Part 16

2.5K 205 22
                                    

Joshua dan Kayla sedang melakukan movie marathon di rumah Joshua karena rumah Joshua memiliki home theater. Kayla sudah berada di rumah Joshua sejak pukul 9 pagi, dan sampai sekarang, mereka telah menonton 3 film. Semua film yang telah mereka tonton adalah film horror, sesuai dengan permintaan Kayla.

Kayla terus merengek untuk minta nonton film horror koleksi ibu Joshua, padahal Joshua sebenarnya tidak berani menonton film seperti itu. Tetapi, akhirnya Joshua mengalah dengan perjanjian hanya 3 film horror, setelah itu adalah film action sesuai dengan keinginan Joshua. Dan, Kayla menyetujuinya.

Selama menonton, Joshua bertingkah sok cool dan tidak berteriak setiap kali ada adegan yang menyeramkan menurutnya. Padahal, ia sudah menjerit sekeras mungkin dalam hati karena saking takutnya. Tapi, ia tidak ingin Kayla mengetahuinya dan merasa bahwa dirinya lemah. Massa iya cowok takut nonton film setan?

Tetapi Joshua tidak bisa berbohong. Joshua lebih banyak menutup matanya selama film horror tersebut diputar. Tetapi, Kayla tidak menyadarinya karena terlalu asik menonton film yang katanya cowoknya ganteng.

Setelah selesai sesi film horrornya, Joshua akhirnya berseru girang dan memilih film action kesukaannya. Tidak dapat dipungkuri lagi bahwa Kayla merasa bosan dengan film pilihan Joshua.

"Josh," panggil Kayla sambil menatap Joshua yang dengan seriusnya menonton film sampai matanya tidak berkedip sama sekali.

"Hm," gumam Joshua sambil terus menatap lurus ke depan.

Kayla menghela napas panjang melihat tingkah Joshua. Joshua sudah keasikan nonton sampai-sampai mungkin melupakan keberadaan Kayla.

"Josh," panggil Kayla lagi.

"Apa sih?" jawab Joshua jengkel karena merasa sesi menontonnya diganggu dengan suara mahluk gaib.

"Ish!," gerutu Kayla merasa tidak dianggap sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Joshua menatap Kayla sepersekian detik, lalu akhirnya beralih lagi ke film yang ada di depannya. "Apa sih Kay? Lagi seru ini. Ganggu aja sih," protes Joshua.

"Aku mau nanya. Dengerin dulu napa?"

"Nanti aja. Tuh liat, Bruce Wills keren banget gila! Coba aja aku bisa kayak dia. Mantap dah!" seru Joshua antusias sambil menunjuk-nunjuk film yang sedang ditontonnya.

Kayla mengembuskan napas kasar dan mengusap wajahnya. "Capek hati ngomong ama Joshua yang lagi asik nonton," batin Kayla.

Kayla berusaha untuk menyesuaikan dan mengikuti alur cerita film yang sedang diputar. Namun, ia tak bisa berbohong bahwa ia tidak terlalu mengerti dengan jalan ceritanya. Sehingga, Kayla hanya menghabiskan waktunya dengan bermain ponsel sambil menunggu filmnya habis.

"Josh," panggil Kayla lagi saat film tersebut sudah memunculkan credits yang berjalan ke atas.

"Kenapa?" tanya Joshua yang sekarang telah mengalihkan pandangannya ke Kayla.

"Puji Tuhan! Kayla dijawab dengan benar," seru Kayla girang.

Kening Joshua berkerut. "Hah?"

"Eh, ehm, engga apa-apa," ujar Kayla. "Josh, aku mau nanya deh."

"Apa?"

"Raymond itu seumuran sama kamu ya?"

Kening Joshua kembali berkerut. "Raymond?" ulang Joshua.

"Iya Raymond. Dia seumuran sama kamu?"

"Iya. Emang kenapa kamu tiba-tiba nanya Raymond?"

"Iya, kemarin kan tiba-tiba Raymond chat aku gitu. Aku agak bingung dia lebih tua atau engga dari aku. Berarti, aku ga sopan dong ngomongnya pake 'lu-gue', harusnya kan pake 'kakak-aku'," jelas Kayla.

Broken EnoughDonde viven las historias. Descúbrelo ahora