Share Something

1.6K 54 6
                                    

Chapter 2

Share Something

Happy reading!

Sedari pulang dari tempat bimbel  Kylie hanya duduk menerawang_melamun di ruang santai. Tidak hanya itu, ia menyalakan televisi namun membiarkan chanel favoritnya terlantar.

Sejujurnya Kylie masih memikirkan ucapan Mrs. Madison. Ia punya pendapat sendiri tentang ‘mengapa dirinya masih betah menumpang di keluarga Dimarco’ serta perlakuan Mrs. Madison yang terlewat begitu manis  terhadapnya. Tetapi ia telah belajar untuk tidak berbagi ceritanya itu kecuali dengan Selena.

Bodoh!

Satu kata itu yang selalu diucapkan Mrs. Madison dan satu kata itu yang dibenci oleh Kylie karena keluar dari mulut laknatnya.

“Bodoh!”

Tidak lama setelah kata itu meluncur dari mulutnya sendiri, Justin, memukul belakang kepalanya.

“Aduh,” pekik Kylie sambil mengusap kepalanya. ”Apa salahku sih sampai kamu memukul kepalaku? Sakit tahu. Kamu tidak seharusnya melakukan hal itu.”

“Ya karena kamu memang bodoh.” Justin memang mengatainya bodoh tapi bodoh dari segi yang berbeda. Lagian dia cuma bergurau. Dan Kylie tahu itu, tak urung bibirnya pun  mencebik.

Justin lantas duduk di sebelahnya. Mata Kylie melirik ke arah tangannya, mengambil paksa dan meneguk cola dari gelas yang dipegang Justin. Tidak bertanya apakah Justin ingin menawarinya minum. Namun apa yang dapat ia katakan? Kylie terlanjur dalam keadaan badmood.

“Itu tidak sopan,” kata Justin.

Kylie membalas dengan menggedikkan bahu. “Memangnya aku peduli.”

“Ciih ... ” Justin mencibir. ”Apa yang terjadi?” lanjutnya bertanya.

Kylie mengangkat bahunya, matanya menatap ke bawah. Jantungnya berdegub dengan kencang di dada.

Tak mendapat jawaban dari Kylie, Justin lalu bangkit dari sofa. Sekarang ia berdiri menatap cemas dan penuh keprihatinan ke arahnya. Karena ia tahu Kylie sedang menyembunyikan sesuatu.

Akhirnya, beberapa menit kemudian Kylie balas menatapnya namun dia tak sanggup bicara, suaranya tertahan di tenggorokan. “Tidakkah Justin tahu situasi seperti ini sangat menggangguku,” batinnya.

“Kamu akan merasa ringan jika mau berbagi, mengerti,” Justin mencoba meyakinkan Kylie.

Kylie dulu sempat berpikir, berbagi dengan Selena rasanya sudah cukup namun lihatlah sekarang, hatinya tidak bisa berbohong ia juga perlu berbagi dengan Justin.

“Aku tidak mengerti,” ujar Kylie saat akhirnya sudah bisa berbicara walau dengan suara yang terdengar jauh lebih menyedihkan dari pada biasanya. ”Apa salahku hingga Mrs. Madison sangat membenciku?”

Kenyataan bahwa sekarang Kylie benar-benar tidak baik membuat Justin duduk di sebelahnya lagi, memeluknya dengan erat.

“Iri,” kata Justin melontarkan pikirannya. ”Dia iri karena melihatmu bahagia tinggal di sini bersamaku, bersama keluargaku. Dia iri karena hidupnya tidak sebahagia dirimu, Kylie.”

“Oh.”

Justin mengangkat bahu. “Kurasa begitu.”

“Kamu tahu, Just, ayahku juga pernah mengingatkanku tentang situasi seperti ini. Mungkin tidak persis seperti ini_hampir lebih tepatnya. Tentang jangan pernah menghina orang lain karena itu artinya sama dengan iri.” Kylie lalu menghadap ke arah Justin.

Starting from SunsetHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin