09. Deiteu

1.2K 171 6
                                    

Maaf ya guys aku baru update, soalnya banyak banget kejadian yang terjadi akhir-akhir ini, dan bikin aku males banget buat nulis. So, langsung aja yaa..
Happy reading~

======

Tidak seperti biasanya, semalam Hayoung tidak bisa tidur. Ia terus memikirkan perkataan Sehun yang mengajaknya kencan hari ini.

Ia bingung, ia harus menggunakan baju apa? Gaya seperti apa? 

Hayoung keluar dari kamarnya, dan turun ke lantai bawah. Disana ia bertemu dengan nyonya oh yang tengah membuat jus buah.

"hayoung-ah, cepat kemari, eomma membuat jus kesukaan mu" ucap nyonya oh, membuat Hayoung langsung mendekat.

Tanpa basa basi, Hayoung langsung meminum jus yang baru saja dituangkan oleh nyonya oh.

"Omo~ minumnya pelan pelan" nyonya oh menggelengkan kepalanya, saat melihat sikap hayoung.

"Eomma, aku benar benar gugup. Apa yang harus kulakukan? Aku harus pergi pukul 11 pagi ini" jelas Hayoung Dengan wajah yang dibuat gugup.

"Memangnya kau mau kemana? Tumben sekali" goda nyonya oh, membuat Hayoung blushing.



"Dia akan pergi kencan, eomma!!" itu Sungjae, yang tiba tiba menyahut seraya berjalan mendekati nyonya oh dan Hayoung.

"Yak!! So tau!!" Elak Hayoung, nyonya oh hanya tertawa.

"Aku tau! Sehun mengatakannya langsung padaku, ia meminta izin ku" jelas Sungjae merasa menang.


"Jadi Hayoung sudah berkencan?" Tanya nyonya oh, dengan nada menggoda.

"eomma jangan berkata seperti itu" Hayoung kembali blushing,

"Ternyata anak eomma sudah besar ya. Semuanya sudah berkencan" sindir nyonya oh,

"Eomma, tapi kan aku berkencan dengan mantu kesayangan eomma" sela Sungjae,

"Eoh, semuanya eomma suka"



"eomma, apa eomma melihat dress warna hitam ku?" Tanya Hayoung saat ingat apa tujuannya untuk bertemu eomma.

"Baru saja eomma masukan ke lemari mu"

"Benarkah? Terimakasih eomma! Aku ke atas dulu"



Hayoung pergi naik ke kamarnya, sedangkan Sungjae pergi keluar rumah, entah untuk apa.

Disisi lain, nyonya oh merasa sedih. Keputusan nya kemarin benar benar bodoh. Dengan mudahnya, nyonya oh menyetujui perjodohan antara Hayoung dan rekan kerja tuan oh.

Nyonya oh menyesal, hanya karena hubungan bisnis, Hayoung harus dijodohkan dengan anak rekan kerja tuan oh.

"Bagaimana sekarang? Aku tidak tau jika Hayoung sudah punya kekasih" guman nyonya oh, menyesal atas keputusannya kemarin.

"Akan ku coba untuk berbicara dengan suami ku" nyonya oh meyakinkan dirinya sendiri. Walau rasa menyesal dihatinya terus mengusiknya.

=====

Beberapa menit lalu Sehun menelpon Hayoung, katanya Sehun sudah berangkat menuju rumah Hayoung.

Dan kini Hayoung sudah siap dengan segala persiapan nya, tengah duduk di ruang keluarga, menunggu Sehun datang.

Tak lama kemudian, Sungjae datang menghampiri Hayoung.

"Yak! Sehun sudah didepan"ujar Sungjae, membuat Hayoung sedikit gugup

"Eoh, aku kedepan sekarang" ucap Hayoung lalu pergi keluar rumah, setelah sebelumnya meminta izin pada eomma nya.



Hayoung berjalan keluar rumah, disana ia melihat Sehun dengan setelan santai nya, sama seperti hayoung.

Hayoung tersenyum, memperhatikan Sehun yang masih belum sadar akan kehadiran nya. Ia pun mendekati Sehun yang fokus pada ponselnya.

"sehun-ah, ayo" ajak Hayoung yang kini telah berdiri di samping Sehun.

