Chanwoo

2.8K 315 2
                                    

Maap banget ya gua jadi slow update mulu. Tugas presentasi dimana-mana😭 gini yaa rasanya jadi mahasiswa heuheu~ btw jangan nanya kapan update Dear Junhoe ya, soalnya tugas presentasi lagi ngantri haha

***

Aku menendang-nendang kerikil di hadapanku dengan kesal. Bagaimana tidak? Aku sudah rela tidur jam 2 pagi hanya demi mengerjakan powerpoint untuk presentasi, tapi dosen Park hanya memberi kelompokku nilai B-. Heol, aku membencimu wahai dosen menyebalkan.

Aku berjalan gontai meninggalkan kampus ini karna aku sudah tidak memiliki jadwal kuliah untuk hari ini. Saat gerbang kampus hanya tinggal beberapa langkah lagi, aku melihat namja yang memakai seragam SMA itu tengah menatapku dengan senyumannya.

"Kenapa mukamu ditekuk begitu, nuna?" tanya Chanwoo dengan senyuman khasnya.

Chanwoo adalah kekasihku sejak 1 tahun yang lalu. Usianya satu tahun lebih muda dariku. Tapi tetap saja Chanwoo lebih tinggi dariku. Tinggiku hanya sebatas bahunya.

"Aku sedang ingin mencakar wajah dosen Park" gerutuku kesal.

Chanwoo meraih ranselku dan membawakannya. Lalu ia menggandengku menuju halte bus.

"Memangnya apa yang dosen Park lakukan pada nuna ku yang cantik ini?" tanya Chanwoo.

Aku menghela nafas, "Bayangkan, aku mengerjakan powerpoint untuk presentasi hari ini sampai jam 2 pagi. Tapi ia seenaknya memberi kelompokku nilai B-" omelku yang malah membuat Chanwoo terkekeh pelan.

Chanwoo merangkulku, "Nuna mau apa untuk meredakan rasa kesal itu? Memukulku? Aku rela" ujar Chanwoo.

Aku mencubit perutnya pelan, "Ish, tidak ada hubungannya" gerutuku.

"Itu karna aku menyayangi nuna ku yang cantik ini" ujar Chanwoo sambil mencubit gemas kedua pipiku dari belakang.

Aku mendorong tubuhnya agar menjauh, "Lama-lama pipiku bisa menjadi tembem seperti punyamu, Chanwoo" omelku.

Chanwoo kembali menggandengku. Ia mengelus rambutku gemas saat kami berdua tiba di halte bus.

"Nuna" panggil Chanwoo.

Aku menoleh, "Wae?"

Chanwoo membuka bungkus lolipop dan membuang bungkusnya. Lalu menyuapiku permen lolipop rasa strawberry itu ke mulutku.

"Ini akan membuat mood mu sedikit membaik" ujar Chanwoo tersenyum.

Tak lama bus pun datang, Chanwoo langsung menarikku untuk naik ke bis.

Aku langsung duduk di kursi bis yang berada di dekat jendela dan disusul Chanwoo yang duduk di sebelahku.

"Masih kesal?" tanya Chanwoo.

Aku memainkan gagang permen lolipop, "Sedikit" jawabku singkat.

Chanwoo mengulurkan lengan kanannya dan mendorong kepalaku agar bersandar di bahunya, "Kalau nuna lelah, bersandar saja di sini" ujar Chanwoo.

Senyuman tipis terukir di bibirku. Aku memeluk tubuh Chanwoo dari samping. Nyaman. Ini adalah salah satu hal yang kusuka dari Chanwoo.

"Nuna, jangan kesal dengan apa yang dosenmu lakukan. Jangan merasa lelah dengan studi kuliahmu" ujar Chanwoo.

"Ne" jawabku singkat.

Chanwoo mencium puncak kepalaku, "Calon ibu dari anakku harus berpendidikan tinggi dan tidak mudah mengeluh, huh" ujar Chanwoo tersenyum.

Aigoo, Jung Chanwoo. Kau berhasil membuat pipiku memerah begini.

"Ne. Tapi aku tidak berjanji untuk tidak merasa kesal, ya?" jawabku sedikit manja.

"Baiklah" jawab Chanwoo lalu mengacak poniku gemas.

Aku semakin mempererat pelukanku, "Chanwoo" panggilku lirih.

"Ne, ada apa nuna?"

"Jangan menjemputku saat kau masih memakai seragam sekolahmu" jawabku.

"Memangnya kenapa? Kau malu memiliki pacar yang lebih muda darimu?" tanya Chanwoo penasaran.

"Bukan begitu, hanya saja aku tidak ingin mendengar ledekan teman-temanku tentang dirimu" jawabku.

Chanwoo mengelus rambutku lembut, "Acuhkan saja. Mereka hanya iri karna tidak mempunyai kekasih yang sangat menyayanginya. Seperti Jung Chanwoo" jawab Chanwoo dengan percaya diri.

Aku memukul dada bidangnya pelan, "Ish, aku serius. Kau menyebalkan sekali, Jung Chanwoo" gerutuku.

Chanwoo mencium puncak kepalaku lagi, "Ne. Aku juga menyayangimu, nuna" jawab Chanwoo.

Terserah kau saja, Chanwoo... bodoh. Tapi, aku menyayangi Chanwoo yang bodoh ini.

Gajelas yaa?

Please do vomment😊

iKON IMAGINEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin