Part 39

1.6K 95 2
                                    

Vote dan comment ya guys! Maaf kalau ada typo.

"KAYLA AWAS!!!" Mendengar itu, Kayla melihat ke arah kanan dan melihat datangnya sebuah mobil. Ia membelalakkan matanya tetapi tidak berkutik. Satu detik setelahnya, Kayla merasa ada sesuatu yang mendorongnya hingga terjatuh. Dirinya terbentur sesuatu yang sangat keras, yang ia yakini sebagai trotoar. Selain bunyi terbentur, Kayla juga mendengar suara decitan rem mobil, dan sesuatu yang terhantam keras hingga mengeluarkan suara gedebuk yang sangat jelas.

Kayla mencoba untuk bangun begitu mendengar suara orang-orang di sekitarnya yang memanggil nama cowok yang disayanginya. Begotu berhasil duduk dan menghadap ke seberang jalan, Kayla kaget melihat begitu banyak orang yang berkerumun dan membentuk sebuah lingkaran. Karena penasaran, ia segera menghampiri kerumunan tersebut, namun entah kenapa perasaannya tidak enak.

Ia mendorong beberapa orang di sekitarnya tanpa tenaga, namun akhirnya berhasil sampai di paling depan kerumunan. Begitu sampai, Kayla langsung melotot dan menutup mulutnya dengan tangan. Air matanya mulai mengalir dengan deras dan kakinya lemas. Ia jatuh tepat di samping cowok yang sudah terkulai tak berdaya di atas jalanan beraspal.

"Joshua," lirih Kayla sambil meraih kepala Joshua yang sudah penuh dengan darah dan mendaratkannya di atas pahanya yang tertutupi rok sekolah.

"Kay.. Kayla," balas Joshua sangat pelan, hampir menyerupai bisikan. Kayla yang mendengarnya mengusap air matanya dan segera menatap mata Joshua yang kini telah terbuka setengah, menampakkan betapa parah keadannya. Bahkan untuk membuka mata saja susah.

"Aku disini Josh. Kamu tahan ya." Setelah mengatakan hal tersebur, Kayla segera menoleh menghadap ke kerumunan yang entah kenapa malah hanya asik menonton. "Tolong oanggilin ambulans! Kenapa kalian diem aja sih?!" teriak Kayla keras, diselingu dengan air mata yang terjun bebas.

"Ambulansnya on the way," sahut seseorang yang tidak Kayla kenali. Kadar kegelisahan dan khawatir Kayla menurun 0.001% mendengar hal tersebut. Kemudian, ia beralih dan menatap Joshua kembali.

"Josh, tolong tahan bentar lagi. Aku mohon jangan tutup mata kamu."

Joshua berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengangkat tangannya dan mengusap pipi Kayla yang telah basah oleh air mata dengan sangat lemah. "Kay, jangan nangis. Aku ga suka lihat kamu nangis," ucap Joshua dengan susah payah dan sangat pelan, hampir menyerupai bisikan.

Kayla mengusap wajahnya kasar dengan punggung tangan. Kemudian berusaha keras untuk menahan air matanya agar tidak tumpah lagi. "Iya, aku ga akan nangis."

Joshua mencoba untuk meraih tangan Kayla yang sedang mengusap pelan kepalanya. Setelah berhasil, ia segera mengenggam tangan hangat itu dengan kuat, seperti tidak ingin terlepas. "Jangan tinggalin aku ya, Kay. Aku sayang kamu."

Kali ini, pertahanan Kayla runtuh sepenuhnya. "Aku juga sayang sama kamu, Josh. Aku ga akan ninggalin kamu, jadi aku mohon kamu juga jangan tinggalin aku." Kali ini Kayla mengatakan hal tersebut benar-benar tanpa kebohongan dan keluar dari hati yang paling dalam.

Joshua tersenyum mendengarnya, sangat tipis, sampai hampir tidak terlihat. "Ma.. ka.. sih.. kamu.. udah.. sayang.. sama.. aku.." Untuk hanya mengatakan kalimat tersebut, Joshua nampak membutuhkan energi yang sangat banyak, dan setelah itu ia menutup matanya perlahan.

Kayla yang melihat hal tersebut langsung tambah panik dan histeris seketika. "Joshua! Jangan tinggalin akuuu!" teriaknya sambil mengguncang badan Joshua dan terus menangis sampai bahunya bergetar hebat.

***

Lorong ruang tunggu rumah sakit saat ini terlihat lengang. Hanya ada Laura, Juju, teman-teman Joshua termasuk Alex, dan Kayla yang masih sangat terguncang, tetapi batang hitung Raymond tidak nampak sama sekali di antara mereka. Kayla masih menangis sesenggukan dan menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya. Laura, Juju, dan teman-teman Joshua langsung menyusul Kayla ke rumah sakit begitu mendapat kabar dan mendengar murid-murid Northover yang membicarakan Joshua yang menjadi korban tabrak lari. Mereka ikut panik dan langsung menyusul ke rumah sakit dengan kendaraannya masing-masing. Sedangkan tante Joshua, yang kini telah merangkap sebagai ibu Joshua, masih dalam perjalanan menuju ke rumah sakit dari kantornya.

Broken EnoughWhere stories live. Discover now