.saleb aud

2K 314 66
                                    

A S H L E Y-

Hari ini aku sudah masuk sekolah, dan tidak lagi duduk dengan Dane, melainkan dengan Ashton, sekretaris dua di kelasku, karena sekretaris pertamanya adalah aku. Haha.

Pak Matthew lah yang memindahkan posisi duduk ini. Sepertinya ia sudah mendengar berita kalau Dane dan Manu jadian, dan ia mungkin juga tahu kalau aku menyukai Manu, dan aku pasti akan membuat keributan jika masih duduk dengan Dane.

Aku sedikit bersyukur memiliki wali kelas sepertinya. Hanya sedikit.

"Ash, mau jajan?" tanya Ashton sambil melambaikan tangan di depan ku.

"Eh?! Udah istirahat?!" tanyaku bingung.

Ashton mengernyitkan alisnya, "udah dari tadi, lo bengong mulu, makanya gak tau. Jajan gak?".

"Lo duluan aja deh, gue sama Calum." jawabku.

"Calum remed fisika jadi dia gak istirahat," jelas Ashton.

Aku mengernyit, jarang-jarang Calum remed, "ya udah gue disini aja deh."

Ashton mengangguk lalu keluar dari kelas meninggalkan aku sendiri disini.

Aku menundukkan kepalaku di meja, berusaha tidur, namun gagal karena mendengar langkah kaki memasuki kelas.

Aku mendongak dan melihat sepasang lovebird yang sedang dimabuk asmara.

Bukan lovebird kiasan ini mah.

Beneran lovebird.

Nanti gue jadi pemburunya.

Nanti gue tembak mereka.

Jeder.

Pisah deh.

Gue bahagia.

Ya, tentu saja itu Manu Rios dan Iriena Daneast yang sedang berbahagia.

Dane menahan langkah Manu ketika melihat aku di kelas.

Aku mendecak malas lalu berjalan keluar kelas, "masuk aja kali su, gak usah sok-sok sungkan. Munafik."

"Siapa yang munafik sih?!" teriak Dane dari depan kelas sementara aku mendiamkannya dan berjalan ke kantin.

Di sini sangat ramai namun aku merasa kesepian.

Kenapa?

Karena tahu bulat di goreng dadakan.

Bukan.

Aku merasa sepi di tempat ramai karena tidak punya pegangan lagi, tidak punya tumpuan, tidak punya tempat bersandar. Karena ya, tempat bersandarku sekarang menjadi musuh dingin ku.

Kau bisa tebak siapa dia.

Gak, gue bukan lesbi anjir.

Kan maksudnya sahabat jir.

"Ashley?" sapa sebuah suara yang membuat ku kembali sadar.

Aku menengok dan mendapati Calum dengan wajah lesunya.

"Lo kenapa?!" teriakku panik.

"Kemaren gue belajar sampe begadang, eh remed juga." jawabnya sambil tertawa.

SMS [L.H]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