Lo gak bisa liat Prilly lagi Li. Mungkin dia bakal mati kedinginan gara gara air itu." Angel terkikik pelan.

*

Ali semakin panik. Sudah istirahat kedua Prilly tak menunjukkan tanda tanda dimana ia berada.

Ali mencoba menghubungi Prilly. Tapi tak aktif. Ali semakin gRusak

"Lo dimana siih Prill!?" Ali mengacak rambutnya frustasi.

"Ali? Kamu liat Prilly?" Ali berbalik. Ia menemukan Pak Rizal tengah berdiri didepannya.

"Enggak tau juga niih Pak. Dari tadi saya juga nyari Prilly. Saya gak tau dia dimana." Ali mengacak lagi rambutnya. Pak Rizal melihat wajah kuatir Ali.

Kamu memang pantas Li.

**

"Ali.. Daddy.." Prilly mulai terkulai lemas. Wajahnya memucat dab bibirnya mulai membiru. Ia sudah menghalalkan segala cara untuk keluar sampai tangan kaki berdarah pun tetap saja tak bisa.

Tolong Aku Ali.. Aku menyayangimu. Aku menyanyangimu.

Mata Prilly tertutup rapat.

***

Ali dan Pak Rizal sedang mencari cari Prilly. Ali melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi. Firasat Ali mengatakan bahwa Prillynya ada disana.

Ali mulai memasuki toilet. Gelap. Ali bergidik.

"Masa Prilly mau masuk kesini. Dia kan penakut." Tapi hati Ali tetap berkata lain.

Ia mendobrak satu persatu pintu kamar mandi. Tak ada satupun orang disana. Tapi tersisa satu pintu yang belum terbuka

Ali memperhatikan pintu itu. Ia memegang gagangnya. Terkunci.

Toilet Rusak

Ali yakin Prilly tak ada disini. Ia mencoba melangkah keluar.

Cobalah buka Li! Kau tak tau apa yang terjadi didalam.

Hati Ali meracau lagi. Ia berbalik kearah pintu itu lagi. Ali berusaha mendobrak pintu itu dan akhirnya terbuka.

Mata Ali terbelalak. Ia menggeleng.

"PRILLY!?"

###

Asalamualaikum kawan. Lagi apaa? Ayoo read ceritanya yah. Sambil nunggu couple fenomenal yang cetar membahana. Jangan sampai ketinggalan yak. See yaa

Learn To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang