.hulup aud

1.5K 272 40
                                    

A S H L E Y-

Sekarang sudah hari ke-5 semenjak kejadian di rumah Dane. Aku masih tinggal di rumah Calum dan tidur di kamarnya.

Aku mengambil bungkus rokok yang Calum sembunyikan di bawah tempat tidur dan mengambil korek api di tasku.

Aku menghidupkan rokok dan menghisapnya sampai sebuah tangan menarik rokok itu. Terlihat Calum yang segera membuang rokok itu lewat jendela.

"Don't." ucapnya singkat.

"Kenapa sih ih!" teriakku kesal lalu menggapai kembali bungkua rokok.

"Nemu aja sih lo," ujar Calum sambil menarik bungkus rokok, "rokok itu ngebunuh lo perlahan."

"Berarti rokok juga ngebunuh lo perlahan." balasku.

"Tapi kan gue lagi berusaha berenti." elaknya.

"Alah, malem-malem juga masih sering ngerokok kan lo?" balasku lagi.

"Y-ya t-tapi k-kan—".

"Just give me that fcking cigarette and i'll shut up." ucapku geram.

Calum mendesah malas lalu melempar bungkus rokok itu kw arah ku.

"Sayang tau tadi masih satu batang utuh lo buang." protes ku.

Calum hanya diam lalu keluar dari kamar.

Aku menatap handphone ku berharap Luke membalas SMS ku, namun sayang, sampai sekarang tidak ada sama sekali SMS darinya.

Baru saja aku ingin menaruh kembali handphone ku. Dane kembali me- free call ku, dan dengan malas aku tolak dengan menggeser tombol merah.

Sesaat setelah itu, Dane mengirim line.

Danelephant: ashley pls angkat
Danelephant: ini gue luke buruan

AshJsmn: GUE TELFON BALIK!

Dan dengan itu aku segera menekan tombol telepon dan Dane—atau tepatnya Luke langsung mengangkat telepon ku.

"H-halo?" tanyaku gugup.

"Ashley?" ucap Luke parau dan akhirnya aku mendengar kembali ia memanggil nama ku.

"K-kenapa, Luke?".

"Tolong ke taman deket tukang kebab, sekarang, penting." ucapnya.

"I-iya, boleh bawa Calum gak?" tanyaku.

Aku mendengar ia menghela nafas, "kalo gak usah bawa dia gimana? Gak papa kan?"

"Y-yaudah, gue otw ya."

Dan dengan itu aku langsung mematikan telepon dan bersiap ke taman dekat tukang kebab yang Calum beli kemarin.

"Mau kemana?" interupsi Calum tiba-tiba.

"Ketemu Luke." ucapku singkat lalu keluar dari rumah Calum.

Aku berjalan dengan detak jantung yang tak karuan. Tidak butuh waktu lama, aku sudah sampai di taman dekat tukang kebab itu.

Aku mencari sosok Luke namun tidak ada. Di taman itu hanya ada beberapa anak kecil yang bermain.

Aku duduk di salah satu ayunan dan menunggu Luke.

"Ashley?" panggil sebuah suara dan orang itu mencolekku.

Aku menengok dan mendapati seorang lelaki tinggi yang memakai hoodie.

Lelaki itu segera memelukku dan menciumi puncak kepalaku.

"You've got no idea how much i miss you." ujar lelaki itu lirih sambil masih menciumi puncak kepalaku.

"I miss you too, Luke." balasku dan seketika rasa kesal kepada Luke yang tidak mengenalku kemarin hilang.

Luke melepaskan pelukan dan tersenyum teduh kepadaku di balik hoodie nya.

Aku menggapai tudung hoodie yang ia pakai dan mencoba membuka namun ia menahan tanganku.

"Don't" ucapnya singkat lalu ia kembali memelukku.

"I'm sorry, Ashley. Aku tau kamu pasti kesel banget sama aku, a-aku bukan maksud bikin kamu sedih atau gimana, but damn, a-aku juga sedih liat kamu nangis dan itu karena aku." lanjutnya.

Aku memeluknya juga, "gak papa, Luke, kamu bisa jelasin semuanya sekarang?".

Luke melepas pelukannya lalu aku memaksa membuka tudung hoodie nya. Kali ini ia tidak menolak.

Aku hampir pingsan ketika melihat wajah tampan Luke sekarang penuh lebam yang sudah berubah menjadi ungu dan beberapa sayatan kecil di wajahnya.

Bibir bawahnya bengkak dan merah, kantung mata sebelah kanannya terlihat sangat ungu, pipinya meninggalkan beberapa bekas sayatan yang menurutku sudah lama.

Aku memegang pelan wajahnya dan ia meringis.

"Si-siapa—".

"Dane. Dane yang bikin aku kayak gini. Dan aku gak mau Dame bikin kamu kayak gini." ujar Luke lalu rahangnya mengeras.

Emang dasar cabe pasar demennya cari masalah.

•••••

Ywl dane tida punya hati. Btw abis ini insya Allah bakal panjang ya bc luke bakal ngejelasin gmn dia bisa digituin sm danecanepasar and stuff ok.

Vomments as always kawan

SMS [L.H]Where stories live. Discover now