Pura-pura

2.7K 277 3
                                    

*Bagian (y/n)

-Di gedung perusahaan

"Maaf!! Aku telat" teriakku saat memasuki ruangan manager-ku, tapi aku tidak melihat manager-ku yg aku lihat hanya Jun.

"Oy!! Ganti bajumu" suruh Jun tiba-tiba sambil memberikan baju, aku pun langsung mengambil bajunya, dan menatap Jun bingung.

"Aku tunggu di depan, cepat!" kata Jun datar "Oya~ pakai sepatu yg di dalam kerdus itu" sambungnya sambil menunjuk ke arah kerdus sepatu, dan langsung ke luar dari ruangan.

Dengan cepat aku langsung mengganti bajuku, dan saat sudah selesai aku melihat sepatu di dalam kotak sepatu.
"Hah?? 10 cm? Tinggi banget" keluhku saat melihat sepatunya.

*Bagian Jun

Beberapa menit kemudian, aku melihat (y/n) keluar dari ruangan
"Ayo ke ruang make up" ajakku tapi reflek mataku melihat ke arah sepatunya.

"Kenapa kau masih pakai sepatu yg ini?" tanyaku dengan nada kesal
"Sepatu ini terlalu tinggi Jun, jadi aku fikir, aku akan memakainya saat di acara nanti" jawabnya pelan sambil menunjukkan sepatu yg dia pegang.

Aku pun menghembuskan nafasku dan langsung jalan ke arah ruang make up.

*Bagian (y/n)

"Marah marah terus! Jadi pusing rasanya" batinku lelah saat selesai make up.

Beberapa jam kemudian aku dan Jun berangkat ke acara live di salah satu TV terkenal, sampai di depan gedung, aku melihat ada banyak wartawan.
Aku pun langsung menarik nafasku dan menghembuskannya.

"Santai aja kali, oya nanti jangan ngomong macem-macem lho" kata Jun datar, sekarang Jun duduk di sebelahku dan merapikan bajunya.
"Ya~" jawabku singkat dan menyenderkan badanku di bangku mobil.

"Ayo keluar, pakai sepatumu" suruh Jun saat mau keluar dari mobil.
"Tu..tunggu sepatu ini.." jawabku terputus, karena jun sudah keluar lebih dulu dari mobil, dan berjalan ke arah pintu sebelah mobil untuk membukakan pintu untukku.

"Ayo keluar" ajaknya dengan nada pelan, dengan cepat aku keluar dari mobil menggunakan sepatu tinggi itu. Dengan cepat Jun menutup pintu mobil dan berjalan hampir meninggalkanku.

"Tu..tunggu Jun" kataku sambil menarik lengan Jun pelan.
"A..apa?" tanyanya kaget.
"Be..begini bagaimana kalau aku nanti terjatuh? Sepatu ini tinggi sekali, kakiku juga mudah sakit kalau memakai sepatu seperti ini" keluhku dengan suara berbisik sambil melihat ke arah sepatu yang aku pakai.

"Huh~ kalau kau tidak pakai sepatu itu, kau akan terlihat pendek berdiri di sebelahku" jawab Jun sambil menatap-ku aneh.
"Baiklah!! Aku akan memakainya" balasku dengan nada kesal dan berjalan pelan mendahului Jun.

Tiba-tiba Jun menarik tanganku dan melingkarkan tanganku di lengannya.
"Heh?? Ke..kenapa?" tanyaku panik ke arah jun.
"Sudah diam saja dari pada jatuh, pegangan saja padaku" bisiknya dan menuntunku untuk berjalan.

"Deg deg" suara jantungku terdengar.
"Astaga!! Ini baru Jun bias-ku yg selama ini aku kagumi" batinku senang saat bisa mendengar kata kata Jun tadi.

Skip!!

Saat acara banyak sekali pertanyaan yang di lontarkan kepadaku, tapi semua di jawab oleh Jun.

Selesai acara aku dan Jun memutuskan untuk pergi ke kantor perusahaan lagi.
Saat aku mau memasuki mobil tiba tiba ada telur terlempar ke arah-ku.

"Pletak!!" Telur itu pas terkena ke jidat-ku dan membuatku menunduk kesakitan.
"Kau baik baik saja?" tanya supirku.
"Akh! Telur matang??" kagetku saat melihat telur yg di lempar ke arahku sudah matang dan keras.

"Kembalikan Jun kami!! Wanita murahan!!" "pergi kau wanita bodoh!!" "Jun oppa!! Jauhi dia!!!" suara dari segerombol wanita yang sekarang sedang di jegat oleh petugas keamanan.
"Fans-nya Jun?" kataku sambil menengok ke arah wanita-wanita itu.

"Oy!! Cepat masuk!" bentak Jun dari dalam mobil, dengan cepat aku memasuki mobil.

Skip!!

-Ruang managerku

"Wow~ baru saja menjadi model tapi tingkat haters-mu lebih banyak dari pada fans-mu" kata managerku sambil melihat-lihat artikel di leptopnya.

"Aku mengerti perasaan mereka" jawabku pelan.
"Bagaimana dengan jidatmu? Kompres sana, sepertinya bengkak" suruh managerku pelan.

"Baik, aku keluar dulu" jawabku dan berjalan keluar dari ruangan managerku.
Saat keluar aku melihat Jun membawakan baskom es batu dan lap bersih.
"Kompres jidatmu" suruhnya sambil memberikan baskom dan lap-nya kepadaku.

"Te..terima kasih" jawabku pelan dan langsung menatap Jun
"Kenapa menatapku?!" bentaknya seketika membuatku kaget
"Memangnya gak boleh?!! Baiklah, terima kasih... Sana pergi!!" balasku dengan nada tinggi dan dengan cepat Jun membalikkan badannya dan berjalan pergi.

Aku juga langsung membuka pintu ruang managerku
"oya!!" tiba tiba Jun berteriak, reflek aku nengok ke arahnya, aku melihat Jun berhenti berjalan, dan melihat ke arahku.
"Sama-sama" sambungnya dan kembali berjalan.

"Hah? Sama-sama?" kataku bingung dan mulai tersenyum, hari ini sifat Jun sedikit berubah, walaupun masih tetap nyebelin. Tapi... Dia memang Jun yg asli.

Bersambung...
-----------------------^^

Terima kasih udah mau baca..
Jangan lupa vote ya :D

Jangan lupa vote ya :D

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Fake Love Story of an Artist (Jun)Where stories live. Discover now