#9

1.1K 119 0
                                    

Di rumah sakit, Sana menunggu Jungkook terbangun. Sana melihat wajah Jungkook yang sedang tertidur, dokter mengatakan bahwa Jungkook baik-baik saja, ia mengatakan Jungkook hanya kelelahan dan terlalu lama menahan rasa sakit dari kakinya tersebut. Dokter sudah menindak lanjuti sakit pada kaki Jungkook dan Sana sudah menebus obat untuk Jungkook, jika ia sudah sadar dan menghabiskan cairan infusnya Jungkook diperbolehkan pulang.

Tidak lama Jungkook pun perlahan membuka matanya.

"Jungkook-a..kau sadar?" Tanya Sana.

"Dimana ini?" Ucap Jungkook sambil melihat sekelilingnya.

"Kau dirumah sakit. Tadi kau pingsan saat bekerja, dokter bilang kau terlalu kelelahan ditambah lagi kau menahan rasa sakit akibat kakimu yang terkilir itu. Neo, gwenchanna?" Jelas sekali Sana nampak khawatir.

Jungkook berusaha bangkit dan hendak melepaskan infusnya.

"Yaa kau mau kemana? Dokter bilang kau bisa pergi setelah menghabiskan cairan infusnya." Ucap Sana sembari mencegah Jungkook melepas infusnya, mata mereka bertemu satu sama lain cukup lama.

Deg...
'Omoo kenapa ini? Jantungku berdegup kencang tidak bisa ku kendalikan. Aku tidak seperti ini saat Jin sunbae menyatakan perasaannya, ada apa ini? Karena ini dirumah sakit apa perlu aku sekalian memeriksanya? Aaaa otthoke?' Dalam hati Sana.

"Aku sudah merasa lebih baik, aku akan pulang." Ucap Jungkook melepas infusnya dan berdiri.

"Ooo aku ikut, arah pulang kita kan searah." Ucap Sana sembari berjalan disamping Jungkook.

Diperjalanan pulang Sana terus memperhatikan Jungkook yang berusaha keras berjalan dengan keadaan kakinya dan Jungkook menyadari itu, ia merasa tidak nyaman.

"Na gwenchanna, bisakah kau melihat kedepan? Kau akan berakhir sepertiku jika kau terus melihatku seperti itu." Ucap Jungkook.

"O, mian."
Mereka sampai dan menunggu bus datang menjemput mereka. Mereka duduk tanpa berkata sepatah katapun, keheninganpun terjadi sesaat. Sana masih merasa khawatir, karena setelah mereka berpisah nanti mungkin Jungkook harus mengurus semuanya sendiri lagi, padahal dokter baru saja mengingatkannya bahwa Jungkook harus istirahat.

"Jinjja gwenchanna? Sebenarnya apa yang menyebabkan kakimu seperti ini? Sepertinya sangat sakit. Oh iya, Jungkook-a ini obat dan antibiotiknya jangan lupa diminum tapi sebelum minum jangan lupa makan, nih." Ucap Sana sembari memberikan obat pada Jungkook.

"Aku terjatuh saat pelajaran olahraga tadi siang. Ini, sebenarnya aku tidak memerlukannya. Kau memakai uang mu kan untuk ini? Baiklah, aku ambil tapi nanti aku akan ganti uangmu." ucap Jungkook datar sembari mengambil obat yang diberikan Sana.

"Aigooo, terimakasih saja sebenarnya sudah cukup. Aahh bus nya datang, kajja. Kau bisa berdiri? Biarku bantu."

"A..aa... pelan-pelan."

Diperjalanan Sana terkantuk dan tanpa sengaja tidur dipundak Jungkook. Jungkook terkejut tapi ia membiarkan Sana seperti itu sampai mereka turun nanti, ia melihat Sana yang tertidur.
'Cantiknya. Kau pasti lelah kan?'
Ucap Jungkook dalam hati, ia tersenyum melihat Sana yang tertidur.

"Yaaa ireona, kita sudah hampir sampai." Ucap Jungkook membangunkan Sana.

"O sudah sampai? mian, sejak kapan aku tertidur?" Tanya Sana.

"Hampir, aku bilang kan hampir. Kau tertidur sejak awal dan kau mendengkur begitu keras." Ucap Jungkook yang sebenarnya bohong.

"Jinjja? Yaa! Aku tidak pernah mendengkur. Issh..." Kesal Sana.

Precious Life (Completed)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora