26

3.1K 171 28
                                    

Chapter ini buat ngobatin baper di chapter sebelumnya.

Semoaga tak memperparah tingkat baper kalian ya

***

Naomi pov

"Jauhi ve. Dia milikku sampai kapanpun dia milikku jessica veranda milikku."

"Kamu hanya pelampiasan untuknya karena merasa kehilanganku. Kamu hanya pelampiasaan yang akan dibuang kapanpun dia mau. Ingat itu Shinta Naomi."

Runtuyan kalimat menyakitkan itu masih terngiang jelas dalam ingatanku. Suara Kinal masih mendengung dalam pikiranku. Padahal kejadian itu sudah berlalu selama seminggu.

Bagaimana hubunganku dengan veranda?

Ku lihat kinal menjadi overprotektif terhadap ve. Kinal setia mengantar jemput ve dari mulai ke kampus sampai pulang latihan. Kinal akan ada setiap tim J mengadakan acara.

Waktu yang kumiliki hanya di dalam tempat latihan dan theater. Tapi aku tak bisa bergerak leluasa mengingat Melody sepertinya mengawasi pergerakkanku.

Sungguh Ve aku tak bermaksud menjauhimu. Tapi kenapa aku merasa kamu semakin jauh.

Kita berkomunikasi hanya via suara. Handphone seakan menjadi penyampai rindu saat tangan tak mampu menjabat.

Kalau saja ve bisa lebih tegas menentukan. Hubungan kita mungkin akan jauh lebih jelas.

Okey. Bagaimana kalau dia lebih memilih kinal? Apa aku akan sanggup?

Itulah alasanku tak pernah meminta kepastiaan pada ve. Aku terlalu pengecut dan takut jika ve berkata dia memilih kinal dibandingkan aku. Apa jadinya aku tanpa ve?

Aku tak meragukan perasaanku padanya. Jelas aku tahu dia menyanyangiku. Seorang bidadari tak bersayap bernama jessica veranda mencintaiku seorang Shinta Naomi yang memiliki sifat aneh saat tertekan.

Hari ini aku dan ve sengaja datang ke tempat latihan 15 menit lebih awal dari anak lainnya. Bahkan aku datang sejak 30 menit sebelum ve datang.

"Nunggu lama?" Tanya ve. Dan aku menggeleng.

Dia memelukku. "Aku kangen kamu Mi."

Aku membalas pelukkannya. "Aku juga"

"Aku kangen kamu peluk Mi."

Aku mengeratkan pelukkanku. "Aku juga."

Ve menatap mataku. "Aku kangen bibirmu Mi. Aku kangen ciumanmu Mi."

Bukan menjawab aku malah melepaskan pelukkanku darinya.

"Ahh.. kamu ga romanyis Mi. Harus nya kamu langsung nyium aku Mi. Bukan bengong kaya gitu." Ucapnya cemberut.

"Jessica veranda. Aku kangen segala hal tentangmu. Segala hal mengenai dirimu. Dan segala hal bagian darimu. Bahkan aku kangen pikiran mesummu."

"Aish Naomi kau itu nyebelin ya. Kamu itu mau ngasih moment romantis ato nyindir aku sih."

Aku hanya tertawa melihat tingkahnya. Sudah lama aku tak memancing kekesalannya seperti ini. Ternyata dia semakin lucu.

Veranda tiba-tiba menatapku lekat. Tatapan matanya berubah menjadi sedikit genit dan menggoda. Senyum jailnya menambah kesan menggodanya.

Ini pertanda buruk. Tidak sepenuhnya buruk sih. Hehe..Veranda mesum datang lagi.

Ve memeluk pinggangku posesif. Berada di dekatnya dengan jarak sedekat ini membuat jantingku berirama dengan tempo lebih cepat.

"Kita main dulu ya." Ucapnya sensual

Tangan yang bebasnya mulai membuka kancing kemejanya. Menampakkan gundukan kenyal yang masih terhalang branya.

ROTASIWhere stories live. Discover now