1

6.6K 592 75
                                    

"Diamlah disitu [name], kenapa kau mencoba berjalan mundur?" Kata Akashi lembut kepadamu yang entah kenapa membuatmu makin takut.

Wajah datarnya tidak berubah, manik heterokrom nya menatap lurus kearahmu.

Dan gunting masih dipegangnya.

"Tidak! menjauh... Apa yang akan kau lakukan padaku kak? Menjauh!!!" Teriakmu kepada pria berambut merah itu. Yang entah kenapa menghampirimu.

"KENAPA KAU TIDAK MENJAWABKU? Aku ini kakak mu, [name]" Akashi sudah berada tepat didepan mu, bahkan kening mu dan  kening nya sudah saling bersentuhan.

Kenapa kau tidak berjalan mundur lagi? ah, karena punggung mu sudah bertabrakan dengan dinding.

'Dinding sialan!' gumammu dalam hati. Kau bahkan sedari tadi menggigit bibir bagian bawahmu dan menutup matamu ketika iblis berambut merah itu bearada di depanmu.

Kau bingung memikirkan apa yang akan dilakukan Akashi Selanjutnya, bahkan, kau tidak mau memikirkannya.

Kau pun dengan cepat mendorong tubuh Akashi hingga dia mundur beberapa langkah. Kau berharap doronganmu lebih kuat hingga membuat Akashi terjatuh, tapi itu tidak mungkin.

Kau berlari dengan cepat ke arah pintu kamar Akashi.

Ya, dari tadi kau berada di dalam kamar Akashi.

FLASHBACK ON

"Aku pulang!~" Katamu sambil membuka pintu rumah mu setelah pulang dari sekolah yang melelahkan.

'Tidak ada siapa-siapa? Sei-nii kemana? tumben sekali, biasanya dia sudah berada di sofa menungguku pulang. Aneh' Batin mu dalam hati.

Kau mencari Akashi-kakakmu- kemana-mana. Dari mulai dapur dan kamar mandi, namun kau belum juga menemukannya.

kau pun mencarinya di Kamarnya. Ya, di lantai atas, tepatnya di samping kamar tidur mu.

"Cklek"

Kau membuka pintu kamar Akashi, tapi kau kaget ketika sebuah tangan besar menarikmu masuk ke dalam kamar.

"Sei-nii? kenapa kau menarikku? dan kenapa kau tidak di sofa seperti biasanya? apakah Sei-nii tidak enak bad--!!!" Belum sempat kau meneruskan kata-katamu, kau terkejut ketika Akashi mengambil gunting entah dari mana dan di hadapkan kearahmu.

"Ap..Apa.. yang???" Kau bingung tentang apa yang dilakukan Akashi sekarang.

"Katakan padaku siapa yang mengantar mu pulang ke rumah sepulang sekolah tadi?" Tanya Akashi datar namun mengintimidasi.

"Eeh..ehh..? di-dia cuma temanku kok..." Jawabmu terbata-bata.

"APA KAU TAU DIA ANAK BAIK ATAU BUKAN?! BAGAIMANA KALAU KAU DICULIK?!"  Bentak Akashi kepada mu yang membuat mu semakin takut.

Dan kau berjalan mundur sedikit demi sedikit.

FLASHBACK OFF

"Cklek! cklek!"

Kau mencoba membuka pintu kamar Akashi dengan cepat dan kasar, namun hasilnya nihil.

Pintu itu terkunci.

Kau bahkan bingung kapan Akashi sempat mengunci pintunya, namun itulah Akashi, dia selalu bisa dengan caranya sendiri.

"jleb!"

Sebuah gunting menusuk di pintu yang tepat berada di samping kepalamu. Kau pun kaget. Dan semakin takut.

"[name], berbaliklah menghadapku, kau tidak boleh menolaknya, ini perintah"

Kau mengabaikan apa yang Akashi bicarakan. Kau terlalu takut untuk menghadapnya. Mungkin menatap pintu lebih baik dari pada menatap iblis merah itu.

"Aaah.. kau tidak mau berbalik? apa aku perlu melakukannya dengan cara kasar?" Kata Akashi yang entah kenapa membuatmu merasa ada kejadian buruk yang akan terjadi.

Tiba-tiba Akashi menarik tanganmu secara kasar hinga membuat tangan mu kesakitan dan melemparmu ke kasur.

"Aaargh... tanganku sakit kak..." Rintih mu kesakitan. Kau semakin bingung dan takut dengan apa yang dilakukan Akashi saat ini.

Kau mencoba bangun dari kasur empuk itu namun Akashi sudah terlebih dahulu mengikat kedua tangan mu dan kakimu sehingga kau tidak bisa berdiri bahkan duduk.

"APA YANG AKAN KAU LAKUKAN SEI-NII?!" Teriak mu pada Akashi yang sedang mengambil guntingnya yang dari tadi menancap di pintu.
Tak terasa air matamu jatuh.

"Aku akan menghukummu" Kata Akashi disertai senyum tipisnya namun menandakan bahwa dia akan melakukan hal yang aneh kepadamu.

BERSAMBUNG...

ah iya mungkin part-part slanjtnya bakal ada adegan yang anu-anu //apaan nih?!

Ah iya,

Jangan lupa...

Tinggalkan jejak UwU

Inextricable [Yandere AkashiXInnocent Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang