5

1.3K 109 7
                                    

Kondisi kampung masih sama,
Vina orangnya keras kepala sehingga dia berniat membawa mobil sendiri ke kampung, kedua orang tuanya tidak bisa melawan apapun yang Vina sudah kehendaki.

Ketika Vina melewati jalan,
Ada iring-iringan mobil jenazah menuju pemakaman perkampungan.
Vina meminggirkan mobilnya dan melihat dari dalam mobilnya. Di iringan depan ada suaminya yang di gonceng kang johor dengan membawa bendera putih.
Vina penasaran siapa yang meninggal, tapi vina tidak berniat mengikutinya. Toh, nanti dia bisa menanyakan pada suaminya nanti di rumah.
Vinapun melajukan kembali mobilnya menuju rumahnya.

Sampai di rumah dia segera masuk ke rumah dengan membiarkan barangnya tetap di mobil, mengingat dia belum bisa mengangkat barang berat.
Vina langsung duduk di sofa mengingat dia kelelahan karena menyetir kurang lebih 2 jam, dan kemudian dia tertidur di sofa .

Ageng datang kaget melihat ada mobil istrinya terparkir, perasaannya tdk enak karena pasti ada mertuanya dan dia tidak ada, tapi ketika dia membuka pintu rumah ageng kaget melihat ternyata istrinyalah yang sedang berbaring di sofa, dia masuk kedapur mengecek semuanya dan ternyata yang dia temukan benar saja hanya istrinya.
'Jadi dia sendiri, dan nekat bawa mobil sendiri ? Benar-benar gila' batinya

Ageng sebenarnya ingin marah pada wanita tersayangnya hanya saja cintanya terlalu besar. Sehingga yang ia perbuat hanya memindahkan istrinya ke kamar mereka.

Setelah itu ageng ke dapur memasak makanan untuknya dan juga istri kesayangannya.

--
Semerbak harum makanan membuatnya kaget bangun, vina segera menuju dapur, dilihatnya si suami sedang memasak makanan kesukaannya dengan lincah.

"Assalamualaikum mas"
"Wa'alaikumsalam udah bangun? Bagaimana rasanya bawa mobil sejauh itu? Kenapa berani ambil tindakan di luar batas? Kenapa nekat kamu lakukan itu?" cerocos ageng sambil mengaduk sayur

Vina sudah tau sifat suaminya pasti seperti itu maka vinapun hanya tersenyum lalu memeluk suaminya dari samping.

"Aku kangen, jangan marah ya mas, pengen di manja kamu" jelas vina
"Kamu itu ya, jangan ulangi lagi, ambilkan aku piring, ini sayurnya udh masak, nanti klu over ngak enak" balas ageng
"Siap komandan" di ambilnya piring sama vina

Vinapun menyiapkan makanan di meja makan, kemudian Vina dan agengpun duduk di meja makan untuk memakan makanan tersebut.

"Aku udah temukan siapa yang menabrak kita" kata ageng
"Emang siapa mas" tanya vina
"Dia itu mang yakob pekerja di rumah besar ujung jalan namanya pak Agus Dio. Menurut penyidikan dia tidak sengaja menabrak kita. Karena takut makannya dia kabur" jelas ageng
"Ohh begitu ya sudah tak apa sayang, kita makan aja dulu. Aku lapar" kata Vina memelas
"Iaia sayang selamat makan tapi berdoa dulu" kata ageng

Vina melahap makanannya sampai habis tak tersisa,

Agengpun meninggalkan Vina yang sedang makan, dan masuk ke kamar mengambi surat, di luar perkiraan yang tak terduga ternyata ageng sudah menghadap ke pimpinan untuk menarik Vina ke polda, dan tidak mengikutkan Vina kembai menyesuaikan tugas dan menjadi bagian dari Tim,

Ini surat 2 minggu yang lalu datang,
"SKEP" kata Vina
"Skep apa ini? Aku ngak merasa melakukan kesalahan kok" lanjut Vina
"Baca saja dulu" kata ageng menenangkannya
Kemudian vina membuka surat tersebut betapa kagetnya dia, ternyata itu surat keputusan untuk penarikan personel kembali menjadi anggota biasa, bukan lagi tergabung dalam tim.

"Loh, kok begitu mas?, aku baru loh mas, baru bergabung kok aku udah di tarik ke polda lagi mas?" tanya Vina heran
"Ia sayang, itu wajib ini sudah perintah, mau tidak mau siap tidak siap kamu harus kembali ke polda, biar aku yang melanjutkan tugas ini, lagian kamu juga nanti di gantikan sama letting aku yang polisi itu loh si ardy" kata Ageng
"Kamu jahat mas!!!" kata vina membanting meja makan dan masuk ke kamar.

'Karena aku sayang, aku harus segera menyelesaikan semuanya' batin ageng

---
Pagi sekali Vina sudah mengemasi barang-barang yang ada di rumahnya, dan siap kembali ke kota,

Tanpa sepatah katapun Vina
Langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan rumahnya,
Ageng yang tadinya di dapur sedang memasak berlari mengejar mobilnya.

"Mau kemana sayang? Ayo aku jelasin dulu" kata ageng sambil berlari mengetuk kaca mobil vina, namun vina tak mendengarkannya.

Lalu Vina menancap Gas mobil dengan Kencang, agengpun tidak bisa mengejarnya. Dan agengpun pulang.

Sampai dirumah dia terus berusaha menelpon Vina,
"Astagfirullah! Angkat Vina, jangan kayak anak kecil" panik Ageng

Agengpun berpikir 'Vina memiliki sifat kekanakan, bukan karena apa sifat egois Vina masih banyak, dan aku memang perlu kesabaran yang luar biasa untuk menghadapinya'

'Kamu jahat mas, aku rela kesini demi kamu tapi kamu .....' batin vina menangis

Sampailah Vina di rumah Pribadi BTN Warna perumnas 1. Rumah hasil pembelian gaji bersama ya, Vina dan Ageng.
Vina memarkirkan mobilnya dan masuk kedalam rumah.

Vina mengecek hpnya
Ada 199 panggilan tak terjawab dari Ageng.

'Bodo amat' Vinapun membanting hpnya di atas sofa ruang Tamu
Vina meninggalkan hpnya di sofa
Dan masuk kedalam kamar. Di dalam kamar vina masih saja mendengar nada panggilan dari hpnya, tapi vina abaikan dan memilih tidur.

Karena masih masa penyembuhan Vina sebenarnya belum boleh bekerja berat, tidak boleh banyak pikiran.

Vina bangun betapa kagetnya ketiga membuka pintu kamar semua gelap.
Vina berusaha mencari stopkontak lampu sampai akhirnya dia terjatuh.

"Awww" ringgisnya
Kemudian terdengar suara kaki mendekat.
"Siapa disana?" teriaknya sambil berusaha berdiri, namun gagal kakinya keseleo
Suara kakipun makin mendekat
"SIAPA? JANGAN MAIN-MAIN YAH!!!" teriaknya

Tbc

Vote coment, maaf baru aktif 😅
Saya juga dinas, kemarin saya tidak update karena mengikuti pendidikan, InsyaAllah saya akan rajin update,
Tetap dukung yah



ALUNAN TAKDIRWhere stories live. Discover now