"Eoh? Kau sudah siap?" Tanya Sehun sedikit terkejut dengan kedatangan Hayoung.

"tentu, ayo kita pergi" ucap hayoung, lalu dijawab anggukan oleh Sehun.

.....

Taman mungkin pilihan terbaik saat ini, ditambah lagi cuaca juga sangat mendukung.

Hayoung tengah berjalan beriringan dengan Sehun. Tidak terlalu dekat, tidak terlalu jauh juga.

Mereka sama sama merasa canggung untuk jalan beriringan, apalagi untuk berpegangan tangan.

Sejujurnya Sehun ingin menggenggam tangan hayoung. Hati sehun berkata untuk 'genggam saja tangan hayoung' tapi otaknya berkata 'jangan gegabah'

Hayoung menghentikan langkahnya. Lalu menatap Sehun, yang tengah memperhatikan tangan Hayoung.

"Kenapa? Ada yang salah dengan tanganku?" Tanya Hayoung seraya membolak-balikkan tangannya, mencari apa yang Sehun lihat tadi.

"Eoh, sini biar ku lihat" titah Sehun, lalu Hayoung mengulurkan tangannya.

Sehun memperhatikan tangan Hayoung sekali lagi, lalu detik selanjutnya. Sehun menggenggam tangan Hayoung.

"Kurasa ukurannya sangat pas digenggaman ku" Sehun menggandeng tangan Hayoung dan melanjutkan langkahnya.

Jangan tanya bagaimana perasaan Hayoung sekarang. Yang pasti blushing di pipi hayoung, membuktikan semuanya.



"Sehun-ah, ayo kita ke kerumunan itu" ajak Hayoung yang melihat kerumunan di tengah taman.

Hayoung menarik tangan Sehun mendekati kerumunan yang sepertinya tengah menonton pertunjukan musik jalanan.

Lantunan nada dan lirik tentang cinta terdengar indah di telinga Hayoung. Liriknya benar benar mewakili perasaan nya saat ini.

Hayoung tersenyum seraya menggerakkan kepalanya mengikuti lantunan nada yang terdengar. Sehun yang melihat Hayoung tersenyum jadi ikut tersenyum juga.

Hayoung benar benar cantik, apalagi jika tersenyum. Pikir Sehun.


"Hayoung-ah kau mau tokppoki? Kudengar kedai disana sedang hits" ucap Sehun sedikit berteriak karena suara musik yang keras.

"hah? Kedai yang mana?" Tanya Hayoung

"itu, yang di sebelah situ" Sehun menunjuk salah satu kedai tokppoki dengan jari telunjuknya.

Pandangan Hayoung mengikut arah telunjuk Sehun. Dan saat melihat kedai yang Sehun tunjuk, Hayoung benar benar antusias.

Hayoung tau betul itu tempat apa. Itu adalah kedai langganannya dengan Joy.

"kau mau kesana? Aku tau betul tempat itu. Itu kedai langganan ku dan Joy" ucap Hayoung yang benar benar antusias.

"benarkah? Aku jadi ingin mencobanya"

"Kalau begitu ayo!!" Hayoung menarik lengan Sehun keluar dari kerumunan tadi. Dan mereka langsung menuju kedai tokppoki Langganan Hayoung.



Sesampainya disana, Hayoung langsung menarik Sehun ke meja yang biasa Hayoung duduki jika datang bersama joy.

Tempatnya benar benar nyaman, memang sedikit gelap, tapi tempat ini benar benar nyaman jika untuk mengobrol.

"kau ingin pesan apa? Biar aku yang pesankan" tawar Sehun, tapi Hayoung langsung menggeleng keras.

"Kau duduk saja, biar aku yang pesankan untuk mu. Aku tau menu yang paling enak disini" titah Hayoung, lalu berlalu pergi ke tempat pemesanan makanan.



Setelah memesan makanan, Hayoung kembali dengan dua choco bubble di tangannya. Yang satu untuknya, dan yang satu lagi untuk Sehun.

"Ini untuk mu. Pesanan nya sebentar lagi datang" ucap Hayoung seraya memberikan choco bubble yang tadi ia beli kepada Sehun.

"dari mana kau tau aku suka choco bubble?"  Tanya Sehun sedikit terkejut.

"tentu aku tau. Sedari SMP kau selalu membeli choco bubble setiap pulang sekolah" jelas Hayoung

"Ternyata kau memperhatikan ku selama itu?"  Goda Sehun, membuat Hayoung salting.

"Tidak perlu so tau!" Elak Hayoung dengan ekspresi yang lucu. Sedangkan Sehun hanya tertawa.

=====

Hari sudah mulai petang, tapi Sehun dan Hayoung masih betah untuk berduaan. Seperti tidak ada habisnya.

Dan bahkan saat ini mereka tengah duduk di  pinggiran sungai Han, dengan beralaskan tikar yang mereka sewa di tempat penyewaan tikar.


"sebentar lagi malam, padahal aku masih ingin bersama mu" ucap Sehun tiba tiba

Hayoung hanya diam, jantungnya benar benar berdegup kencang.

"Aku tidak ingin hari ini berakhir, aku ingin terus seperti ini" ucap Sehun, lagi. Membuat hayoung semakin gugup.

"Hayoung-ah, aku ingin sedikit bercerita" lagi lagi Sehun mengatakan sesuatu yang random.

"Eoh, cerita saja" ucap Hayoung lalu menatap Sehun, sedangkan Sehun menatap air sungai di depannya.

"Jadi ada seorang lelaki yang menyukai seorang gadis. Ia telah mengagumi gadis itu sejak lama. Bahkan seringkali ia membuat alasan untuk bertemu dengan gadis itu. Terkadang ia suka menunggu gadis itu datang ke sekolah" Sehun menggantung ceritanya.

"dan suatu hari, si lelaki ini mendapatkan sebuah kepercayaan untuk merekrut beberapa orang yang akan ia jadikan anggota. Dan si lelaki ini, dengan keputusan nya, memilih gadis yang ia sukai untuk masuk kedalam anggota nya. Ia benar benar senang karena bisa punya waktu bersama dengan gadis yang ia sukai, ditambah lagi ia jadi sering bertemu"

"Dan semakin lama, si lelaki itu semakin jatuh cinta pada gadis yang disukainya. Bahkan lelaki itu rela bercerita panjang lebar seperti sekarang ini" sambung Sehun lagi.

Hayoung terdiam, merasa aneh dengan kalimat terakhir Sehun.

"maksud mu?" Tanya Hayoung bingung,

"Ya, aku adalah lelaki itu, dan kau adalah gadis itu" jelas Sehun sekali lagi. Lalu menatap Hayoung dengan senyuman termanis nya.


"aku menyukai mu jauh sebelum olimpiade itu dimulai, hayoung-ah" ucap Sehun seraya menggenggam tangan Hayoung.

"Sehun-ah..."

"Hayoung-ah, kau harus jadi kekasih ku" ucap sehun lalu tersenyum
"Kau mau kan?" Sambung Sehun lagi, membuat Hayoung menundukan kepalanya.

"Hayoung-ah?" Tanya Sehun lagi,


"oh Sehun, kau yakin dengan kata kata mu?"  Tanya Hayoung menatap Sehun

"Tentu, sama sekali tidak ada keraguan di semua kalimatnya" Sehun tersenyum hangat, genggamannya semakin erat.

"Jika kujawab iya, kau tidak akan menyesal?" Tanya Hayoung lagi, Sehun mengangguk.

"kalau begitu, oke" ucap Hayoung mengakhiri, pandangannya langsung ia alihkan kearah lain.

"Jadi? Kau mau jadi kekasih ku?" Tanya Sehun memastikan.

"Jadi kau tidak mau?" Tanya Hayoung membalikan fakta

"Tentu aku mau, aku mau kau jadi kekasih mu" ucap Sehun terlihat sangat senang.

"Kalau begitu, sekarang kau milikku, dan aku milikmu. Bukan begitu kekasihnya oh Sehun?" Goda Sehun, dengan seringai tampannya.

"Tentu saja, kekasihnya oh Hayoung" balas Hayoung.

Mereka sama sama tersenyum, Sehun merangkul hayoung, dan menarik Hayoung untuk bersender di pundaknya.

Mereka saling bersender, dan berbagi kasih di detik detik menuju malam.

=TO BE CONTINUE=
kalo suka, jangan lupa votment yaa~

Because of You [Ohcouple]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt