Yunhyeong

3.3K 374 3
                                    

"Kang y/n, tunggu sebentar!" teriak Yunhyeong.

"Ada apa?" tanyaku.

Yunhyeong menggaruk tengkuknya, "Ada yang ingin ku katakan padamu" jawab Yunhyeong lalu menarik tanganku agar ikut dengannya.

"Kenapa harus kemari?" tanyaku ketika Yunhyeong membawaku pada ujung koridor ini.

"Ah, kau tidak pulang dengan teman-temanmu itu?" sambungku.

Yunhyeong menggeleng, "Tidak" jawabnya tersenyum.

Jangan tersenyum manis begitu, aku bisa semakin mencintaimu, Yunhyeong!

Yunhyeong menggenggam kedua tanganku, "Kau mau menjadi kekasihku?" tanya Yunhyeong.

Aku mau! Tapi kenapa rasanya untuk menjawab pertanyaannya saja lidahku terasa kelu. Dan saat ini jantungku pun berdetak sangat kencang hingga kurasa jantungku ingin meloncat keluar.

Yunhyeong melepaskan genggamannya, "Ya! Aku sudah melakukan dare yang kalian berikan!" teriak Yunhyeong.

Dare?

Kemudian terdengar suara tepuk tangan mengiringi munculnya Hanbin, Bobby dan Jinhwan.

"You did it, bro" puji Bobby.

Plak! Aku langsung menampar Yunhyeong. Jadi barusan ini hanya bagian dari permainan mereka? Yunhyeong bahkan bisa dengan mudahnya mengatakan hal itu padaku.

Air mataku rasanya ingin mengalir keluar namun kutahan. Aku tak mau Yunhyeong melihatku lemah.

Semua yang disini terkejut ketika aku menampar Yunhyeong, "Kau kenapa?" tanya Yunhyeong.

"Kau yang kenapa? Kenapa menjadikanku sebagai alat permainan kalian? Apa tak ada permainan lain, huh?" pekikku.

"Y/n-ah, kami-" ucap Hanbin kupotong.

"Terimakasih untuk permainanmu, Song Yunhyeong!" ujarku lalu langsung pergi meninggalkan mereka berempat.

Aku menahan air mataku agar tidak tumpah, tapi nyatanya aku tidak bisa. Air mataku memaksa keluar. Rasanya sakit sekali. Kupikir Yunhyeong benar-benar memintaku menjadi kekasihnya. Ternyata hanya karna permainan konyol.

"Kang y/n!" teriak Yunhyeong sambil berlari mengejarku.

Aku tak menghiraukannya. Aku terus mempercepat langkahku sampai tiba-tiba kurasa seseorang memelukku dari belakang.

"Lepaskan aku!" pekikku. Tapi Yunhyeong tak mendengarkan. Untung saja sekolah sudah sepi, kalau tidak aku akan menjadi bahan gosip karena ini.

"Maafkan aku. Aku-"

"Kau pikir perasaanku adalah mainan? Aku mencintaimu! Aku bahkan merasa senang karna akhirnya kau memintaku menjadi kekasihmu. Tapi kenyataannya itu hanya bagian dari permainan konyol kalian" ujarku dengan suara parau dan tentunya air mata yang tak lagi dapat kubendung.

Yunhyeong membalikkan tubuhku lalu mengusap air mataku, "Mianhae. Jangan menangis seperti ini. Aku jadi merasa sangat bersalah" jawab Yunhyeong.

"Dengarkan aku, itu memang permainan. Tapi aku juga mencintaimu. Makanya aku melakukan tantangan itu dulu agar mereka tak mengira kau kupermainkan. Tadi aku tidak mengatakan kalau aku mencintaimu, kan?"

Yunhyeong menangkupkan kedua telapak tangannya pada pipiku, "Saranghaeyo, Kang y/n. Ini serius. Bukan sebuah permainan lagi" ucapnya.

Aku masih menangis sesenggukan. Rasa sakitnya masih terasa. Yunhyeong langsung memelukku.

"Maaf karna sempat mempermainkanmu. Tapi sekarang, kau mau kan jadi kekasihku?"

Akhirnya hari jum'at juga. Libur kuliah 3 hari tapi banyak tugas😭 gini yaa rasanya jadi anak kuliahan heuheu~

Please do vomment😊

iKON IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang