Epilog

1.9K 322 133
                                    

Farah's pov

Disinilah gue, dimana tempat perpisahan yang biasanya akan menyebabkan orang-orang mengeluarkan air mata.

Bandara.

Pesawat gue take off jam 22.30, sekarang baru jam 20.00. Disini udah ada Vina, Yola, Sintya, Yasmin, Bobby dan Ashton yang menemani gue di detik-detik terakhir gue meninggalkan jakarta.

Mama memperbolehkam gue sama Michael bawa temen sekolah ke bandara, katanya biar ga terlalu sedih.

Sekarang gue sama yang lain lagi nungguin Calum di starbucks.

Nongkrong sambil numpang wifi.

Gue udah coba nge line Calum berkali-kali tapi dia ga bales bahkan read aja ngga.

Dia janji dateng kesini untuk memberikan pelukan terakhir nya.

Karena sangking bosen nya kita akhirnya memutuskan untuk main Tod.

"Halah tod, gaseru!" ucap Ash malas.

"Bilang aja lo takut." tantang Bobby.

"Tot aja lah, bosen tod." tawar Yasmin.

"Yaudah, puter nya pake sedotan aja ya." saran Vina.

Sedotan pun diputar oleh Vina,

"HAH MAMPUS ASHTON KENA!" teriak Bobby.

"Kok gueee sih ah elah." protes Ashton.

"T nya apa yaa? ada yang punya ide?" tanya Yola.

"GUE PUNYA!" jawab gue semangat.

"Oke Ash, lo masih sayang ga sama mantan lo?" goda gue.

"Ah, ngomongin nya mantan dah." balas Ashton.

"Tinggal jawab aja ribet lu Ash!" protes Bobby.

"Oke Bob selo, tapi jangan pada cepu ya! cepu mandul bodo amat!" ucap Ashton.

"Ashton masih sayang." jawab nya malu.

"WAAAA ASHTONNNNNN GAMON!" teriak Bobby memanas-manasi Ashton.

Dan begitulah yang terjadi di menit-menit berikut nya. Sampai tak terasa bahwa waktu berjalan begitu cepat, hingga akhirnya waktu itu tiba.

"Dek." seseorang menepuk pundak gue pelan, Michael.

"Ayo udah jam berapa ini? yuk check in." ucap Michael.

"Oiya Bang!, bentar ya adek pamit dulu sama mereka." jawab gue sambil menunjuk yang lain.

"Jangan lama-lama, Abang tunggu di depan ya." kata Michael.

Gue pun berjalan kearah temen-temen gue lalu berpelukan dan meminta pamit.

"Farah! woi! liat ke kamera gua dong, gue lagi video-in nih buat kenang-kenangan." ucap Bobby.

"Haloo teman-teman! Farah pergi dulu ya! Sampe ketemu pas kuliah oke? dadah" ucap gue pada kamera Bobby.

"Safe flight yaa Farah! kalo lo balik kemari jangan lupa kabar-kabarin ya!"

"Eh tunggu," Gue pun merogoh saku jaket gue lalu mengambil selembar kertas yang sudah terlipat rapih.

"Vin, gue titip ini ya, tolong kasih Calum." ucap gue sesenggukan.

"Jangan nangis dong Far, kita pasti ketemu lagi." kata nya sambil menepuk pundak gue.

"Baik-baik ya di Irlandia!" ucap Vina.

"Iyaa dadahh! makasih ya semua nya, Farah sayang kalian semuaaaa." ucap gue sambil memeluk mereka.

Gue pun berjalan menuju Bang Michael sambil melihat kearah temen-temen gue yang sedang melambaikan tangan mereka kearah gue.

Play;wherever you are - 5sos

For a while we pretended
That we never had to end it

"Dek, kok gaada Calum?" tanya Michael.

Gue pun tersenyum miris sambil mengelap sisa air mata gue.

"Gatau, padahal dia janji mau dateng." ucap gue menitikkan air mata.

Janji ya Cal, hAhA.

"Gausah nangis sih, dek." ucap Michael memutar bola mata nya.

"Yaudah sih Bang!" balas gue sambil mengusap air mata.

"Utututu adek maikel sayanggg, cowok kayak gitu tuh gausah ditangisin tau." kata nya sambil mengelus kepala gue.
 
But we knew we'd have to say goodbye
You were crying at the airport
When they finally closed the plane door
I could barely hold it all inside

Yang kemaren lo omongin tuh basi Cal.

"Yaudah yuk cepet, bentar lagi take off nih." ucap Michael sambil menarik tangan gue.

Torn in two
And I know I shouldn't tell you
But I just can't stop thinking of you

"Dek, Mama udah di pesawat."

"Yaudah buruan Bang!"

Wherever you are
You
Wherever you are
Every night I almost call you
Just to say it always will be you
Wherever you are

"Mama dimana sih Mike?" tanya gue masih dengan air mata.

"Itu tuh!" ucap nya menunjuk seorang wanita paruh baya.

I could fly a thousand oceans
But there's nothing that compares to
What we had, and so I walk alone

"Farah duduk di sebelah jendela ya, Mah."

I wish I didn't have to be gone
Maybe you've already moved on
But the truth is I don't want to know

"Lo kenapa ga dateng sih, Cal?" ucap gue yang lagi-lagi dengan air mata yang jatuh.

Torn in two
And I know I shouldn't tell you
But I just can't stop thinking of you
Wherever you are
You
Wherever you are
Every night I almost call you
Just to say it always will be you
Wherever you are

"Dari tadi gue telpon, line, free call, sms, WA,  dm instagram, snapchat, chat pesbuk lo ga jawab." batin gue.

"Lo lupa?"

You can say we'll be together
Someday
Nothing lasts forever
Nothing stays the same
So why can't I stop feeling this way

Air mata pun membajiri pipi gue, Mama udah tidur jadi dia ga denger maupun liat kalo gue nangis dalam diam.

Sakit, Cal.

Harusnya lo ada disini.

Torn in two
And I know I shouldn't tell you
But I just can't stop thinking of you
Wherever you are
You
Wherever you are
Every night I almost call you
Just to say it always will be you
Wherever you are

"It always will be you, Cal." ucap gue saat pesawat mulai take off.

÷÷÷
Bonus Chapter?:)

mind to read this?
➡ sejarah • hood

Modus • cth | ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora