Murder Case 5 : Teror Masa Lalu

5.8K 510 55
                                    

Hai readers!!
Saya kembali dengan case baru yang telah saya janjikan !!
Untuk case ini mungkin akan slow update karena kesibukan saya yang amat sangat sebagai mahasiswa baru..

Mungkin ada yang bilang kalo case ini mirip cerita Detective conan yang berjudul teror bom dan 12 juta sandera. Tapi jujur saja saya dapatkan ide ini karena terinspirasi dari game criminal case dan ide percintaannya saya dapatkan karena permintaan readers untuk 'nyantumi'  masa lalu si Inspektur ( saya males naruh di spesial chapter jadi saya buat kasus saja hehehehhe)
Dan setelah saya minjem dan baca komik Detective conan vol 36 ternyata banyak kemiripan dengan ide yang telah saya susun...
Author minta maaf jika alurnya bakalan mirip tapi Author usahakan membeda-bedakannya.. 

Oke readers happy reading :)
Dont forget to give me a lot stars :D


000

Suara jarum jam dinding kini terdengar mencekam layaknya ruang eksekusi yang berdetak memecah keheningan ruangan. Suhu udara di dalam ruangan itu juga terasa lebih dingin, bukan karena alat penghangat ruangan yang rusak, namun lebih disebabkan oleh ketegangan yang kurasakan dalam diriku.

Oke, mungkin ini memang salahku. Mungkin hal ini tak akan terjadi jika saja aku tak menanyakan tentang 'wanita' dalam igauannya itu (baca : The Cursed Of Pallido 6 ). Meskipun mungkin hal tersebut sedikit lancang karena aku telah menanyakan privasinya, tetapi rasa keingintahuanku yang selalu tinggi mengalahkan segalanya.

Sebenarnya siapa Claudia itu? Dan seberapa besar posisinya dalam kehidupan Inspektur? Aku sangat ingin mengetahuinya.

Kutolehkan kepalaku ke arah jendela kantor. Kulihat Inspektur terduduk lesu dengan tatapan sayu. Kepalanya terus menunduk, menatap salju di bawahnya. Entah marah atau sedih aku tak tahu. Sementara udara di luar terlihat sangat dingin dan aku khawatir jika ia terkena hipotermia jika berlama-lama di bawah kungkungan salju tanpa memakai mantel bulu hangatnya.

Apakah aku terlalu menyakitinya?

Pikiranku terus berkecamuk. Rasa bersalah dan menyesal membaur dalam fikiranku. Ah apa yang harus aku lakukan saat ini? Menemuinya dan minta maaf atau memberikannya waktu untuk sendiri?

Detective Clue : Law And CrimeWhere stories live. Discover now