01. Astaga

47.7K 1.9K 220
                                    

Hari Sabtu ini bisa dibilang sebagai hari terakhir liburan akhir semester genap tetapi tidak bagi Jane. Dia tidak bisa menikmati liburan pagi hari ini karena harus pergi ke sekolah untuk melihat daftar nama pembagian kelas.

Cewek itu sudah rapi berseragam putih abu-abu, rambutnya diikat kucir kuda dengan kuciran berhiaskan batuan kristal plastik. Di hari pertama-nya sebagai anak kelas 11, harus bisa menciptakan citra dewasa namun manis di hadapan para calon adik kelasnya.

Sempurna. Jane tersenyum semringah memandangi dirinya di pantulan cermin.

"Jane, Bunda ke pasar dulu ya! Kamu naik ojek yang sudah bunda pesan, paling 5 menit lagi abangnya datang!" Teriak seseorang dari ruang tengah. Jane mengenali suara ini sebagai suara bundanya.

"Siap! Bunda ke pasar sama Galih kan? Jangan titipin Galih sama tetangga!" Jane membalas dengan suara yang tak kalah kencangnya.

"Iya nih Galih ikut katanya mau beli robot. Hati-hati di jalan ya sayang, bunda jalan dulu. Kuncinya kamu bawa aja, bunda bawa serepnya."

"Kak Jen, Galih jalan dulu sama bunda ya!" seru Galih, adik Jane yang masih berusia 6 tahunan. Masih duduk di bangku TK.

Jane keluar dari kamar seraya memakai ransel biru lautnya lalu menutup kembali pintu kamarnya. Setelah itu terdengar suara mesin motor scooter kesayangan bundanya menyala.

Lewat jendela mata Jane mengekor kepergian motor tersebut keluar gerbang rumahnya. Bunda biasa menggunakan motor untuk pergi ke pasar, dan Jane harus mengalah menggunakan kendaraan umum lantaran belum menerima izin untuk membawa kendaraan sendiri.

Mobil keluarga mereka selalu dibawa oleh ayah-nya ke kantor. Bunda memang lebih membutuhkan motor tersebut untuk mengantar-jemput Galih ke sekolah, pergi ke pasar dan kadang menjemput Jane di halte depan komplek perumahan mereka.

Ting. Ting.

Jane mambuka kunci layar ponselnya.

Saat dia baru ingin membalas pesan dari Mila, mata Jane menangkap sekilas bayangan motor lewat di depan rumahnya dan kemudian berhenti. Itu pasti tukang ojek pesanan bundanya.

Cewek itu berderap keluar rumah dan mengunci pintunya, benar saja, di depan rumah Jane ada abang tukang ojek berjaket kulit hitam bergambar naga ke-emasan di punggungnya. Tak luput dari pengamatan Jane abang ojek itu juga memakai helm full-face berstandar SNI. Mantap juga nih abang ojek keren banget. Si abang ojek menundukkan kepalanya tidak menyadari kehadiran Jane.

"Bang! Ayo, jalan!" kata Jane menepuk pundak abang tukang ojek sok akrab. Tadi sudah diburu-buru Mila untuk cepetan berangkat. "Udah siang nih, maaf ya kalo nunggunya lama. Nanti dibayar sama bunda ya?"

Helm full-face itu sedikit menoleh ke belakang nampak terkejut. Siapa yang tidak terkejut menerima kehadiran Jane yang tiba-tiba menepuk pundak lalu nemplok di kursi belakang.

"SMA Taruna Bakti, Bang. Buruan dong udah siang nih!" Tegur Jane sedikit tidak sabar karena si abang ojek tidak bereaksi apa pun.

"Baik."

Akhirnya abang ojek menyalakan mesin motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi. Jane nyaris jatuh ke belakang tak siap dengan kecepatan motor ojek tersebut. Selama perjalanan menuju sekolah Jane mencium sesuatu aneh, tidak biasanya tukang ojek memakai parfume sewangi ini. Dia juga tidak menyadari ada banyak hal yang ganjil.

**

Selamat datang di Jalan Pattimura, sepanjang jalan ini setidaknya ada tiga sekolah mengengah atas swasta.

Tidak berapa lama memasuki jalan tersebut ada sekolah pertama, SMA Mercu Buana. Sekolah ini lumayan mahal dan sering menjadi incaran anak sekolah lain untuk digebet karena muridnya kece-kece. Seragam sekolah mereka sangat khas, kemeja putih dengan bawahan kotak-kotak hijau dan cokelat. Tapi tidak semudah itu menggaet anak sekolahan ini karena sekolahan ini terkenal memiliki citra yang buruk alias sering tawuran. Lebih baik cari aman daripada dekat-dekat area sekolah ini. Memangnya mau lagi jemput pacar, tau-tau kejebak di tengah kubu tawuran? Kalau di dekat sekolahan ini sedang terjadi tawuran dijamin jalanan jadi macet total berubah menjadi arena ring tinju.

WisdomWhere stories live. Discover now