Complicated→6 : Past

136K 11K 258
                                    

Coba aja ada mama, pasti dia udah nyubit pipi gue.

🌇🌇🌇

Nath memandangi keramaian kota kelahirannya dari atas gedung Dirgantara, atau yang biasa di sebut rooftop. Nath sendiri. Ia meminta Dodit, Rama, dan Kenny untuk tidak mengikutinya. Karena Nath ingin sendiri.
"Cabut lagi, hm?" ucap seseorang dari belakang Nath.

Nath berbalik, lalu memutar kedua bola matanya saat mengetahui kalau orang itu, opa.

"Opa juga." jawab Nath, lalu membalikkan badannya lagi.

"Kamu ada masalah?"

"Engga"

"Terus?"

"Hm?"

"Kenapa kamu sendiri disini?"

"Nath bosen di kelas." jawab Nath dengan senyuman yang di paksakan.

"Bohong itu gak baik,"

Nath menghela nafasnya, lalu menenggelamkan kepalanya di telapak tangannya.

"Nath kangen mama." jawab Nath.

Mata Nath berair. Dan opa tau itu. Opa menepuk pelan pundak Nath, lalu merangkulnya.

"Ada saatnya nanti kamu bakal kumpul lagi sama mama. Kamu gak boleh nyerah," ucap opa yang membuat air mata Nath lagi-lagi jatuh.

"Gabi ngingetin Nath sama mama."

"Bagus dong? Itu artinya kamu bisa temenan sama Gabi."

"Nath, kamu itu harus berani buat sahabatan sama perempuan. Perempuan itu gak sejahat yang kamu kira. Bahkan kalau opa bilang, mereka sama sekali gak jahat," lanjut opa.

"Susah." ucap Nath lalu menghapus air mata yang sebentar lagi akan turun untuk yang kesekian kalinya.

"Kamu harus buka hati kamu, Nath. Kamu gak bisa selamanya jadi dingin sama orang-orang. Bahkan sama keluarga kamu sendiri aja, kamu dingin. Asal kamu tau, papa dulu juga sama kayak kamu." ucap opa membuat Nath berpaling menghadap opa lalu menaikkan satu alisnya.

"Dulu, karena perceraian opa sama oma, papa kamu jadi berubah drastis. Dia yang tadinya ceria, terbuka, berubah jadi dingin dan tertutup. Bahkan papa kamu dulu pembully di sekolah. Papa kamu bakal nindas siapa aja kalau dia lagi kesal," opa menarik nafasnya dalam-dalam.

"Bahkan dia pernah hampir ngebunuh temen sekelasnya cuma karena orang itu gak sengaja nyenggol minumnya papa kamu. Papa kamu gak takut sama siapapun, termasuk opa." jeda opa.

"Sampai akhirnya dia ketemu mama, pelan-pelan dia bangkit. Dari William yang hitam, jadi William yang warna-warni." ucap opa tersenyum.

Mengingat dimana William berumur 18 tahun dengan cengiran lama yang telah kembali, pulang menggandeng seorang gadis cantik.

"Mama kamu dulu juga ketua osis di sini. Ya, hampir sama lah kayak Gabi. Musuh terbesar mama kamu itu, papa. Kalau kamu tau kata orang dulu, benci bisa jadi cinta. Dan itu terjadi sama papa dan mama kamu." ucap opa lagi.

Nath tersenyum.

"Tapi Nath gak benci sama Gabi."

"Tapi Gabi gemes sama kamu,"

"Emang Nath gemesin?"

"Sikap kamu, Nathanael." ucap opa yang membuat Nath lagi-lagi tersenyum.

"Tapi Nath gatau bisa ngerubah sikap Nath sama Karen atau engga."

"Pelan pelan pasti bisa. Makanya kamu harus mulai terbuka sama cewe. Biar kamu tau, cewe itu luar biasa." ucap opa lalu membalikkan badannya.

Complicated [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now