Kirana menatap wajahnya di dalam cermin. Ia tersenyum sambil tangannya sibuk menghapus make up di wajahnya. Pikirannya terlempar pada tawaran Ayahnya tadi.
Tapi tak lama pintu kamar mandi terbuka. Menampakkan sosok Chandra yang menggosokkan kepalanya dengan handuk di pundaknya.
Kirana segera berbalik dan memasang wajah senang, "Chandra! "
Chandra segera melempar pandangannya pada sosok Kirana yang kini malah berada tepat di hadapannya.
"Apa? kamu mau langsung masuk sesi utama? "
Kirana menautkan alisnya, "Gue cuman mau minta pendapat lo."
"Pendapat apa?" tanya Chandra cuek sambil menggosok rambutnya.
"Gue pengen honeymoon. Lo tahu bokap ngasih gue paket honeymoon ke eropa ama Maldives. Lo mau yang mana? gue maunya yang di maldives," celoteh Kirana.
Chandra mengerinyitkan dahinya, "Kamu yakin mau honeymoon? "
Kirana mengangguk yakin sambil menatap Chandra penuh harap.
"Kamu udah siap buat itu? " ucap Chandra pelan.
Alis Kirana bertaut, "Siap buat apa? gue emang selalu siap."
Chandra memegang tangan Kirana, "Tapi saya yang gak siap Ran, kita belum sepenuhnya muhrim."
Kirana makin menautkan alisnya sambil berusaha memproses perkataan Chandra.
"Aw," pekik Chandra saat Kirana menimpuknya dengan bantal guling.
"Dasar mesum! maksud gue tuh bukan honeymoon, like what you thinking about. It's just holiday, Chandra. No more."
Tangan Kirana bergerak kesana kemari saat menjelaskannya membuat bibir Chandra berkedut. Gadis bar-bar yang ia kenal itu ternyata bisa terlihat sangat imut juga.
"Jadi gimana? "
"Gimana apanya? " tanya Chandra. Jujur ia tidak memerhatikan apa yang dikatakan Kirana. Ia hanya keasyikan melihat gestur tubuh gadis itu yang terlihat lucu baginya.
"Astaga gue udah jelesin sampai mulut berbusa dan lo gak dengerin. Gue nanya lo mau kita honeymoon dimana? " sungut Kirana.
Chandra menarik napas. Mungkin kini memang ia harus mulai serius.
"Saya gak setuju," ucap Chandra dalam satu tarikan napas.
Mata Kirana membulat.
"Saya gak punya tambahan cuti jadi kita akan langsung ke Makassar tempat tugas saya," ucap Chandra yang sukses membuat Kirana terpaku.
Dan detik itu juga Kirana memukuli Chandra sekuat tenaga sambil mengomel mengenai rencana honeymoon nya yang gagal total.
Hingga karena kelelahan Kirana pun membaringkan tubuhnya di kasur berukuran king bed itu.
"Gue pokoknya gak mau tahu. Gue mau honeymoon dan gue mau tetap di Jakarta," keukeh Kirana.
Ia kemudian merubah posisinya menjadi duduk dan mulai menyusun guling-guling hingga membentuk sebuah benteng yang memisahkan kedua sisi kasur itu.
"Ini apaan? " protes Chandra terlebih bantal kepalanya pun tak luput menjadi bahan untuk benteng buatan Kirana.
Saat tangan Chandra terulur mengambil bantal itu, tangannya segera ditepis oleh Kirana. Mata Kirana melotot tajam pada Chandra.

BINABASA MO ANG
Chandra & Kirana
RomanceKirana memiliki segalanya. Kecantikan, harta, sahabat, kasih sayang kedua orang tuanya, dan pacar tampan yang menyayanginya. Tapi semua berubah 180° saat kedua orang tuanya menyeretnya dalam sebuah perjodohan dengan seorang anggota TNI yang kaku ber...