11. eojyeoseo

1.4K 158 5
                                    

Hai kalian!!! Aku lagi rajin nih, makanya update lagi. Buat kalian yg blm baca chapter sebelumnya, dibaca dulu ya~

=====
=Author's POV=

Seorang gadis kini tengah mengutak-atik laptopnya. Lebih tepatnya, ia sedang mencoba menghubungi kekasihnya, yang mungkin sudah lebih dari 5 hari tidak datang ke sekolah.

"aihss,, aku benar benar khawatir pada Sehun, kemana sih dia" Hayoung bicara pada dirinya sendiri.

Ia berjalan meninggalkan laptopnya di meja belajar, dan tertidur di ranjang nya, mencoba mengistirahatkan otaknya, setelah lebih dari 4 jam ia mencoba menghubungi Sehun.

Tapi sial, Hayoung tak kunjung tidur juga.

Tok..tok..tok..

Seseorang mengetuk pintu kamarnya dari luar dan setelahnya, masuklah nyonya oh.

"Hayoung-ie, kau sedang apa?" Tanya eomma pada Hayoung,

Hayoung duduk dan menatap lembut eomma nya yang kini ikut duduk di ranjangnya.

"Sehun menghilang, aku tidak tau dia kemana. Entah dia sakit, entah dia pergi, tapi yang jelas aku benar benar tidak bisa menghubungi nya" jelas Hayoung pada eomma nya.

Nyonya oh hanya terdiam, sejujurnya ada yang nyonya oh ingin sampaikan. Tapi saat melihat anaknya seperti ini, ia jadi sedikit ragu.

"Kau benar-benar menyukai sehun?"

Hayoung mengangguk, nyonya oh tersenyum hambar. Bagaimana nyonya oh  harus mengatakannya.

"Eomma, bagaimana perusahaan appa sekarang? Sudah tidak kritis lagi?" Tanya Hayoung, tiba tiba.

"Masih sayang, doakan yang terbaik ya?" Nyonya oh mengusap lengan Hayoung lembut. Hayoung mengangguk.

"Hayoung-ah, jika eomma meminta bantuan pada mu, kau mau membantu eomma?"

"Tentu, aku jarang sekali membantu eomma"

"Tapi mungkin, ini sangat berat"

"Memangnya apa? Eomma memintaku untuk mengangkat sesuatu?"

"Bukan, sayang"

"Lalu?"

Nyonya oh, menjeda pembicaraan antara keduanya. Nyonya oh merasa ragu, tapi ini memang harus dilakukan.




"Kau mau? jika eomma jodohkan dengan anak dari teman eomma?"

Hayoung terdiam, lalu detik kemudian Hayoung tertawa.

"Eomma bercanda? Aku ini masih SMA"

"Iya eomma tau, mungkin ini kejam. Tapi, KS group tidak akan memberikan sahamnya untuk perusahaan appa, jika appa tidak memberikan Satu putri nya, untuk dijadikan pasangan untuk anak lelakinya" nyonya oh menjelaskan panjang lebar, Hayoung terdiam.

"Eomma, aku butuh waktu sendiri"

Hayoung menunduk, emosinya benar benar sudah ada dipuncak. Tapi ia tidak bisa melampiaskan nya begitu saja. Semua ini terlalu melelahkan.

"Baiklah, eomma tunggu jawaban mu. Eomma harap kau mau membantu eomma"

Nyonya oh keluar dari kamar Hayoung. Sedangkan Hayoung kembali tertidur, ia tidak ingin memikirkan apa apa sekarang.

Sehun hilang, entah kemana. Sekarang ditambah lagi dengan masalah perjodohan.

=====
=Hayoung's POV=

Kemarin aku benar benar shock, saat eomma mengatakan akan menjodohkan ku dengan anak temannya. Ditambah lagi, perjodohan itu adalah perjodohan bisnis, yang mau tidak mau aku harus melakukan nya demi perusahaan appa.

Dan hari ini, aku berangkat ke sekolah. Berharap disana aku bisa bertemu dengan Sehun. Tapi sepertinya tidak bisa. Karena faktanya Sehun masih juga tidak datang ke sekolah.



"Hayoung-ah, kau kenapa? Masih memikirkan Sehun? Anggap saja Sehun sedang sakit dan ponselnya rusak, jadi ia tidak bisa menghubungi mu" ucap joy yang sepertinya mulai kesal karena sikap murung ku belakangan ini.

"Hayoung-ah, Sehun pasti baik-baik saja. Percaya padaku" Joy mengusap pundak ku, memberiku sedikit kekuatan.

"Sooyoung-ah, menurut mu aku harus apa?" Tanya ku random, membuat Joy Bingung.

"Maksud mu? Tentang sikap mu pada Sehun?" Joy memastikan, lalu aku mengangguk.

"jika aku jadi kau, aku akan marah pada Sehun. Yaa, bisa dibilang merajuk"

Aku mengangguk,

"Sooyoung-ah, apa menurut mu aku harus membantu perusahaan appa ku?" Tanya ku tiba tiba, membuat Joy semakin bingung.

"Yak! Kau benar benar random. Tapi, jika kau bisa bantu, kenapa tidak?" Joy tersenyum ramah seperti biasanya. Aku pun jadi ikut tersenyum, lebih tepatnya menertawakan hidup ku yang benar benar menyedihkan.

