The Silver Chip 05 : Reconnaissance

2.1K 316 146
                                    

Warning (!)

Tekan vote sebelum membaca! Hargai karya author dengan meninggalkan jejak! 👣

Terima kasih 👌

Jones diam-diam melirik David tanpa kata. Kelereng lautannya menyimpan rapat-rapat wajah pria yang tengah mengemudi dengan selarik curiga, lekat tanpa celah.

Beberapa jam lalu--- atau tepatnya--- setelah peristiwa perkelahian tangan kosong berlalu, mau tak mau Jones menaruh curiga terhadap kedua petugas Monourea. Segala eksistensi yang menyangkut mereka masih terasa ganjil bagi Jones. Sebenarnya, apa yang terjadi di Monourea? Dan apa rencana mereka?

"Apa kau lihat-lihat!" cibir David dengan keras dan ketus.

Tanpa menolehpun, dia sudah tahu bahwa sedari tadi Jones mengawasinya dengan tatapan curiga. Hampir-hampir seperti mengawasi kriminal paling mengerikan di muka bumi.

Hei, memangnya David terlihat seburuk dan semenyeramkan itu?

Jones terkesiap, tatapan awas segera berganti dengan lirikan sebal. Pria itu berdecak kemudian membuang muka, "Siapa juga yang melihatmu!"

"Cih, sudah tertangkap basah tak mau mengaku!" David mencemooh dengan senyum kecut yang tersungging, kedua saphire sedikit menyipit akibat kontraksi otot pipinya. "Dengar, aku sangat risi dengan tatapanmu. Hentikan tatapan itu, kau tampak menakutkan di mataku!"

Sial! Jones mendengkus kasar, jengkel dengan ucapan ketus David yang tak kunjung mereda. Salahnya juga mengapa harus menatap David dengan tatapan lekat seperti itu. Dan tentu saja hal itu membuat David risi setengah mati.

"Hei, aku tak tahu apa masalahmu, tapi bersikaplah lebih sopan!" Jones berbicara dengan wajah enggan. Pasalnya Jones sendiri bukanlah tipe makhluk yang memiliki kesabaran di atas rata-rata. Berbicara dengan David benar-benar butuh perjuangan.

"Sopan hanya tertera dalam kamus orang baik, sementara aku bukanlah orang baik," cibir David tanpa melirik. Saphire miliknya masih tetap awas menatap jalanan padat yang perlahan tergerus oleh mobil mereka. "jadi jangan pernah harapkan apapun dari orang sepertiku."

Untuk sekian kali, Jones membuang napas kemudian melirik David. Dilatar belakangi rintik-rintik yang berjatuhan di balik jendela, wajah sang partner tampak intens dan tertekuk. Entah bagaimana, senyum kecut yang tadi tampak seakan kaku tertelan gigil. Namun, Jones memilih tak peduli.

"Terserahlah." Lagi-lagi Jones memalingkan muka. "Yang jelas kau akan terikat denganku selama kasus ini berlangsung." tekan Inspektur Grimsborough memutuskan.

Satu menit kemudian berlalu dalam keheningan. Hanya suara rintik hujan yang menjadi latar  suasana, mengetuk pelan jendela mobil dengan irama sendu. Jeda beberapa detik sebelum sesuatu mengganggu David dan memaksanya untuk menolehkan kepala. Namun, kelereng lautan itu sukses membeliak saat Jones mendadak lenyap entah kemana, tergantikan oleh sosok hitam di masa lalu yang mengisi tempatnya. Suasananya... persis seperti waktu itu....

"Dugaanku selalu tepat. Kau cukup mirip dengannya, dan itu membuatku sangat khawatir..." gumam David lirih.

Jones terhenyak, "Apa kau mengatakan sesuatu?"

"Tch, mungkin telingamu bermasalah. Sebaiknya kau segera mengatur jadwal pertemuan dengan dokter THT!"

Sementara itu, di mobil lain Clue tengah menatap datar hujan di balik bingkai jendela mobil. Iris kelam dengan sorot beku itu tampak menikmati rintik basah yang menggantung, jatuh kemudian terkulai menggenangi aspal.

Jemari lentik miliknya terulur, menikmati sensasi gigil yang dihantarkan, sesekali memainkan embun yang tertempel di jendela akibat hujan, membentuk pola-pola abstrak yang tampak rumit.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang