One Of Those Night

3.1K 174 4
                                    

"Selamat datang di acara reunian." Kata Nova sumringah saat mereka sudah tiba disekolah mereka tercinta.

Malam ini Hana dan Nova terlihat sangat cantik. Ya, acara reunian mereka diadakan malam hari. Entah siapa yang menyarankan itu. Dan Hana tidak memperdulikan acara itu akan diadakan jam berapa dan dimana. Yang penting dia bisa melewati hari yang dia tunggu-tunggu berjalan dengan lancar.

Semua orang menoleh ke arah mereka dengan tatapan takjub. Apalagi Hana menyanggul rambutnya dengan elegan dan menampakan leher putih mulus miliknya.

"Taulah yang jadi pusat perhatian mah..." Goda Nova menyenggol pelan lengan Hana. Hana hanya terkekeh sambil menatap sekelilingnya.

Hingga matanya berhenti pada segerombolan pria yang sedang asyik mengobrol.

Yudha.

Nova mengikuti arah sorot mata Hana yang tertuju pada sesuatu. Tiba-tiba seseorang menarik dan memeluk pinggang Hana sebelah dan membuat gadis itu terkejut.

"Ayo, kita sapa teman lama kita." Bisik Panji.

Awalnya Hana memberontak dengan perlakuan Panji yang menurutnya sangat keterlaluan. Namun Panji malah mengeratkan pelukannya dan itu membuat Hana merasakan sengatan yang tinggi di sekujur tubuhnya. Dan entah kenapa, Hana tidak lagi memberontak dan mengikuti kemana Panji membawanya.

"Selamat malam." Kata Panji masuk ke gerombolan pria itu dengan penuh percaya diri.

Semua orang yang ada disana menyambut dan menyalami Panji dengan hangat.

Sedangkan Yudha, dia menyambut kedatangan Panji dengan biasa saja. Tapi saat mata pria itu menatap orang yang berada disamping Panji, tubuhnya langsung merasa kaku. Matanya membulat. Rahangnya mengeras ketika melihat Panji memeluk mesra pinggang orang yang berada disamping Panji.

"Wah, pak manajer! Seneng akhirnya bisa ketemu lagi disini." Sapa Rangga (kalian masih inget kan?)

"Dan ini...Hana?!" Pekik Ken.

"Kapan kamu pulang, Han? Makin cantik aja." Goda Marcel.

"Inget yang kemarin dilamar, woy!" Cibir Willy.

Hana hanya tersenyum melihat sikap mereka yang masih sama seperi dulu.

Sedangkan Yudha? Dia menatap Hana dengan tajam dan mematikan. Sedari Tadi Yudha menatap Hana tanpa berkedip dan tanpa mengalihkan pandangannya. Itu membuat Hana sedikit takut.

Hana akhirnya sedikit menundukkan kepalanya.

"Kamu kenapa? Sakit?" Tanya Panji lembut menangkup kedua sisi wajah Hana.

"Engga, aku engga papa kok." Kata Hana menggeleng kepala dan tidak berani menatap mata Panji.

Suara deheman yang lumayan keras membuat Panji dan Hana yang sibuk satu sama lain akhirnya menoleh ke sumber suara.

Terlihat tatapan Yudha yang sedikit melembut. Tapi Hana merasa aneh dengan tatapan itu, rasanya tatapan itu hanya sebagai kamuflase belaka.

"Hai, aku seneng bisa liat kamu lagi." Senyum Yudha.

"Hai-hai semua, mohon perhatiannya. Kita mulai saja acaranya, oke? Acara pertama sambutan dari mantan ketua osis kita. Silahkan mantan ketua osis dipersilakan naik ke panggung." Kata Gio selaku Mc.

Akhirnya mantan ketua osis menaiki panggung. Acara begitu khidmat karena semua orang mendengarkan sambutan dari mantan ketua osis itu. Namun diarea tengah suasana yang asalnya damai berubah menjadi penuh dengan teriakan.

Semua mata tertuju ke arah teriakan tersebut.

"Kita liat yuk, Pan." Kata Hana yang entah kenapa tidak merasa canggung seperti tadi.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang