B.A.H.A.G.I.A

133 5 0
                                    

Sinar matahari masuk begitu saja menyinari seisi kamar Mhesya, ketika seorang wanita menarik tirai kamarnya.

"Pagi sayang." Sapa wanita yang sudah tak muda lagi itu.

Mhesya menggulat lalu menyapanya wanita itu balik. "Pagi juga mah."

Mhesya memperhatikan mamanya yang kini sudah memakai baju yang sangat rapih.

Mamanya menghampirinya lalu mencium kening Mhesya dengan lembut.
"Gimana keadaan kaki kamu ?. Masih sakit ?." Tanya mama Mhesya

"Yang sebelah kiri kayanya udah baikan deh mah." Jawab Mhesya.

"Lagian kamu gimana sih, jalan gak hati-hati. Lain kali harus hati-hati." Ucapnya menasehati.

Mhesya berbohong pada mamanya. Ia tak menceritakan kejadian sebenarnya.

Mhesya takut mamanya akan kesekolahannya dan mempersulit masalah ini, jadi Mhesya memilih bohong saja untuk kebaikan. Kebaikan Mhesya atau kebaikan Marsel (?), entah. Mungkin keduanya.

"Mama mau pergi ?."

"Iya sayang. Maaf yah mama tinggal. Mama mau arisan sebentar."

"Iya mah gak apa-apa."

"Mama pergi dulu."

Mama Mhesya kembali mencium kening Mhesya.
***

Mhesya mencoba berdiri. Sedikit sakit dibagian kaki kanannya.

Mhesya jadi inget kejadian kemaren. Kak Erik baik sekali mengantarkannya kerumah dan memopongnya sampai kekamar.

Tak menyangka orang yang pertama kali membentaknya malah baik sekali.

Mhesya mencoba berjalan. Mhesya tak bisa berjalan normal saat ini. Mhesya berjalan dengan pincang. Kaki kirinya menopang kaki kanannya yang masih sakit.

Mhesya mencoba berjalan ke kamar abangnya.

"Bang... " panggil Mhesya sambil mencoba mengetuk pintu kamarnya.

"Iya?. Masuk aja." Sahut Dimas.

Mhesya membuka pintu lalu masuk dengan pelan-pelan. Dari dalam terlihat abangnya duduk dimeja belajar membelakangi Mhesya. Sibuk dengan leptopnya.

Mhesya masuk lalu duduk dipinggir ranjang abangnya lalu memandangi sekeliling kamar abangnya itu.

Kamar abangnya tidak pernah berubah. Selalu saja berantakan. Kaset ada dimana-mana. Majalah berserakan. Baju kotor dan bersih tidak ada perbedaannya. Komik tak beraturan lagi meski ada ditempatnya. Poster Coldplay yang tertempel begitu saja tanpa dilihat letak kepantasannya. Figure-figure marvel terpajang dilemari kaca.

"Kamu gak sekolah ?." Tanya Dimas tiba-tiba membuat Mhesya terkejut.

"Engga bang. Libur sehari." Jawab Mhesya.

Dimas kembali sibuk pada leptopnya.

Melihat abangnya masih sedang sibuk dengan tugasnya Mhesya mencoba mencari kesibukan agar tak bosan. Sebenarnya tujuan awalnya ingin bercerita sesuatu tapi abangnya sedang sibuk.

Mhesya mencoba mencari kesibukan dengan membereskan kaset-kaset yang berserakan didepan TV. Lalu memasukan kedalam raknya.

Setelah merapikan kaset, Mhesya ke rak komik lalu merapikan setiap komik dan meletakannya dengan rapih. Lalu majalah yang berserakan ia letakan pada tempatnya.

Setelah itu Mhesya memasukan setiap baju yang berserakan kedalam keranjang baju kotor.

'Kasihan bi Isum harus membereskan kamar abang yang berantakan kaya gini' pikir Mhesya sambil menggelengkan kepalanya.

3 In 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang