CHAPTER 33

7.7K 417 24
                                    

Nathan melihat dua wanita itu didepannya. Ia tak menyangka ada kehadiran Jane di Mansion sahabatnya. Jessie tersenyum saat melihat kedatangan Nathan, namum dirinya tidak melangkah mendekati pria itu. Jessie lebih ingin menunggu Nathan menghampirinya dan membuktikan kepada Jane bahwa pria itu sudah menjadi miliknya.

Jane pun menunjukkan wajah riangnya, melihat wajah pria yang dicintainya membuat hatinya berdebar. Jane rupanya melupakan bahwa pria itu sudah milik Jessie.

"Hai baby" suara itu bagaikan alunan musik yang sangat merdu untuk Jessie tapi tidak untuk Jane.

Senyuman Jane luntur saat Nathan menyapa Jessie dengan panggilan sayang.  Jane membeku, amnesia sesaatnya sudah menghilang. Ia tidak bisa mempungkiri bahwa Nathan tidak akan pernah menjadi miliknya. Jane tidak ingin merampas milik orang lain.

"Hai sayang" ujar Jessie sambil memeluk Nathan yang datang menghampirinya.

"Hai Jane, kau disini?" Nathan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia sangat canggung dengan kondisi seperti itu.

"Ya, aku disini. Rencananya aku akan menginap beberapa hari disini."

"Aku dan Liam juga akan menginap disini" balas Nathan.  "Aaawwww" jerit Nathan saat jemari lentik Jessie mencubit pinggangnya.

Nathan hanya bercanda saat mengatakan bahwa ia dan Liam akan menginap di Mansion mewah itu. Ia sengaja menggoda Jessie agar Jessie cemburu dan Nathan senang melakukan itu.

"Hahaha lupakan leluconku Jane. Aku hanya sedang menggoda kekasihku saja."

Liam datang ikut bergabung dengan pembicaraan mereka. "Hei apa yang kalian lakukan disini? Lunch time, hidangan sudah siap tersedia didalam. Apa kalian tidak lapar?"

Nathan segera menggandeng Jessie berjalan memasuki Mansion, sementara Jane masih berdiri ditempatnya. "Ayolah Jane. Lupakan kesedihanmu, mari kita bersenang-senang"

Jane sedikit terhibur dengan perhatian Liam, mungkin apa yang dikatakan Liam benar, ia tidak ingin meratapi kesedihannya. "Club tonight??" ajak Liam yang dibalas anggukan oleh Jane.

***

-Tasya POV-

Aku terbangun dan merasakan tubuhku sedikit pegal akibat percintaan panasku bersama Leo. Walaupun Leo melakukannya dengan amat sangat lembut karena tak ingin menyakiti bayi kami namun aku tetap merasakan pegal di sebagian tubuhku.

"Kau mau kemana sayang??" ujarku saat melihat Leo mengenakan pakaian casualnya. Kaos lengan panjang hitam dipadukan dengan celana jeans.

"Kau sudah bangun sayang?" Leo menghampiriku dan mencium wajahku secara bertubi-tubi, aku tertawa kegelian akibat rambut halus yang tumbuh disekitar dagunya.

"Aku ingin keluar sebentar bersama yang lain"

"Kemana?"

"Club. Nathan ingin merayakan hari jadiannya bersama Jessie."

"Aku ikut. Tunggu aku, aku akan mengganti bajuku"

Leo menghentikan pergerakanku yang ingin beranjak dari ranjang. "Tidak sayang, kau sedang hamil. Ibu hamil dilarang datang ketempat seperti itu"

Aku mendesah,  "lalu, kalian bersenang-senang sementara aku disini merasakan kebosanan"

"Mengapa wajahmu sangat menggemaskan saat kau sedang merajuk?" kecupan bibir Leo kurasakan tepat dibibirku. "Jangan berfikir untuk datang ketempat itu sayang, aku lebih ingin menghabiskan malam ini bersama istriku dan bayi kita"

"Kau tidak jadi pergi kesana?"

"Harusnya memang aku tidak ikut sayang, tapi entah mengapa Nathan berhasil meyakinkanku untuk datang. Tapi sekarang Nathan tidak bisa lagi menggoyahkan keputusanku untuk tidak datang kesana."

A SECRET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang