ketek ㅡyoongi

duapuluhdelapan

"eh wen, itu gue kok kayak keliatan siapa tuh yang kapten basket sebelah?" tanya seulgi tiba-tiba di tengah obrolan mereka.

"siapa? si yoongi?" jawab wendy bertanya kembali.

"et iya deh tuh kayanya iya deh di depan gerbang. iya ga sih? eh cieeee asoy nih dijemputin mulu sekarang mah," goda seulgi.

"apaan sih seul? kayanya itu bukan dia deh lo cuma keliatan-keliatanan aja kali ah."

"ehh ituuu liat dia dadah-dadah gitu kesini siapa kalo bukan dia? udah gih sana samperin!" seulgi pun mendorong wendy untuk segera mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah.

semakin dekat semakin jelas. ih iya beneran duh gue masih malu sih ini, pikir wendy.

"wendyyyy," sapa yoongi masih dengan tangan kanannya yang melambai-lambai di depan muka wendy.

"iyaa ini udah deh dadah-dadahnya," balas wendy.

"wen pulang bareng gue kan?" yoongi tersenyum.

"enggak. gue masih ada bimbel kan hari ini."

"yaaah kecewa mah gue." yoongi melengkungkan bibirnya menunjukkan muka sedih, "eh tapi gapapa deh. besok ga ada bimbel kan?"

"kalo besok sih ga ada. kenapa emang?"

ini kok dia biasa-biasa aja sih? gaada yang mau diomongin apa gitu? pikir wendy.

"sip. besok pulang sekolah jalan ya sama gue," kata yoongi tiba-tiba.

"kokㅡ"

"gue ga nerima penolakan sih. jadi jawabannya gue anggap iya," lanjutnya.

lah kok?

"yaudah berangkat bimbel sana ntar telat lagi. mau gue anterin?" tanya yoongi.

"e-eh ga usah gue biar jalan sendiri aja. tapi besokㅡ"

"iya besok pulang sekolah gue tunggu disini. awas sampe lo tinggal pulang duluan. yaudah sana cepet berangkat."

"enggg, yaudah. bye?" kata wendy.

wendy berbalik dan berjalan untuk menuju tempat bimbelnya. baru juga jalan dua langkah, eh ditahan lagi sama ketek satu ini.

"oh iya gue lupa, buat yang tadi malem itu gausah dipikirin lagi ya? tapi kalo mikirin lo jadian sama gue sih boleh-boleh aja." senyum jail yoongi mulai merekah di bibirnya.

"apaaㅡ" baru saja wendy ingin mencekal perkataan cowok itu, tapi yoongi sudah membalik arah wendy untuk menuju tempat bimbelnya.

"belajar yang rajin wen! jangan mikirin gue terus!"

dasar gila.