Star in Pluto

392 29 30
                                    

Completed n unpublish
9 September 2015 - 8 Februari 2016

Ini cerita ketiga aku di Wattpad yang banyak diplagiat sama author lain makanya setiap cerita yang udah ending kalo nggak diprivate ya diunpublished

Ini cerita ketiga aku di Wattpad yang banyak diplagiat sama author lain makanya setiap cerita yang udah ending kalo nggak diprivate ya diunpublished

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bidadari

Kau bidadari jatuh dari surga tepat di hatiku...

*** star in Pluto ***

"Hai... Li," sapa cewe berambut panjang, berkulit putih, bermata hazel, berwajah cantik tapi terlihat pucat pada Ali yang sedang makan di Gigle Box, Bandung Indah Plaza.

Ali mendongak pada sumber suara. "Hai... Juga," jawab Ali yang merasa heran disapa oleh seoarang bidadari di hadapannya. Cantik banget. "Maaf... Apa kita kenal?"

Cewe itu tersenyum, sangat mempesona sekali. Lalu dia mengulurkan tangan. "Aku Prilly, teman sekolah kamu waktu SMA."

Ali membalas uluran tangan cewe yang terasa dingin itu sambil mengingat siapa gadis dihadapannya ini, tapi walaupun otaknya sudah berfikir keras, dia tidak dapat menemukan Prilly di memorinya. Kenapa cewe secantik dia bisa luput dari target gue saat SMA?

Ali mempersilakannya duduk. "Benarkah kita satu sekolah?" Prilly mengangguk.

"Aku pasti amnesia karena ngga ingat cewe secantik kamu ada di sekolah," gombal Ali dengan tatapan mautnya yang membuat gadis mana pun bertekuk lutut, tapi yang ditatap hanya tersenyum menanggapinya. "Kenapa kamu kenal aku?"

"Siapa sih cewe yang nggak kenal dan ngga tau Pluto Aliandimas Wardana," Prilly menyebutkan nama lengkap Ali.

"Oh ya? Apa kah aku seterkenal itu sampai kamu hafal nama lengkapku?" Pluto bangga sekaligus heran dibuatnya karena tak ada yang mengetahui nama lengkapnya selain orang orang terdekatnya. Mereka hanya tahu nama Ali adalah P. Aliandimas Wardana.

"Tentu saja," Prilly tersenyum menatap lurus Ali tepat di manik matanya.

Deg. Ali merasakan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang tak pernah dia rasakan sebelumnya. Jantungnya berdebar cepat.

Prilly mendekatkan mulutnya pada telinga Ali. "Karena kamu suka matahin hati perempuan," bisik Prilly datar lalu menatap Ali dingin. Perkataan Prilly tepat menusuk hatinya. Kini suasana jadi hening dan tak enak.

"Hahaha... Gotcha!" Prilly mengangkat jari jempol dan telunjuknya membentuk pistol dan mengarahkannya tepat di wajah Ali. Ali terpaku tak mengerti. "Sori, aku bercanda lagi, kami tuh cowo paling cakep se-SMUN 30 Bandung, jadi semua cewe pasti tau kamu termasuk aku."

Ali masih bergeming. Dia masih tak enak hati dikatakan tukang matahin hati perempuan. Ternyata playboy seperti Ali juga bisa merasa sakit hati. Seharusnya sebelum mematahkan hati perempuan dia berfikir seribu satu kali dulu untuk melakukan itu.

My WorksWhere stories live. Discover now