Chapter 7

3.1K 193 5
                                    

Sabtu, Yogyakarta

Tasya

Sudah hampir 1 minggu setelah kepergian Adrian karna perang yang amat kubenci ini, perang yang merebut kebahagiaan yang sedang kami alami ini, perang yang memisahkan kami berdua.

Aku bukan pejabat negara, aku hanyalah warga biasa, aku tidak habis fikir kenapa negara 1 rumpun itu menyerang kami, apa yang mereka inginkan dinegeri tercintaku ini, setahuku hubungan kedua negara baik baik saja sebelum serangan itu terjadi.

Setelah penyerangan aku mengungsikan diri dirumah orang tuaku, orang tuaku tinggal di Yogyakarta, lebih aman disini fikirku karna Yogyakarta berposisi diselatan pulau jawa, jauh dari medan pertempuran.

Sudah 2 hari ini, semenjak pengiriman pasukan Adrian ke Malaysia aku jadi kehilangan kontak dengan dia, kwatir kurasakan. Aku takut nanti dia pulang dengan sebuah peti ditutupi bendera, aku tak ingin itu terjadi aku tak mau anak kami nanti harus tumbuh tanpa hadirnya sesosok ayah. Aku ingin ia ikut membesarkan anaknya ini.

Jadi teringat sebelum kepergianya, ia berkeinginan menamakan anaknya dengan nama Satria Pratama Adrian jika laki laki dan Dewi Adriani Putri jika perempuan. Kejadian malam itu sangat mengharukan, aku melihat wajah kekwatiranya akan kematiannya pada perang ini. Tak dirasa pula air mataku menetes, kucoba untuk menghilangkan rasa kwatir yang sedang menjalar didalam jiwanya. Dia hanya tersenyum kukecup keningnya sebelum ia pergi dan ia membalas mengecup bibirku.

Awal pertemuanku dengan dia adalah saat kami masuk disebuah SMA Negeri di Jakarta, waktu itu aku dan orang tuaku tinggal disana. Aku sudah suka dengan dia dari awal kami MOS, ditambah lagi kami waktu itu satu kelompok, tapi Perasaan itu berhasil aku tutupi dari dia.

Setelah selesai MOS, ternyata aku dan dia berbeda kelas, cukup sedih kurasa karna aku tak bisa berada didekatnya walaupun sedikit terobati karna kami berteman dibbm.

Setelah 1 bulan bersekolah, aku mulai merasa kesal dengan Adrian karna dia baru saja jadian dengan teman 1 kelasnya, cemburu kurasa tapi aku tak bisa mengatakanya karna aku bukan lah siapa siapa. Setelah ia jadian ia jadi sedikit sombong tapi aku mengerti karna dia juga harus menjaga perasaan pacarnya itu.

Berjalan 2 minggu dia putus, senang sekali kurasa tapi selang sehari dia sudah mempunyai pacar lagi. Ilfeel kurasa begitu cepatnya dia mengganti orang lain dari situ aku mulai membenci dirinya.

Kami tergabung didalam OSIS dan beruntunglah aku dijadikan wakil ketua OSIS disini. Aku sudah mulai bisa melupakanya dan sekarang aku memiliki seorang pacar satu kelas denganku. Sialnya rumah pacarku dengan Adrian saangat dekat sehingga Arkan (pacarku) sering pulang bersama Adrian.

Tidak terasa kini aku sudah kelas 2 SMA, Arkan sudah mulai berubah dia sudah tidak mengabari aku lagi, hingga diawal semester 4 aku sudah benar benar tidak memiliki perasaan apapun dengan dia.

Adrian jugansudah lama tidak hadir dalam kehidupanku. Tapi tiba tiba dia ngebbm aku dimana posisiku saat itu sedang galau galaunya karna sikap Arkan yang Acuh terhadapku, dan entah kenapa perasaan benci itu seolah menghilang. Tanpa sadar sekarang kami dekat kembali sering bbman hingga larut malam.

Hampir 2 minggu kami dekat, tidak hanya dalam bbm, tapi kita sering jalan bersama. Puncaknya dia menyuruhku menanyakan kejelasan hubungan antara aku dan Arkan, aku menjawab bahwi kami sudah putus. Besok adalah hari sabtu lalu dia mengajakku maib kerumah temanya yang juga pacar dari teman dekatku. Kaget karna disanalah dia menyatakan cinta kepadaku. Aku sempat ragu untuk menerimanya, karna aku kembali teringat mudahnya iya berganti ganti pacar, tapi aku juga tidak bisa bohong inilah yg aku inginkan sejak awal MOS dulu, perasaan yang sudah aku pendam sejak satu setengah tahun lalu, akhirnya aku memilih untuk menerima iya.

Kehidupan percintaan kami berlangsung aman dan bahagialah aku karna hanya akulah yg bisa membuat dia bertahan lama. Tak terasa kami sudah lulus UN, umur hubungan kami sudah memasuki tahun pertama. Dia mengatakan ingin mencoba seleksi calon TNI, iya mendaftar seleksi Bintara TNI. Sebagai pacar yang baik aku mengikuti seluruh proses seleksi yang dia lakukan, dan kerha kerasku terbayar dengan lulusnya dia sebagai seorang anggota TNI.

Selama ia masuk kedalam pendidikan aku lostkontak karna didalam asrama dia dikarantina dan hanya bisa pulang setiap ada haru hari besar, dan itu kami habiskan berdua.

Terkaget kaget aku ketika 1 tahun kami jarang bertemu dan sekarang ia telah berdiri didepan pintu rumahku, dengan pakaian dinas TNI yang menempel gagah dibadanya membuat aku terharu. Langsung berlari dan kupeluk dia dengan erat sambil menangis. Tak berbeda jauh, setelah dia luluspun kami jarang ketemu, mungkin karna tidak samanya jadwal liburku dengan dengan dia.

Setelah 4 tahun dinas dia naik pangkat menjadi SERTU. Disela sela pelantikanya dia berkata tahun depan akan melamarku, sedih dan bahagia bercampur aduk dalam hatiku.

Ya dia menepati janjinya, bertepat pada tanggal lahir ku dia melamarku. Pernikahan kami tak berlangsung terlalu mewah. Dengan upacara militer yang membuat siapapun tamu undangan merinding, hadir pula CPT.Heri yang merupakan komandan pasukanya.

Seperti baru kemarin aku menikah, ya baru 1 bulan lalu kami menikah, memadu kasih bersama dia, tapi kini kebahagian itu harus direbut karna adanya perang ini.

Hari hariku dirumah orangtuaku berlangsung aman aman saja. Kekwatiran ini aku rasa makin menjadi karna sudah memasuki hari ke 5 sejak aku kehilangan kontak dengan dia, aku takut iya kenapa napa. Tidurku jadi tidak nyeyak, selalu mimpi hal hal buruk terjadi kepadanya. Sholat terus kulakukan untuk mendoakan keselamatan ia disana.

MEDAN TUGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang