Part 17

2.5K 203 23
                                    

Kid in Love - Shawn Mendes

---------------------

"Woi!!! Bangun!!!"

Ketukan super keras dan teriakan super melengking dari Alex sentak membuat Kayla langsung membuka kelopak matanya. Ia mengerang dan mengumpat kesal karena tidur nyenyaknya diganggu oleh Alex.

Kayla segera beranjak dari kasurnya dan berjalan gontai ke arah pintu, masih belum sadar sepenuhnya. Kayla ingin sekali menyemprot Alex karena saking kesalnya.

Masih terdengar ketukan di pintu Kayla, ketika ia meraih kenop pintunya. Kayla langsung menekan kenop pintu tersebut dan menariknya. Begitu pintu tersebut terbuka, Kayla langsung mendapat jitakan keras dari Alex tepat di keningnya.

"Woi! Tai! Ngapain lu jitak gue?!" pekik Kayla sambil mengusap-ngusap keningnya yang masih terasa perih.

"Eh, maap. Gue kira lu belum buka pintu," balas Alex dengan polosnya.

"Sialan! Ngapain sih lu kesini? Ganggu tidur gue aja sumpah," ujar Kayla jengkel.

"Lu ga liat ini udah jam berapa? Kita harus sekolah bego hari ini!"

Kayla memutar lehernya untuk melihat jam dinding yang tergantung di kamarnya. Ia benar-benar lupa bahwa hari ini ia sudah masuk sekolah.

"Oh. Ya udah sih. Woles aja. Santai aja bisa kali. Masih setengah jam juga," jawab Kayla santai.

"Iye emang. Tapi udah ada orang yang nungguin lu di bawah bocah!" lapor Alex mulai geram melihat sifat Kayla yang malesnya kebangetan.

Kayla menaikkan alisnya. "Siapa?"

"Ga tau. Gue kira lu udah janjian ke sekolah bareng. Dia sih pakai seragam Northover, jadi gue yakin dia satu sekolah ama kita. Terus dia juga kayaknya seumuran sama gue deh. Dia bilang mau jemput lu."

Kayla semakin bingung, siapa yang menjemputnya? Kayla tidak merasa pernah menyuruh seseorang untuk menjemputnya sebelumnya.

"Bohong lu! Cewek apa cowok?" tanya Kayla.

"Seriusan gue! Dia nunggu di bawah sambil ngobrol sama mom kayaknya. Dia cowok. Pacar baru lu ya? Gue kira selama ini lu cuman mau pacaran sama Joshua."

"Bacot! Gue belum punya pacar! Udah lah, pergi sana! Gue mau mandi," usir Kayla ketus sambil mendorong tubuh Alex menjauh dari pintu kamarnya.

Kayla segera menutup pintu kamarnya lalu langsung menyambar handuk dan mengambil seragam sekolahnya yang tergantung rapih di lemari. Ia kemudian pergi ke kamar mandi dengan masih memikirkan siapakah gerangan yang menunggunya di bawah. Tidak ingin orang tersebut menunggu lama, Kayla mempercepat gerakannya agar cepat selesai.

Setelah selesai mandi, Kayla segera mangambil tas jaringnya dan memasukkan kotak pensil serta satu buku catatan. Setiap hari pertama sekolah, hanya akan ada pengenalan dan pembacaan peraturan-peraturan sekolah. Setidaknya, begitulah yang tertulis di dalam kertas pengumuman ketika Kayla mengambil buku.

Kayla langsung pergi keluar kamar, tanpa perlu sibuk-sibuk merapikan rambutnya. Karena, rambut Kayla jarang sekali berantakan. Jika Kayla menyisir rambutnya, rambutnya malah akan ngembang tak karuan.

Kayla menuruni tangga dan mendapatkan kakaknya sedang sarapan di meja makan. Sedangkan ibunya sedang mengobrol di ruang tamu dengan seorang laki-laki yang tidak dapat Kayla lihat wajahnya, karena laki-laki itu membelakangi Kayla.

Begitu sampai di lantai dasar, Kayla langsung berjalan ke arah ruang tamu. Kayla mendekati ibunya dengan pelan sambil menatap ke arah laki-laki yang sedang berbicara dengan ibunya itu dengan heran.

Broken EnoughWo Geschichten leben. Entdecke jetzt