"Non...Non udah bangun? Bibi udah nyiapin sarapan buat Non, biasanya Non suka olahraga pagi kalo lagi libur."
suara Bibi membuat Hana sedikit terbangun dari tidurnya.
"Engh...iya...Bi, ini udah bangun...!" Teriak Hana dari dalam kamar.
Matanya sangat sulit untuk terbuka, tulangnya juga serasa semuanya remuk.
Untuk membuka jendela saja, rasanya sangat malas. Ternyata menangis itu menguras tenaga juga. Hana menangis semalaman. Banyak hal yang dia tangisi.
Mulai dari...
Cintanya yang kandas.
Orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya.
Kakak yang sibuk mencari ilmu dinegeri orang.
Dan yang terakhir adalah...Hana.
Dirinya sendiri.
Hana baru seumur-umur bisa menangis sampai berjam-jam seperti ini. Biasanya dia selalu membuat kegiatan untuk melupakan kepedihannya. Tapi sekarang Hana jadi cengeng, bahkan sangat cengeng.
Hana berusaha bangkit dari kasur untuk mencuci muka.
Lihatlah bayangannya. Mata yang sembab, pucat, rambut berantakan. Persis seperti Zombie.
Selesai mencuci muka, Hana berjalan menuju jendela dan membuka gordeng nya. Dia membuka pintu yang menuju balkon kamarnya. Sejuk...udara Pagi hari yang sangat sejuk.
Hana melihat langit yang sangat indah. Langit yang masih berwarna putih dan sedikit biru. Dia sangat suka langit yang cerah seperti ini. Sepertinya sudah lama sekali Hana tidak melihat langit yang seperti ini lagi.
Tuhan...
Kapan aku bisa bahagia lagi seperti dulu...?
Aku baru saja mendapatkan kebahagian itu...
Tapi kenapa kebahagian itu malah pergi meninggalkan ku begitu saja...
Aku lelah Tuhan...
Walaupun aku tau ini cobaan darimu,
Tapi aku mohon...
Aku ingin bahagia...Langit...
Bisakah kau mendengarkan ku?
Langit...
Bisakah kau melihat betapa hatiku hancur berkeping-keping saat ini?
Langit...
Apakah mungkin hatiku bisa utuh kembali seperti dulu?
Langit...
Aku lelah...Langit...
Apakah kau mendengarkan ku?
Apakah kau mendengarkan semua keluhanku?Hana menatap langit lama, sangat lama. Air matanya perlahan menetes. Perlahan tapi pasti, air mata Hana semakin deras mengalir.
Dia menangis.
***
Tanpa Hana sadari, ada 2 pasang Mata yang melihatnya dari jarak jauh. Mereka tau saat ini Hana sedang sedih, mereka sangat tau itu. Apalagi si Pria. Karena DIA lah penyebab Hana menjadi seperti ini. Karena tindakan bodohnya, Hana menjadi seperti ini.
Pria macam apa DIA?! Hanya memandang dalam diam. Padahal DIA tau penyebab semua kesedihan gadis itu adalah DIA.
"Emangnya lo udah ngelakuin apa ke dia? Sampe dia secengeng ini?" Tanya seorang gadis pada pria itu.
"Gue mutusin dia, karena bentar lagi gue bakalan pindah." Kata pria itu mengeluarkan nafas berat nya
"Emangnya lo gak bisa LDR an? Gue tau kalian itu masih sama-sama cinta."
"Engga, gue gak bisa LDR an. Gue takut, gue gak sanggup ngejalanin LDR an."
"Lo bego, anjing?! EMANGNYA LO DOANG YANG BAKALAN GAK SANGGUP SAMA LDR AN INI?! DIA JUGA PASTI GAK SANGGUP, NYET! TAPI...DENGAN KEPERCAYAAN SAMA KESETIAN DARI SATU SAMA LAIN ITULAH YANG AKAN MEMPERMUDAH LDR AN ITU!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionIni tentang Hana Putri Pratiwi Seorang siswi cantik, pintar, cukup populer. Tapi tidak disangka, dia mempunyai masa lalu yang pernah membuatnya terpuruk. Lalu ada Yudha Galuh Pratama Seorang siswa yang pasti ada disetiap sekolah. Ganteng? Tajir? Pi...