Complicated→9 : HAHA, UPS.

132K 9.7K 107
                                    

Lo suka sama Karen. / Kalo iya emang kenapa? Lo ga restuin?

↘↘↘

Jam sudah menunjukkan pukul 1.45 siang. Itu artinya, anak-anak sudah berjalan meninggalkan sekolah. Kecuali yang harus mengikuti ekskul hari ini.

Di saat anak-anak lain sudah bergegas pulang ke rumah, Gabi masih asik dengan basket di tangannya. Walaupun tidak mengikuti ekskul basket hari ini, Gabi tetap ingin bermain basket bersama teman-temannya.

"Kayen jangan main basket nanti cape!" ujar Dodit yang tiba-tiba datang bersama Kenny dan Rama dengan pakaian basketnya.

"Nath mana?" tanya Karen heran, tidak melihat keberadaan Nath yang seharusnya ikut ekskul basket hari ini.

"Kakak lo lagi pms, Ren. Gue ajakin ke kantin, doi baper. Gue ajakin cabut, dia baper juga, gue ajakin basket, dia malah ngambek terus pergi. Aneh," jawab Kenny.

"Itumah elu yang aneh. Udah tau Nath lagi pms masih aja di ganggu-ganggu." timbrung Rama.

"Masa sih Nath pms?" tanya Keisha heran, tanpa dosa, dan komuk polos.

"Ya enggak lah! Lo pikir kakak gue cowo apaan?" jawab Karen nyolot.

"Terus kenapa Dodit bilang Nath pms? Aduh Keisha gak ngerti.." tanya Keisha lagi.

"DUH GUSTIII, UNTUNG SAYANG!" celetuk Rama menggaruk kepalanya.

Fyi, Rama dan Keisha sedang dalam masa pendekatan. Sama-sama suka tapi Keisha belum percaya untuk jatuh cinta lagi.

"Kepala lo kutuan ya, Ram? Garuknya ga selo gitu," ujar Keisha melihat Rama.

"IIISH. Temenin gue beli pop ice aja kuy, panas nih!" ajak Rama lalu menarik tangan Keisha ke kantin.

"Gue mau ambil makanan dulu ah di loker, see you jombs-jombs kesayangan!!" pamit Gabi kepada Karen, Dodit, Kenny, dan Nadine.

"Kita main werewolf aja kuy, ajak anak-anak lain," usul Kenny.

"Leh ugha," jawab Nadine.

"Panggil Dit anak-anak," suruh Karen.

"WOY MAIN WEREWOLF KUY SINI!!" teriak Dodit memanggil teman-temannya yang lain, lalu bermain.

🐧🐧🐧

Gabi melewati ruangan-ruangan kelas yang sudah kosong sambil menenteng kotak bekal di tangannya. Kakinya terarah menuju ruang refrensi yang tiba-tiba saja mengeluarkan suara.

Seseorang sedang bermain gitar di sana.

Tanpa mengetuk, Gabi memasuki ruang refrensi dan menemukan Nath sedang asik dengan gitarnya.

"Hai Nath!!" sapa Gabi.

Nath hanya berdehem dan tidak menghiraukan Gabi.

"Ngapain sendirian di sini? Kok gak ganti baju? 20 menit lagi basket nya mulai, kan," tanya Gabi.

"Males."

"Hari ini kan seleksi buat cup di sma Sky High,"

"Biarin."

Complicated [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now