Chap 5

1.2K 141 119
                                    

"Bagaimana jika kau ditemani Jungkook dan Yonghee?"

"A-apa??"

~•••~

Disinilah Taehyung sekarang berada. Berada di hutan yang lebih terlihat gelap, karena kelompok mereka yang terpecah menjadi 2. Membuat penerangan mereka menjadi bertambah minim. Karena senter yang awalnya hanya 2 juga harus terbagi menjadi 1 senter perkelompoknya.

"Tae?" Suara Jungkook mengambil alih kesunyian di sekitarnya.

"N-ne?'' Balas Taehyung dengan nada yang terdengar gugup. Bagaimana tidak gugup? Suara burung hantu dan hewan-hewan malam lainnya telah mendominasi sedari tadi. Dan kini suara Jungkook pun tidak kalah seramnya bagi Taehyung, mengapa suaranya menjadi semakir err-berat dan dalam? Tck, bagaimana bisa Taehyung malah memikirkan itu? Ayolah, yang perlu dipikirkan sekarang adalah bendera Tae, bendera!

"Apakah kau tidak apa-apa?" Jungkook menatap Taehyung dalam gelapnya malam.

''Ne, kurasa aku sudah tidak terlalu takut" Ucap Taehyung dengan ringisan kotaknya, menambah rasa konyolnya.

"Hm, syukurlah"

"Yonghee-ah, apa kau juga tidak apa-apa?" Tanya Jungkook kepada sosok yang memegang tangannya erat kini.

"S-sebenarnya tidak terlalu baik, oppa. Kau tau kan jika aku takut kegelapan?" Jawab gadis itu, sembari meremas jemari-jemari Jungkook untuk sekedar melampiaskan ketakutannya jika dirasa ada sesuatu yang ganjil. Taehyung yang melihat hal itu semakin membuat pertanyaan besar dalam sudut hatinya, sebenarnya apa hubungan dua orang ini? Apakah mereka mantan kekasih? Yah jika boleh jujur Taehyung tidak terlalu tau menau mengenai masa lalu Jungkook.

"Baiklah, jika kau takut kau bisa memelukku Yonghee-ah"

"Ne, terima kasih oppa~"

Taehyung yang melihat interaksi dua orang di sebelahnya itu hanya terpaku, nafasnya tercekat, jantungnya terasa menciut dan teremas. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kata-kata itu terus terngiang di kepala Taehyung. Bahkan, ia hingga tidak sadar jika...

BRUK

... di depannya ada sebuah batu yang besar *-_-"

''Aww...sh*it. Siapa yang meletakkan batu disini?!" Teriak Taehyung sembari meringis saat ia merasa lututnya terasa perih dan sakit dalam waktu yang bersamaan.

"Haish, bagaimana bisa kau tidak melihat batu itu Tae?! Apa kau tidak apa-apa?" Jungkook yang melihat lutut Taehyung pun bertindak. Ia mengumpulkan tetesan-tetesan air yang berada di daun-daun pohon, kebetulan sebelumnya hujan. Lalu setelahnya dipikir cukup, ia menyeka luka Taehyung yang terlihat samar-samar karena kegelapan malam dengan daun tadi.

Taehyung meringis pelan sembari meniup-niup lukanya. Ia terkadang melirik sekilas Jungkook yang terlihat fokus. Dan saat Taehyung merasa pergerakan tangan Jungkook terhenti, ia menatap Jungkook secara tak sadar. Jungkook yang telah selesai dengan luka Taehyung pun, mengalihkan pandangannya ke wajah Taehyung yang terlihat sangat dekat. Wajah Taehyung terlihat bersinar di bawah sinarnya rembulan. Entah saat itu Jungkook mungkin tidak sadar ia telah menatap Taehyung dengan intens dan lama. Onyx sehitam gagak bertemu dengan onyx mahoni yang teduh. Dan, Jungkook menemukan warna favoritenya tercetak di pipi mulus Taehyung, merah. Mereka terus bertatapan hingga sampai...

Windy Day [ KOOKV ] +slow update+Where stories live. Discover now