MC 6: The Undercover Case 7 ( A Nightmare )

3.4K 490 197
                                    


Ada mimpi yang tak bisa pergi..
Ada mimpi yang selalu menghantui..
Semua darah, luka dan sakit...
Semua tangis, perih dan penyesalan...
Semua itu tak akan pernah berakhir...

Warning (!) : Tekan vote sebelum membaca! Hargai karya author dengan meninggalkan jejak!! 👣

Terima kasih 👌

"Teru-teru-bōzu, teru bōzu...
Ashita tenki ni shite o-kure ....
Itsuka no yume no sora no yō ni..
Haretara kin no suzu ageyo...

Teru-teru-bōzu, teru bōzu...
Ashita tenki ni shite o-kure...
Watashi no negai wo kiita nara...
Amai o-sake wo tanto nomasho..

Teru-teru-bōzu, teru bōzu ...
Ashita tenki ni shite o-kure...
Sorete mo kumotte naitetara..
Sonata no kubi wo chon to kiru zo ...."

Sepasang permata indah perlahan terbuka, menampilkan kelereng black hole yang memancarkan daya pikat yang memabukkan. Sang pemilik terhenyak, berkali-kali dia mengusap kedua kelopak matanya hanya untuk memastikan satu hal, yaitu nuansa hitam pekat yang sekarang berada di hadapanya.

Bingung, gadis itu segera menepuk kedua pipinya untuk memastikan bahwa dirinya sudah sepenuhnya sadar. Kelereng indahnya menyapu ke segala penjuru kekelaman. Memperhatikan suasana malam senyap dengan rintik-rintik hujan yang turut mengiringinya.

Gadis itu termenung dengan menatap lurus kedepan. Hanya dalam beberapa detik saja, sebelum di sadarkan oleh suara panggilan khas yang sangat dia rindukan.

"Shely-chan!!"

Seorang gadis berwajah asia terlihat berlari menghampirinya. Tangan rampingnya melambai penuh kerinduan kearah dirinya.

"Y-yuri.." kata gadis itu dengan tidak percaya. Sosok itu itu kini tak lagi mengenalinya sebagai Clue.

Gadis yang di panggil Yuri itu tiba-tiba menarik tangan gadis itu dan membawanya dalam pelukan hangatnya.

"Shelly-chan. Akhirnya aku menemukanmu. Aku sangat merindukanmu, BAKA!" ujar Yuri dengan nada kesal.

Gadis itu membulatkan matanya. Tubuh mungilnya bergetar di penuhi rasa haru yang mendalam. Namun dia segera menegakkan tubuhnya untuk menatap lawan bicaranya.

"Sebentar, Yuri. Apa kau mengenaliku?" gumamnya dengan nada bingung sekaligus terkejut.

"Bicara apa kau, BAKA! Mana mungkin aku tak mengenali sahabatku sendiri.."

Yuri kembali menarik gadis itu dan membawa gadis itu dalam pelukannya. Mau tak mau, gadis itu membalas pelukan sahabatnya dengan sangat erat sambil menahan perasaan asing yang sudah lama tak singgah di hatinya.

Namun, kehangatan yang di rasakannya mendadak lenyap begitu saja ketika dia mendengar suara teriakan kesakitan yang berasal dari sahabat dalam pelukannya.

Gadis itu menggeleng dan menutup mulutnya erat, sekujur tubuhnya mendadak lemas dan mati rasa. Gadis itu menegakkan tubuhnya dan menatap penuh kengerian kearah telapak tangannya.

Darah... Darah... Darah...

Seluruh permukaan telapak tangan mungilnya mendadak di penuhi oleh darah.

Ia dapat melihat sosok gadis cantik yang memeluknya tadi tergeletak tak berdaya di hadapanya. Sebuah lubang besar yang mengerikan menghiasi bagian perutnya, sehingga membuat liquid merah kental menggenang di sekitarnya. Noda merah itu juga terlihat mengotori wajah pucatnya, membuat rupa gadis bernama Yuri itu terlihat menyedihkan.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang