13

3.4K 196 7
                                    

ve pov

Sesuai dengan janjinya. Naomi datang menjemputku. Kami pergi ke tempat latihan bersama. Sepanjang perjalanan aku mengingatkan Naomi untuk tak mencari gara-gara pada pelatih atau pun ka melody.

"Kamu bawel banget sih ve." Protesnya.

"Kamu harus janji kamu harus bersikap manis selama disana."

"Iya bawel. Asal aku deket deket-deket kamu aja." Godanya.

"Pagi-pagi udah gombal."

"Hahhahha." Tawanya yang baru pertama kali aku mendengarkannya.

"Kamu kaya nya seneng banget sih hari ini. Pasti karena mulai malam ini lidya nginep di rumahmu." Ucapku. Namun dia kembali tertawa.

"Ve, kamu lucu kalo lagi marah. Jadi seneng bikin kamu marah." Godanya. "Ve mulai besok dan seterusnya aku akan antar jemput setiap kegiatanmu." Ucapnya yang terdengar posesif tapi aku suka.

"Pokonya kalau kamu butuh apapun, sekalipun itu hanya untuk membeli air mineral atau hanya hal kecil apapun kamu harus hubungi aku. Okey?"

"Iya Shinta Naomi ku yang bawel."

"Apalagi hubungi kinal. Jangan pernah."

"Kalo itu aku tahu sayang." Jawabku

"Ve, sebenarnya aku bingung loh sama hubungan kita. Kita itu apa yah? Temen bukan soalnya aku cinta kamu lebih dari apapun. Pacar juga bukan soalnya kamu punya kinal. Selingkuhan kayanya juga bukan, ya walaupun aku punya niatan buat ngerebut hari-harimu, hati kamu juga kehidupanmu dari Kinal." Cerocosnya.

"Ya salah sendiri. Ga nembak-nembak." Gerutuku pelan.

"Kamu ingin aku tembak ve?" Tanyanya yang mendengarkan gerutuan pelanku. "Kenapa bukannya kamu aja duluan yang nembak aku. Kan kamu yang pertama-tama ngejar aku."

"Kuping kamu tajem banget sih padahal pake helm. Ah kamu mah gak peka."

"hahaha. Ve aku cuman ga mau, kamu tolak. Mending kaya gini dulu ya ve. lagian bisa dicaci maki aku sama fans VenomeNal."

"Belum nyoba udah nyerah duluan."

"terus kamu sendiri anggapaku apa Ve?"

"Shinta Naomi aku mencintaimu melebihi siapapun dalam hidupku."

"Berjanjilah Ve, sekalipun kinal hanya mencoba mencium keningmu menghindarlah"

"kamu pun harus berjanji Mi. Apapun yang terjadi kamu harus mempercayaiku."

Naomi hanya diam. Akupun memukul bahunya. Dan mencubitnya tanpa melepaskannya.

"Sakit Ve."

"Janji dulu." Paksaku

"Iya aku berjanji. Berjanji akan mempercayaimu selalu Jessica veranda." Ucapnya. "Gimana puas?"

"Puas banget." Ucapku diiringi tawa.

***

Sesampainya di tempat latihan kami langsumg menjadi pusat perhatian. Kami berusaha bersikap biasa saja saat menyebar bersama im J lainnya.

Aku memperhatikan Naomi yang memperlakuan frieska dengan manja. Bahkan membuat wajah frieska memerah. Apa dia tak sadar dia telah membuat adik ka melody itu gugup? Dan apa dia ga sadar aku cemburu melihatnya.

Agh Naomi. Jangan perhatian dan memanjakan orang selain akuu.

Setelah naomi mencoba bersikap ramah semua langsung mendekatinya. Benar kata kinal dulu siapapun akan merasa nyaman kalau udah tahu sifat naomi yang sebenarnya.

Aku mendengar suara beby dan shania yang entah berbicara apa. Karena mataku hanya terfokus pada Naomi yang hampir dikerubuni seluruh mamber tim j kecuali Aku, shania, beby dan kak melody.

"Ve gimana kamu naklukin Naomi?" Tanya kak melody.

"Rahasia Ka." Jawabku.

Sungguh aku merasa bersalah. Tapi aku mendekatinya bukan karena perintah kak melody tapi karena kemauan aku.

"Kak ve kok diem aja." Tanua shania.

"Wahh kak ve cemburu ya liat ka Naomi lagi bareng penggemar barunya." Celetuk beby.

"Ve. Kamu ga suka sama Naomi kan?" Tanya kak melody membuatku bingung menjelaskan yang terjadi antaraaku dan Naomi.

"A..aku..aku keluar dulu ka."ucapku menghindari pertanyaan kak melody selanjutnya.

Juga aku menghindari amukanku yang terbakar cemburu karena Naomi.

***
Aku duduk di kursi. Memijat keningku yang terasa pusing.

Seseorang menutup mataku. Harumnya aku hafal betul. Parfum yang tercium maskulin.

"Naomi!"
"Ah ga seru." Ucapnya langsung duduk di sampingku.

"Kok bidadari ku bengong?" Aku hanya tersenyum. "Kamu kenapa Ve?" Tanyanya mengelus rambutku.

Aku menyenderkan kepalaku dibahunya. Dia memainkan rambutku. Membuatku terpejam.

"Jangan tidur. Bentar lagi latihan."

"Bentar. 5 menit aja." Aku memeluk pinggangnya.

"Kebiasaan."

"Abisnya kamu bikin nyaman." Aku mencium lehernya. Bahkan bergerak ke telinganya.

"Ve nanti ada yang lihat." Naomi mencoba menahan desahannya.

Aku tak menggubrisnya. Sungguh menyenangkan mendengar erangannya yang ditahan. Bahkan dia berkali-kali dia menggigit bibir bawahnya.

Naomi menguplukkan tudung jaketnya. Untungnya dia pakai jaket hoodie. Aku bergerak membuka reslting jaketnya.

"A...ku cu..mha pakai tanktop Vhe." Ucapnya lucu.

Aku pun sedikit mengintip dari atas. Aku dapat dengan jelas belahan dadanya. Membuatku kembali meluncurkan ciumanku. Tanganku mengelus perutnya.

"Kak Ve....Ka Naomi." Terdengar suara menyerukan nama kami.

Membuatku menghentikan kegiatanku. Kulihat nafas Naomi masih memburu akibat kegiatanku. Ada dua buah tanda merah di dekat lehernya.

"Eh kalian disini. Ayo kak sebentar lagi latihan dimulai." Ucap frieska.

Aku mengangguk dan frieska meninggalkan kami.

Aku menarik kupluk milik Naomi. Hingga jarak kami dekat. Aku mencium bibirnya. Berharap hoodie ini berhasil menyembunyikan kegiatan kami.

Aku menciumnya. Melumat bibirnya lembut. Aku mencoba mendominasi. Dan kembali menerjang lehernya.

"Vhe.. ki..tha harus latihan." Ucapnya menjauhlan tubuhku.

Naomi mengambil handphonenya. Melihat dan membenarkan wajah dan rambutnya dengan kamera depannya.

"Ve apaan ini?" Matanya melotot melihat tanda cintaku dilehernya.

Aku hanya bisa cengengesan.

"ditutup dulu ya." Aku memakaikan plaster dilehernya. "Nanti kalau udah latihannya dibuka lagi. Aku suka liatnya. Kamu nambah sexy mi. Walaupun berlaga maskulin. Kamu terlihat sexy mi." Godaku meneglus pipinya.

"Kamu genit ve."

"Kamu itu cuman milikku Mi." Ucapku posesif

Naomi memelukku.

"Dan kau hanya milikku. Jessica veranda hanya milik shinta Naomi." Ucapnya tak kalah posesif sembari memberikan ciuman di keningku.





Tbc

ROTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang