Agustus 2016 (Complited)
Murid Baru
"Namaku Shira Prilly Dinata." Murid baru itu tersenyum ramah.
"Udah punya cowok belum?" celetuk Asep, siswa yang duduknya paling belakang, sontak dia mendapat cemoohan dari teman sekelas.
"Harap tenang anak-anak!" Bu Ami menyuruh semua murid untuk tidak ribut. "Lanjutkan perkenalanmu." Bu Ami meminta Prilly melanjutkan perkenalannya.
"Aku belum punya pacar," jawab gadis cantik bermata hazel itu malu-malu. Dia sangat cantik ketika pipinya memerah seperti itu. Kontan pernyataan Prilly membuat para siswa bersorak senang kecuali si Mr. Cool, siswa tertampan di sekolah yang terkenal sangat dingin pada para siswi.
"Jika kalian masih ribut, Ibu akan menyudahi acara perkenalan ini."
Semua murid laki-laki diam seketika, tak rela jika perempuan berambut panjang yang tengah berdiri di depan kelas menyudahi acara perkenalannya.
"Aku pindah ke sekolah ini untuk mencari cintaku yang hilang." Prilly menatap Mr. Cool, "Dan cintaku yang hilang itu...," Prilly menghentikan ucapannya. Semua yang ada di kelas penasaran dengan kelanjutan cerita Prilly. "Dia." Tunjuk Prilly pada Mr. Cool, yang langsung terkejut dengan itu semua.
Semua mata menatap pada arah yang ditunjuk Prilly. Mereka tidak menyangka jika lelaki terdingin di sekolah adalah lelaki yang dimaksud oleh Prilly. Mungkin ini alasan kenapa Mr. Cool tak pernah dekat dan mau berhubungan dengan perempuan karena sudah punya Prilly.
"Pantas aja Mr. Cool gak mau pacaran kalo ada yang nembak, ternyata dia udah punya cewek," ucap Diva, yang duduk di belakang bangku Mr. Cool.
Mr. Cool yang namanya sedang diperbincangkan oleh teman-teman sekelasnya merasa kesal. Dia menatap tajam Prilly, tapi bukannya takut, perempuan itu malah tersenyum senang pada lelaki yang sudah mencuri hatinya itu sejak dulu.
Kekesalan Mr. Cool tidak berhenti sampai di sana, setelah Prilly datang dalam hidupnya, imejnya sebagai cowok ter-cool, tersadis, dan prince charming satu sekolah karena selalu menolak para siswi dan bersikap dingin pada mereka, hancur. Dia juga merasa tidak bebas karena Prilly selalu berada di mana pun dia berada, dan yang membuat Mr. Cool jengah adalah chat darinya yang sangat menggangu, dari Mr. Cool bangun tidur sampai mau tidur kembali. Entah tau dari mana Prilly mempunyai nomor whatsapp, Line, telegram dan sosial akun Mr. Cool.
"Hai...," sapa Prilly pada Mr. Cool yang sedang tidur di depan perpustakaan.
"Ngapain lo di sini?" Mr. Cool bangun dari berbaringnya, dia duduk dan menatap sinis Prilly yang sedang tersenyum padanya.
"Mau nemenin kamu."
"Nemenin gue?"
Prilly mengangguk.
"Gue gak butuh ditemenin lo! Minggir!" Mr. Cool meminta Prilly untuk tak menghalangi jalannya. Dia melangkah meninggalkan Prilly.
"Tunggu...!" Prilly berlari mengejar langkah Mr. Cool yang cepat. "Yeeey... finally, aku bisa ngejar kamu." Prilly melingkarkan tangannya di tangan Mr. Cool.
Mr. Cool berhenti berjalan. "Lepas!" dengan kasar dia menghempaskan tangan Prilly yang merangkulnya kemudian dia berlari agar Prilly tak bisa mengejarnya.
"Gila tuh cewek!"
>CrazyFans<
Pagi ini Mr. Cool dikejutkan oleh berita yang sangat membuatnya marah, bagaimana tidak, baru sehari Prilly jadi murid baru di sekolahnya, dia sudah mengaku sebagai pacarnya. Dengan emosi tinggi, Mr. Cool berjalan tergesa menuju kelas. Sesampainya di sana dia langsung menuju meja Prilly.
"Sini lo!" lelaki tampan bak dewa Yunani itu menarik tangan Prilly keluar dari kelas.
"Maksud lo apa ngaku-ngaku pacar gue?" tanya Mr. Cool sesampainya di taman belakang sekolah yang sepi.
"Aku gak ngaku-ngaku. Itu emang fakta kalo kamu itu cinta aku yang hilang."
"Cinta yang hilang apaan?! Denger ya, lo bukan pacar gue, jadi stop ngaku sebagai pacar gue!" setelah mengatakan itu Mr. Cool berjalan meninggalkan Prilly.
"Kenapa dia gak inget aku, ya?" Prilly bertanya pada langit yang sedang di tatapnya.
>CrazyFans<
Cerita ini aku bikin beberapa taun yang lalu saat aku masih SMA dengan tokoh Jupiter, Shira, dan Shena, tapi aku rubah sedikit ceritanya.
Ayo tebak Mr. Cool itu Ali apa Song Joong Ki?
