Arranged Marriage?

231K 7K 125
                                    

Alana POV.

Jam waker berbunyi dengan nyaring menandakan aku harus segera bangun pagi ini. Ya, ini adalah hari pertama aku bekerja di perusahaan papi sebagai salah satu karyawannya. Aku baru saja menyelesaikan studiku di London dua bulan yang lalu dan pulang ke Indonesia, saat melihat kekosongan waktuku yang lebih terlihat seperti pengangguran, papi langsung menyuruhku bekerja di perusahaannya. Awalnya aku menolak karena bekerja di perusahaan papi itu bukanlah impianku. Aku, Alana Putri Hutama seorang lulusan S2 jurusan interior design dari salah satu universitas ternama di London yang sudah susah payah mendapatkan gelarnya sekarang harus bekerja pada perusahaan papi yang dibilang sangat jauh dari bidangku? Ayolah, papi sepertinya sedang bergurau denganku.

"Morning Pi, Mi." Sapaku saat sampai di meja makan sambil mencium pipi mereka satu persatu.

"Morning Sweetheart." Balas mami sembari tersenyum ramah padaku, sedangkan papi hanya sibuk dengan acara membaca koran paginya.

"Kamu sudah siap bekerja hari ini Princess?" Suara papi tiba-tiba.

Aku menjawab hanya dengan senyuman yang tidak bisa diartikan oleh kedua orang tua tersayangku itu.

"Kak Daniel mana mi?" Tanyaku saat menyadari bahwa kakak tersayangku satu-satunya tidak ada di ruang makan.

"Dia menginap di rumah temannya, kemarin dia baru selesai merenovasi restorannya dan bilang akan menginap di rumah temannya karena akan pulang sangat larut" Jawab mami sembari mengoleskan mentega ke dalam tangkupan rotinya dan aku pun hanya ber-Oo ria.

Setelah selesai sarapan aku dan papi segera menuju mobil untuk berangkat ke kantor.

"Haaah this gonna be a long day" Ujarku sedikit berbisik pada diriku sendiri.

Nata POV.

Pagi ini aku baru mendarat di bandara Soekarno-Hatta setelah pulang dari Australia. Aku tidak merasa lelah sama sekali soal hal ini, karena aku menikmati peranku sebagai Captain di salah satu maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia. Dengan turun dari cabin diikuti dengan Co. Pilot ku Bima yang merangkap sebagai sahabatku karena kami sering terbang bersama, aku melihat dia tersenyum geli sambil menatap kearahku.

"You look so weird, Bim" Kataku sembari meninju lengannya saat ia masih memperhatikanku dengan 'tatapan geli'nya

"No, I don't Sir" Jawabnya seperti setengah meledek. "Gue cuma takjub aja sama lo Nat, lo masih bisa cuek dan ga peduli kaya gini, padahal lo tau di sekitar lo banyak banget cewek-cewek yang ga berenti-berenti merhatiin lo pas lo lewat" Sambungnya lagi sambil menahan tawa.

Aku hanya tersenyum kecut mendengar pernyataannya. Ya bukannya aku sombong, tapi aku memang tampan, dengan mata hazel-ku yang kuyakin bisa membuat seluruh wanita yang melihatnya meleleh, badan yang tinggi serta atletis, kulitku yang putih dan kadang menjadi kecoklatan kalau terkena sinar matahari, dan bibirku yang tipis dan seksi yang bisa membuat wanita-wanita gila karenanya. Aku beruntung mendapatkan semua itu dari mom dan dad, mom memiliki darah campuran Inggris dan Indonesia yang sangat kental sedangkan dad adalah keturunan Jerman dan hanya sedikit mempunyai darah orang Indonesia di dirinya, yaitu dari nenekku yang juga berdarah campuran.

Setelah sampai di kantor dan membuka segala atribut yang melekat di seragamku, akupun segera pulang ke rumah dengan harapan bisa beristirahat penuh  sesampainya disana. Aku mengambil kunci mobil range rover yang aku titipkan pada pegawai jaga bandara. Dan melesat menuju rumah mom dan dad.

Alana POV.

Aku sedang mengerjakan pekerjaanku yang sudah tersedia di atas mejaku saat pertama kali aku sampai di kantor papi, Hutama Corp. Disini aku menolak untuk menerima jabatan yang tinggi mengingat aku tidak terlalu ahli dalam dunia bisnis, dan akhirnya papi menyetujuinya dan aku ditempatkan sebagai karyawan biasa di bagian keuangan, dengan alasan menurut papi aku pintar dalam hal mengatur dan memegang uang, hah....

I Love You, Captain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang