LOVE And DESIRE Part 40
(FIKSI DEWASA)
Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers
Hallo, Readers!
LaD datang lg nih, hehe.. Moga ga pd bosan ckckck.Yeiiyy.. Akan ada surprise dari Jalal utk istri tercintaaaaa...
Hmm, apa ya? Penisirin dungg??
Makanya cussss dibaca. Jgn lupa Vote & Vomment nya yaaa..Cekidottt!
2 Hari Kemudian.....
Kini keluarga Jalal dan Jodha telah kembali ke Delhi. Setelah berpamitan pada Atgah Khan, kakak iparnya, Hamida segera memboyong keluarganya serta besannya sekeluarga untuk pulang ke kota asal mereka.
Berpamitan pada Bhairam Khan pun Hamida lakukan, meski formal seperti sikapnya selama ini. Ketika itu, saat mengetahui sang kakak ipar akan pulang, Bhairam Khan bergegas menyuruh pelayannya memborong banyak buah tangan dari berbagai toko terkenal di Mumbai, bermaksud memberikannya pada Hamida dan keluarga.
Saat di bandara, Hamida hanya tersenyum tipis menanggapi sapaan dan terkadang gurauan tulus lagi hangat dari Bhairam.
Bhairam Khan bahkan mengantar kepergian kakak iparnya dengan senyum yang tak henti disertai air matanya yang kerap menetes. Begitu besar pengharapannya untuk mendapatkan sebuah maaf dari orang-orang tercinta mendiang kakaknya itu.
**********
Di kamar VVIP hotel, tampak Jodha menggerutu kesal, sesekali kakinya menghentak kasar ke lantai, menimbulkan suara cukup keras akibat benturan antara lantai dan heels-nya yang beradu.
Jalal hanya tersenyum-senyum mengamati tingkah istrinya yang tengah ' ngambek ' itu. Bukan tidak tahu, namun untuk sementara Jalal terpaksa membiarkan wanitanya itu terus marah, mendiamkannya bahkan mengacak-acak kemeja Jalal serta mencubiti kulitnya seperti yang terjadi kemarin, sekembalinya dari taman bersama Aram. Hal itu terjadi karena dengan tiba-tiba Jalal menyuruh keluarganya pulang ke Delhi terlebih dahulu, tapi tidak dengan mereka berdua.
Hamida pun menyambut gembira keinginan putranya itu. Karena ia sendiri memahami ' keinginan ' dari anak dan menantunya tersebut untuk banyak menghabiskan waktu bersama. Lagipula, Ibu paruh baya itu juga sudah enggan berlama-lama di kota tempat mendiang suaminya berasal.
"Sayaangg, jangan cemberut terus, dong! Kau tidak kasihan pada lantai dibawah kakimu itu, hmm? Kau terus menginjaknya menggunakan sepatumu itu," bujuk Jalal lembut. Kini posisinya sedang berlutut dilantai, seraya menggenggam tangan istrinya yang masih duduk di atas ranjang mereka.
Jodha masih diam tak bergeming. Matanya menatap ke arah lain, tak mau berpaling meski Jalal berulang kali meraih lembut dagunya agar wajah mereka berhadapan.
"Kau sungguh menggemaskan, Sayang,"
CUP!!!
Karena tak tahan dengan tingkah menggemaskan Jodha, Jalal segera mengecup bibirnya yang selalu membuatnya tergoda.
Jodha tetap pada posisinya semula, meski ada rasa bagai sesuatu yang merambat diperutnya saat bibir Jalal mengecup bibirnya, namun Jodha memilih bertahan pada gengsinya.
Jalal tak menyerah, ia segera naik ke atas bed dan duduk disebelah Jodha. Menangkup wajah Jodha, lalu kembali ingin menciumnya,
"Cukup! Berhenti menciumku!" tahan Jodha ketus. Mata sengit andalannya ikut serta bermain didepan Jalal.
Jalal memutar-mutar bola matanya karena mulutnya dibungkam oleh telapak tangan istrinya ketika bibirnya bersiap menangkap bibir mungil Jodha.
"Emmppphh,"

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE And DESIRE
Fiksi PenggemarKisah seorang pebisnis muda, arsitek nan sukses yang terobesi memiliki seorang gadis berasal dari keluarga sederhana dan berprofesi sebagai pelayan di sebuah bar. Hingga si pria kemudian membeli si gadis dengan harga tinggi demi bisa memboyongnya k...