Part 26

4.6K 144 2
                                    

Sudah 3 bulan kikyo masih belum bangun membuatku semakin kahwatir, dia semakin kurus.. Dia sudah tidak makan selama 3 bulan.

Diruangan ini bukan hanya aku saja, ada mikasa, sunako, kayoko, jeff dan evandi yang dari tadi hanya diam tanpa berkata apapun.

"Mikasa, kapan kikyo akan bangun ?" tanyaku.

"Mungkin beberapa hari lagi tapi kondisinya semakin melemah."

"Apakah tidak ada cara lain untuk membangunkannya ?"

"Tidak, menunggulah satu-satunya cara dan berdoalah."

Aku terdiam. Aku melihat wajah mereka semua.. Mereka sedih.. Semua karena ulahku.. Ya.. Karena aku...

Hari sudah semakin gelap mereka semua hendak pulang kecuali aku dan mikasa.
"Sampai jumpa.." ucapku.

"Hati-hati di jal--"

Tiiiiiiiiiittttttt.....

Apa ? Suara itu ?
Aku langsung berlari ke tempat kikyo melihat kondisi detak jantungnya terhenti.

Mikasa langsung mengambil ahli untuk menyadarkan kikyo dengan alat pengejut jantung.

"Bangunlah kikyo!" ucapku sambil mengenggam erat tangan kikyo.

"Tidak! Kikyo!" teriak kayoko.

"Kikyo! Heii! Bukalah matamu!" ucap mikasa sambil berusaha menyadarkan kikyo.

Aku terus mengenggam tangan kikyo yang semakin lama semakin dingin, tidak.. Kumohon jangan pergi...
Aku menoleh ke arah mikasa yang berusaha terus membangunkan kikyo sambil menangis mengatur nafasnya dan sudah dicoba beberapa kali kikyo masih belum membukakkan matanya. Hingga akhirnya emosinya di tahan oleh jeff.

Aku langsung mengendong kikyo dari ranjang lalu memeluknya dengan erat. Aku menyembunyikan wajahku di pundaknya. "T..tolong kalian semua keluarlah sebentar saja..."

Mereka hanya diam dan keluar. Aku mengeluarkan isakan tangisku di pundak kikyo. Aku menangis sambil memeluk istriku yang sudah tak bernyawa.

"Hei... Kau tidak lelah tidur terus ?"

Aku mengelus pipinya yang kurus, mencium bibirnya yang kering. Aku mengenggam tangannya aku sempat mengingat saat aku bercinta dengannya, tangannya pernah menyentuh milikku.

Aku mengelus punggunya yang pernah tidur di ranjang yang sama denganku. Leher, pundak beserta dadanya yang menjadi bantalan hangat saat aku sedang bermanja padanya. Aku kangen masa-masa itu.

Aku membaringkannya lagi lalu mencium lehernya, merasakan aroma tubuhnya lagi.
Lalu aku mengelap air mataku sambil menaruh selimut di atas tubuhnya dan aku segera keluar dari sana.

"Ke...n..ny.."

Aku langsung menoleh ke asal suara itu. Kikyo bangun ??

"K..kikyo.." ucapku tidak percaya sambil mengenggam tangannya, dia sangat lemah.

"Ak..hirnya.. Kau kembali.. Aku percaya padamu... K..au pasti pul..ang" ucapnya lemas sambil mengelus wajahku.
Aku menyentuh tangannya yang mengelus wajahku.

Air mataku mengalir seketika lalu aku langsung memeluknya dengan erat "kumohon.. Jangan tingalkan aku lagi... Aku hampir gila tadi.. Aku kira kau s-sudah.."

"Yoshi.. Yoshi... Ak..u tidak akan dengan cepat meninggalkanmu k-kenny. Karena kau adalah suamiku sekarang." ucap kikyo lembut sambil mengelus punggungku pelan.

"M-maafkan aku.. Aku tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik. Maafkan aku yang membuatmu menderita.."

"E-engak apa-apa, ma..maafkan aku juga karena aku tidak bisa menjadi seorang ibu yang baik dan maafkan aku yang berkata kasar padamu.. Kumohon jangan menghilang lagi..." ucapnya sambil tersenyum lemah.

Kenny Wants Kikyo [R 18+]Where stories live. Discover now