7 - The Man Who Can't be Moved

109 17 2
                                    

Original Song : The Man Who Can't be Moved - The Script

Songfic by Ratu Nuril light-queen

***

Going back to the corner
Where I first saw you
Gonna camp in my sleeping bag
I'm not gonna move

Aku memperhatikan lelaki di persimpangan jalan itu cukup lama. Ia tampan walaupun terlihat dekil. Kaos lusuh dan celana jeans robek robek yang ia gunakan tidak mengurangi kadar ketampanannya. Justru auranya yang gelap lah yang membuatnya terlihat menyedihkan. Tapi tidak, aku tidak akan menghampirinya hanya karena simpati.

Got some words on cardboard
Got your picture in my hand
Saying if you see this girl,
Can u tell her where I am?

Lelaki itu membawa tas berukuran sedang dengan isi yang tidak banyak, terlihat dari seberapa tipisnya tas itu. Dia memegangi sebuah kertas foto polaroid. Dari balik kaca restoran ini tidak begitu jelas siapa yang ada di foto itu, tapi satu yang aku yakini adalah orang dalam foto itu spesial bagi lelaki tersebut.

Some try to hand me money,
They don't understand
I'm not broke
I'm just broken-hearted man

Orang orang yang berlalu lalang memperhatikannya dan berusaha memberinya uang. Tapi tidak, ia bukan pengemis. Walaupun penampilannya berantakan tapi aku tau ia bukan pengemis.

Hujan pertama di sore itu jatuh membasahi tanah. Orang orang yang tadinya sibuk di jalanan mencari tempat berteduh dari hujan. Tak jarang mereka masuk ke dalam restoran atau sekedar berteduh di terasnya. Tapi lelaki itu tidak bergeming. Ia hanya memakai penutup kepala yang ada di jaketnya namun tidak beranjak dari trotoar tempatnya duduk. Membiarkan hujan menciprati dirinya yang semakin terlihat menyedihkan.

Kilat yang menyambar memperlihatkan kerutan tegas di wajah tampannya yang tampak lusuh.

Ah cukup. Aku tidak tahan lagi. Aku menyerah pada rasa penasaranku tentangnya. Membawa payungku, aku hampiri dia.

I know it makes no sense,
What else can I do?
How can I moved on,
When i'm still in love with you?

Disitulah ia, di seberang jalan itu. Lelaki dengan wajah dan pakaian yang sama lusuhnya. Aku mendekatinya perlahan, memayunginya, membuatnya sadar akan kehadiranku. Mendongak ke atas, ia tersenyum tipis. Bibirnya bergetar seperti berusaha berbicara, tapi yang terdengar hanya satu kata.

"Terimakasih."

Aku tersenyum kepadanya. Dari sini aku bisa melihat foto yang sedari tadi digenggamnya. Potret seorang gadis. Cantik, pikirku.

"Sedang apa kamu disini?" tanyaku memecah suara hujan di sekitar kami.

"Menunggu gadis ini kembali." jawabnya pelan.

"Dia pergi kemana?" tanyaku lagi. Ah lupakan semua tentang privasi. Lelaki ini membuatku penasaran dan aku paling tidak suka merasa tidak tahu.

"Namaku Langit. Dan dia Bintang. Kami terdengar serasi bukan?" senyum miris menghiasi bibirnya.

"Dulu dia pacarku. Dia yang mengakhiri hubungan kami karena menilai aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Dia tak pernah tau. Aku bekerja demi mengumpulkan uang untuk pernikahan kami."
Nah sekarang aku tidak tau harus berkata apa. Ia terlihat semakin menyedihkan saat aku mengetahui ceritanya.

Cause if one day you wake up and find that you're missing me
and you're heart start to wonder where on this earth I could be
thinking maybe you'd came back here to the place that we'd meet
and you see me waiting for you, on the corner of the street

"Lalu untuk apa kamu menunggunya disini?" aku menemukan suara ku kembali, sedikit bergetar karena aku mulai kedinginan.

"‎Karena ketika dia merasa kehilanganku, dia akan menemukan ku disini. Tempat pertama aku bertemu dan kemudian jatuh sedalam-dalamnya pada pesonanya."

So i'm not moving
I'm not moving

***

Raisin Des Sables [challenge songfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang