30

2.5K 145 22
                                    

Kita liat ya versi kinal. Kinal pun ingin berbicara loohh..

***

Kinal pov

Saat kita mencintai seseorang pasti kita cenderung mengharapkan balasan. Cinta tanpa balas itu bulshit. Dan saat cinta itu tak terbalaskan cara apapun akan menjadi halal untuk mendapatkannya.

Begitupun perasaanku pada ve. Aku ini manusia. Aku ingin memiliki apa yang aku inginkan. Aku ingin memiliki apa yang seharusnya ku miliki dari dulu. Veranda. Ya seorang jessica Veranda.

Aku harus memilikinya. Harus!

aku mendatangi tempat balapan yang katanya dulu adalah tempat tongkrongan Naomi. Aku menemukan seseorang yang menarik. Cantik. Sexy. Liar. Thalia.

Aku tahu suatu hari nanti Naomi akan datang ke tempat ini lagi. Maka dari itu aku menawarkan kerjasama dengan thalia.

"Selama kompensasi yang gue terima okey. Gue bakal patuh sama lo." Itulah ucapan talia.

Gue udah di TKP. Sms dari thalia.

Segera laksanakan tugasmu.. balasku.

Aku pun segera ke TKP. Private room yang telah dipesan oleh Thalia telah terpasang sebuah kamera tersembunyi.

Aku pun menyaksikan kejadian itu. Saat Naomi mencumbu tubuh sexy Thalia. Aku menelan ludah berkali-kali. Rasanya aku ingin berada di posisi naomi.

Namun aku tak menyangka, naomi tiba-tiba berhenti dari aktifitasnya. Dan pergi begitu saja. What? Naomi yang sudah mabuk bisa menahan dirinya? Aku tak percaya. Aku saja yang tak mabuk sudah tak kuasa menahan gairah.

Aku memasuki ruangan itu. Thalia tampak frustasi ditinggal Naomi di masa klimaksnya.

"Mana bayaranku?"tagihnya.

Dia mulai memunguti pakaiannya. Aku segera mengunci pintu ruangan ini.

"Bersabarlah sayang. Aku bermain denganmu." Ucapku menahannya untuk mengena pakaiannya.

"Aku akan melanjutkan apa yang ditinggalkan naomi." Lanjutku mulai membekam bibirnya.

"Ini diluar penjanjian kita." Ucapnya ketika bibirku menempel di lehernya.

"Tenanglah sayang. Aku akan membayarmu khusus untuk satu ini." Ucapku. "Kamu hanya perlu mendesah menyebut nama naomi." Ucapku seraya mematikan lampu ruangan ini.

Thalia hanyalah hidangan pembuka untukku. Hidangan utamaku adalah seorang bidadari. Jessica veranda. Dan mungkin aku akan menjadikan melody sebagai desertnya. Menu makan yang lengkap. Hahhahhaha

***

Ku menyuruh orang kepercayaanku untuk mengedit dan memotong bagian video tersebut. Tak lupa kusuruh video aslinya untuk dilenyapkan.

Aku telah mengantongi video sesuai keinginanku. Video yang ingin ku perlihatkan pada veranda.

Sesampainya di sana. Ku lihat Veranda hanya termenung memeluk lututnya. Sebegitu tertekankah dia karena kehilangan naomi? Siapa suruh dia mencintai Naomi bukan aku. Kalau saja dia tak mencintai naomi. Kalau saja yang DICINTAINYA AKU. aku takkan membuatnya menderita.

Hahhahaha

Aku lupa. Aku yang membuat penderitaannya. Bersabarlah bidadariku sayang. Sebentar lagi kau akan bahagia bersamaku. Bersama seseorang yang mencintaimu dan rela melakukan apapun untukmu.

"Ve." Ucapku mendekatinya. "Aku gak tahu ini moment yang tepat ato enggak. Tapi kamu harus tahu." Bohongku. Karena aku tahu ini adalah moment yang tepat untuk menjatuhkan naomi dimata seorang jessica veranda.

Aku mulai menggerakkan handphoneku. Menyalakan sebuah video. Dia mengabaikan video yang bergerak di layar handphoneku.

Sebentar lagi kau akan tertarik ve. Ucapku tersenyum dalam hati.

"Ahh... Mi...ahggnn Naomii..aghhn"

Ve mulai melirik ke arah handphoneku. Aku tahu bukan suara desahan itu yang menarik perhatiannya. Tapi nama dalam desahan itu. Naomi.

Ve merebut handphone ku. Kulihat dia mereplay kembali video itu. Bola mata ve membulat tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Kejutanku baguskan ve? Hahhahha

Aku tahu ada marah. Kebencian. Kekecewaan dan penyesalan dalam tatapan matanya. Yaps. Tatapan yang sangat aku harapkan saat dia melihat video itu.

"Nal aku ingin sendir. Keluarlah." Usirnya.

Hari ini kau boleh mengusirku jessica veranda. Tapi akan ku pastikan nanti kau yang akan belari kedalam pelukkanku.

"Ve . Aku tahu kamu kecewa dan marah. Aku hanya ingin kamu tahu siapa naomi sebenarnya." Ucap kinal. "Aku mencintaimu ve." Ucapku seraya mencium ubun-ubunnya.

Aku pergi meninggalkannya penuh kemenangan. Aku telah berhasil menumbuhkan perasaan benci dihati seorang bidadari.

Hahhahhaha

Shinta Naomi tamat riwayatmu.

***

Tbc

***

Super short update.

Semoga bisa satu part lagi buat malam ini...

ROTASIWhere stories live. Discover now