"Kudengar dari Sungjae oppa, perusahaan ahjussi sedang turun?" Joy ikut menyinggung masalah perusahaan. Kutatap matanya, sedikit sendu.

"Eoh, sangat parah" ucap ku pasrah. Tatapan Joy melembut, lalu tangannya mengusap pundak ku.

"aigoo~ semoga cepat stabil seperti dulu lagi" Joy mengusap pundak ku lagi, kali ini benar benar dengan perasaan yg dalam. Aku bisa merasakan nya.

"terimakasih Sooyoung-ah, doakan yang terbaik untukku dan keluarga ku" ucap ku, lalu tersenyum menatap joy. Begitu pula sebaliknya.

....

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak satu jam lalu. Tapi aku sama sekali belum ada niatan untuk pulang, rasanya aku benar benar malas untuk pulang ke rumah.

Yang ku lakukan saat ini adalah hal yang biasa ku lakukan dulu. Membaca buku di perpustakaan dengan kaca mata yang bertengger di pangkal hidung ku.

Bagi ku membaca buku adalah semacam terapi untuk merilekskan otak dan tubuhku.


Drrttt....drrttt...drrttt...


Ponsel ku bergetar, menandakan ada pesan masuk. Kulihat pesan yang baru saja masuk, itu dari Sehun.

Bisa bertemu?

Eoh, dimana?

Di mini market dekat rumah mu?

Aku sedang tidak dirumah

Lalu?

Kedai ice cream dekat sekolah

Oke, aku kesana sekarang

Baiklah

Setelah bertukar pesan dengan Sehun, aku pun memutuskan untuk langsung pergi ke kedai ice cream dekat sekolah ku.



Aku datang lebih dulu, dan tidak lupa aku juga memesan ice cream kesukaan ku. Sepertinya menunggu seraya makan ice cream tidak terlalu membosankan.

Tak lama kemudian Sehun datang tepat ketika suapan ke empat ku. Ia datang dengan pakaian casual nya.

Sehun duduk dihadapan ku. bibirnya tersenyum, tapi tidak bisa dipungkiri jika Sehun kini dalam kondisi yang buruk.

Terlihat raut sedih, kecewa, kesal, dan entah apa itu yang tersirat di matanya.

"hai sehun-ah, dari mana saja?" Tanya ku to the point,

"Sedikit sibuk dengan urusan ku" jawabnya, bibirnya menyunggingkan senyuman tipis.

"Sibuk? Dengan urusan apa?" Aku mulai penasaran, dan Sehun mulai terlihat gusar.


"maaf, sebenarnya aku benar benar benci karena harus mengatakan ini. Tapi," Sehun menggantung kalimatnya, membuat ku semakin penasaran.

"Aku akan pindah ke kanada, dan aku akan tinggal disana untuk waktu yang lama"

Deg

Apa? Pindah katanya? Demi tuhan, mendengar Sehun mengatakan itu rasanya lebih sakit dari tertusuk ribuan jarum. Ku kira Sehun mengajakku bertemu karena ingin menyampaikan kabar baik, tapi ternyata..

"Kapan?" Tanya ku, dengan air mata yang mulai menggenang di pelupuk mata.

"Besok lusa" Sehun tertunduk, membuat ku semakin merasa sakit.

"Berapa lama?" Tanya ku lagi, menatap Sehun yang kini menunduk semakin dalam.

"tidak tau, mungkin 7  tahun ke depan" jelas Sehun, menatap ku, mata kita bertemu.

Tatapan yang kita berikan, benar benar menyiratkan kesakitan yang mendalam.

"Apa kau pindah karena bosan dengan ku?" Tanya ku, mulai kesal dengan keadaan ini

"Tidak hayoung-ah, aku pindah ke Kanada karena Daddy meminta ku untuk pindah kesana. Dan aku tidak bisa menolaknya" jelas Sehun, dan membuatku menitikan air mata

"Hidup ku benar benar menyedihkan" guman ku, namun masih terdengar nyaring.

"jangan katakan hal seperti itu. Ini juga berat untukku" Sehun membuang muka, matanya memerah.


"lalu? Apa mau mu? Putus?" Tanya ku to the point, untuk apa juga berbasa-basi. Hanya semakin menambah rasa sakit ku.

"sebenarnya aku tidak ingin putus, tapi hal ini benar benar sulit bagi ku. Jadi, ayo kita lakukan" Sehun menatap ku dengan air mata yang mengalir di pipinya. Membuatku semakin tidak bisa menahan air mata yang keluar dari mataku. Rasanya sangat sedih saat kau ditinggalkan orang yang kau sayangi.

Aku terdiam cukup lama, memikirkan bagaimana caraku untuk hidup mulai sekarang. Aku membenci perjodohan itu, dan sekarang Sehun benar benar pergi meninggalkan ku. Lalu apa alasan ku untuk menolak perjodohan bodoh itu? Sial, aku benar benar ingin menangis.

"kalau begitu, ayo kita putus" ucap ku akhirnya, dengan air mata yang mengalir di pipiku.

=====
=TO BE CONTINUE=

Loh kok jadi putus sih? :((
Makannya votment :))

Because of You [Ohcouple]Where stories live. Discover now