LOVE And DESIRE Part 34
(FIKSI DEWASA)
Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers
.
.Setelah menyelesaikan sarapan pagi mereka yang diselingi canda tawa sekaligus haru itu, segera kedua keluarga tersebut menuju ke garasi, dimana terdapat puluhan mobil mewah berderet sejajar disana.
Birbal bersiap menyambut mereka dan membukakan semua pintu Limousin untuk mereka masuki.
Para pelayan sibuk mengangkat koper berisi barang-barang bawaan majikan mereka dan memasukkannya ke bagasi.
Beberapa bodyguard berpakaian serba hitam serta kacamata hitamnya pula, turut bersiap memberikan pengawalan ketat demi keamanan seluruh anggota keluarga. Di antaranya ada Todar Mal dan rekannya, yang juga merupakan detektif pribadi kepercayaan Jalal.
Tak tanggung-tanggung, empat unit Jeep untuk para bodyguard itu kendarai sudah siap mendampingi Limousin rombongan keluarga.
Jalal benar-benar menyiapkan semuanya dengan sangat detail untuk keamanan dan kenyamanan istri beserta keluarganya selama masa perjalanan.Jalal dan Jodha duduk berdampingan di jok khusus, bagian depan, yang mana jok berkapasitas dua orang namun sangat nyaman dengan sofa super empuk disertai lemari pendingin kecil dan keperluan mereka lengkap tersedia. Berada di sebuah ruangan tertutup karena dilengkapi pintu pembatas.
Terpisah dari anggota keluarga mereka yang duduk di bagian belakang, dengan sofa panjang di tiap sisi, dan meja berbentuk bundar ditengahnya. Sangat nyaman dan mewah seperti halnya dirumah, karena kondisinya mirip dengan ruang keluarga yang cukup luas, sehingga membuat perjalanan mereka menuju bandara International Indira Gandhi tersebut terasa menyenangkan tanpa rasa lelah.
Jodha awalnya menolak untuk berada terpisah tempat dengan keluarga mereka yang lain. Alasannya, karena ia merasa malu dan tak enak hati dengan keluarga mereka, namun Jalal bersikukuh agar ia dan Jodha berada di ruangan pribadi bagian depan. Dan sudah bisa dipastikan apa alasan pria itu memaksa istrinya hanya berdua dengannya, tanpa bergabung bersama keluarga mereka.
(Hmm, Readers juga sdh tau kan alasan Jallad si Raja Modus ini apa?? Hihihii.. )
Keluarga mereka yang mengerti pun serentak dan kompak mendukung keinginan Jalal. Bahkan Shivani mendorong-dorong tubuh Jodha agar mau masuk ke private room-nya dan Jalal.
Alhasil, mau tak mau, Jodha pun menurut."Kakak, apa saja yang terjadi? Ku lihat lukisan berwarna merah di leher dan punggungmu itu tercetak jelas. Apa Kakak Ipar begitu ganas menyerangmu? Hihihi...," goda Sukaniya tanpa tedeng aling-aling.
"Aww.. Hahaha..," Sukaniya tertawa cukup keras usai mendapat hadiah sebuah cubitan di pipinya. Jodha melotot mendengar godaan adiknya itu.
Bergegas dibenahinya selendang yang membentuk syal dilehernya, serta mengurai rambut panjangnya agar melebar menutupi punggungnya yang terbuka.
Tak heran jika Sukaniya menyaksikan pemandangan ' cap merah ' di beberapa bagian tubuh Jodha yang terbuka, sebab selama disibukkan dengan persiapan jelang keberangkatan mereka, Jodha sempat tak memperhatikan penampilannya.
Selendangnya sedikit turun dari lehernya, membuat beberapa pasang mata keluarga, terutama Sukaniya yang memang senang menggoda sang kakak, melihat pemandangan itu.
"Ayo kemari sayang. Kau mau duduk bergabung bersama Ibu, hmm?" Jodha merentangkan tangannya untuk mengajak serta Aram Bano agar menemaninya di private room-nya dan Jalal dalam Limousin mewah tersebut.
Jalal mengernyitkan dahinya, kemudian menggeleng ke arah Jodha. Jodha balas menatapnya sengit. Melihat itu, membuat Jalal mendengus sebal sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE And DESIRE
FanfictionKisah seorang pebisnis muda, arsitek nan sukses yang terobesi memiliki seorang gadis berasal dari keluarga sederhana dan berprofesi sebagai pelayan di sebuah bar. Hingga si pria kemudian membeli si gadis dengan harga tinggi demi bisa memboyongnya k...