4

12.3K 1.3K 112
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





#----------#

"Maafkan aku. Aku menyukaimu hyung. Terserah kau mau marah atau melakukan apapun padaku setelah ini, tapi aku hanya ingin menyatakan perasaanku padamu. Mungkin ini terlalu cepat, tapi aku merasa nyaman dan ingin selalu di dekatmu. Aku harap kau mau memaafkan kelancanganku ini hyung, tapi sungguh aku mencintaimu hyung."

Srak!

"Aishh... Kenapa perkataan bocah itu terus menghantuiku."

Woozi menekan ujung pangkal hidung mungilnya, merasa kepalanya yang menjadi pening sekarang. Dia tak memperdulikan beberapa tangkai bunga chrysanthemum kuning yang barusan dia rangkai berserakan di lantai karena dia lempar secara tiba- tiba tadi.

Semenjak pernyataan cinta Hoshi padanya kemarin, membuat Woozi kehilangan fokusnya. Bahkan kemarin malam dia tak nyenyak dalam tidurnya karena perkataan Hoshi yang entah kenapa selalu muncul di pikirannya. Padahal Woozi adalah seseorang yang jika bertemu dengan tempat tidur akan langsung lupa segalanya.

Ting!

Woozi langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu toko bunganya. Di sana dapat dia lihat seorang namja cantik berambut sebahu yang tersenyum kearahnya.

"Jeonghan hyung."

Namja bernama Jeonghan itu pun berjalan kearah Woozi yang duduk di pojok kanan toko. Dia menunduk sembari memunguti bunga- bunga chrysanthemum yang masih berserakan itu dan menaruhnya di atas meja di depan Woozi.

"Ada apa Jihoon? Kau terlihat tak seperti biasanya. Apa arti bunga chrysanthemum kuning ini menggambarkan perasaanmu sekarang atau orang lain pada dirimu?"

Woozi langsung mendongakkan kepalanya ketika mendengar penuturan Jeonghan barusan. Namja cantik ini selalu tau apa yang Woozi rasakan tanpa dia harus repot menjelaskannya dari awal hingga akhir.

Jeonghan hanya tersenyum kecil melihat keterdiaman Woozi, dia berjalan ke samping namja mungil itu dan mendudukkan tubuhnya di kursi yang masih kosong di sana.

"Aku tau betul kau tak pernah bersentuhan dengan yang namanya cinta sebelumnya. Apa sekarang kau mulai merasakan hal itu?"

Woozi masih terdiam dan pandangannya sekarang beralih pada tumpukan bunga chrysanthemum kuning di hadapannya. Perkataan Hoshi kemarin kembali terngiang di pikirannya dan perasaan bersalah tiba- tiba menyeruak dalam dadanya.

"Hyung, apa rasanya sakit ketika cinta di abaikan oleh seseorang yang di sukai?"

Woozi masih tak mengalihkan pandangannya dari tumpukan bunga di hadapannya dan membuat Jeonghan semakin percaya kalau tebakannya tadi benar.

"Kau ingin aku menjawab apa?"

Woozi langsung mengalihkan pandangannya kearah Jeonghan dan keningnya terlihat berkerut samar. Jeonghan hanya tersenyum melihatnya dan menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi miliknya.

Highlander Syndrome (SoonHoon)Where stories live. Discover now